0.8

40 5 0
                                    

Jungkok part.

Jungkok merebahkan tubuhnya di kasur, sepertinya ia sedang mengalami kesulitan, itu bisa dilihat dari nafasnya yang sedikit berat.

Ia merogoh handhponenya, dan terkekeh pelan,

" Sepertinya wanita itu sungguh tidak menerimanya" sambil menatapnya.

" Tapi apa urusannya denganku, aku bisa cari wanita lain lagi " kata jungkok menenangkan dirinya sendiri.

Suara pintu rumahnya diketuk, seperti ada tamu yang datang, ia bergegas turun untuk membukakan pintu, dilihatnya lelaki penuh kharisma berdiri didepan pintunya.

" yaa hyung " sapa jungkok hangat.

" surprise..." jawab lelaki itu sempringgah.

" pergilah aku tak ada waktu " sepertinya jungkok meledeknya.

" ya yaa yaaa jeon jungkook, chakaman... (tunggu sebentar) " sambil menahan pintu.

" mianhe eohh... (maaf) " katanya memelas.

Jungkok melepas pintu itu dan membiarkan lelaki yang ia panggil hyung itu untuk masuk.

" gomawo (terimakasih) " sambil menarik kopernya yang sedikit berat.

"apa ini? " jungkok bingung.

"barangku!"

"heohh, apa maksudnya? " jungkok heran.

"heeiii kau sepertinya tidak mengerti, aku akan tinggal disini dan menemanimu men" katanya.

" yaaa kim seokjin hyung, aku tak butuh teman pergilahh" jungkok mendorong lelaki itu yang ternyata bernama kim seokjin.

"yaaa tunggu dulu, aku akan membantumu mendapatkan wanita itu, aku janji" ucapnya cepat.

Jungkok berhenti sejenak, ia merasa bingung bagaimana bisa jin hyung panggilan akrabnya bisa tahu tentang wanita itu.

"kim taehyung yang memberitahukan kepadaku" tanpa jungkok bertanyapun jin hyung tahu apa yang dongsaengnya fikirkan.

"sebagai sahabat yang sudah seperti keluarga ini, aku pasti akan membatumu jungkok-ssi, apalagi ini perihal wanita serahkan pada yang sudah berpengalaman ini heoh!" bujuk seokjin.

Jungkok tidak berkata apapun, ia kembali menuju kamarnya dan tak memghiraukan jin hyungnya itu.

Sedangkan jin hanya terkekeh pelan melihat dongsaengnya seperti itu, lalu ia masuk kekamar tamu tempat yang sering ia masuki saat menginap di apartement jungkok.

Keesokanya.

Pagi jungkok kini terasa gaduh, pasalnya jin hyung itu selalu membuat keributan semalaman, pagi ini saja ia sudah membuatkan jungkok sarapan.

" khaja mokja (ayo makan)" ajak seokjin sambil tersenyum.

"aku tak ada waktu hyung" jungkok menolak ajakkan itu dan meninggakan hyungnya sendiri.

Dimobil jungkok tidak bisa bersantai, kini mata jungkok sangat sibuk melihat dokumen-dokumen yang diberikan sekretarisnya itu.

Handphonenya berbunyi pun ia tidak tahu.

"tuan, handphone anda berbunyi" kata supirnya.

Jungkok berpaling dari tumpukkan dokumen itu dan mengambil ponselnya yang berdering.

"yeobosheooo (halo)"

"datanglah kerumah sakit kuki!"

Jungkok melihat layar ponselnya, ternyata itu ayahnya memang saat mengangkatnya tadi jungkok tak melihat nama yang tertulis disana.

"arasooo.." jungkok mematikannya.

"kita kerumah sakit" kata jungkok kepada supirnya.

"baiklahh tuan" supirnya menyanggupi.

#rumah sakit.

"kuki-ya, apa kau sudah memikirkan perkataan ayah?" ayah jungkok.

"aku tidak memikirkannya" jawabnya dengan tenang.

"baiklahh... Kau akan bertemu lisa malam ini" ayah jungkok dingin.

"kenapa secepat itu ayah?" jungkok mulai gelisah.

"karena kau tidak merespon apa yang ayah inginkan, itu tandanya kau setuju dengan perjodohan ini, dan wanita itu biarlah berlalu ayah akan mengirim beberapa uang untuk menutupi masalah yang kau buat" ayah jungkok.

Jungkok hanya diam, ternyata ayahnya masih berfikir bahwa wanita itu pacarnya, pasalnya ayah jungkok melihatnya waktu itu dirumah sakit.

"ayah tidak tahu apa yang terjadi kuki, namun aku sudah tua dan lemah, kau harus memiliki keturunan untuk malnjutkan perusahaan ini"

"tapi masih ada kim namjon untuk melanjutkannya" bantah jungkok.

Kim namjon adalah adik sepupu jungkok, ia merupakan saingan terberat perusahaan yang jungkok olah sekarang, bahkan namjon beberapa kali berusaha untuk menghancurkan perusahaannya.

"itu semua salah mereka mengahbiskan seluruh harta yang diberikan oleh kakekmu dan kini menyuruh namjon untuk merebut yang seharusnya adalah millikmu seutuhnya jungkok"

"baiklahh... Aku sungguh tidak perduli dengn asal usul perusahaan ini dan masalah apa yang mungkin akan terjadi, tapi satu hal yang pasti ayah, aku akan memikirkannya! Gadis itu!" tegas jungkok .

Setelah selesai berbicara jungkok melangkah pergi namun ia terhenti dengan perkataan ayahnya.

"ayah sudah memastikannya kuki"

Jungkok hanya menoleh dengan bingungnya. Ia ingin sekali menanyakan kembali apa maksud dari ayahnya, namun ia tidak ingin berdiskusi lebih lanjut dengan ayahnya itu.

Ia pun memutuskan untuk pergi dan tidak menghiraukannya.

Namun saat jungkok berada di ambang pintu, ia menoleh dan berkata pada ayahnya.

"Kali ini aku sedang berusaha untuk mendapatkanya!" kata jungkok tenang.

Ayahnya hanya diam, entah apa yang di pikirkan oleh putranya itu.

"Aku harap ayah tidak ikut campur" lanjut jungkok sambil melangkah pergi.

Sekali lagi ayahnya tertegun dengan perkataan dari jungkok, namun itu semua benar.

"Kita lihat saja jungkok kedepannya!" gumam ayahnya sambil tersenyum sinis.

" ... "





Maaf yaa kali ini update setelah sekian lama menghilang, namun ceritanya justru singkat mianhee.......

Happy reading....

First Love "Min Yonji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang