Sudah tiga hari dari kejadian itu, yonji tak keluar rumah sekalipun bahkan absen kuliahnya ia tinggalkan menjadi putih, jimin yang khawatir tak bisa berbuat apapun, ia tahu betul bagimana yonji, saat yonji sedih biarkan dia sendiri jagan diganggu dulu,
Namun jimin tetap tidak bisa berdiam diri, sesekali ia akan melihat rumah yonji dari luar mamastikan bahwa itu baik-baik saja.
Seperti hari ini jimin berdiam duduk didepan pintu gerbang rumah yonji sambil memakan kacang kenari, ini merupakan hari ke empat dan jimin yakin bahwa gadis itu akan keluar dan mencari makanan maka ia sudah menyiapkan segalanya.
Kreetttt suara pintu terbuka, jimin terkejut dan berdiri seketika dilihatnya gadis mungil yang sangat berantakan namun tetap manis keluar dengan lesunya.
"yonji ya"
"apa yang kau lakukan disini? " yonji berkata dengan nada yang lemas.
"apa kau lapar?, ini aku bawakan makanan" sambil memegang tempat nasi itu.
Yonji diam sejenak menatap jimin yang selalu ada untuknya, melebihi sang kakak yang selalu menyiksanya.
Ia duduk disamping jimim, "duduklah jimin"
Tanpa fikir panjang jimin menuruti nya, karena jimin tak bisa menolak apa yang diminta gadis manis itu.
"kembali lah kekampus, aku merasa bosan" jimin.
"emhh iya" yonji.
"benarkan? , wah asik" jimin sangat senang.
"eomaku baik-baik saja, aku menelpon bibi dan ia berkata eoma ada di daegu bersama nya, yonjae oppa yang membawanya, ternyata dia tidak sejahat itu jimin" yonji.
"kalau begitu kau harus lebih semangat lagi, eoma sudah aman sekarang kan" jimin.
Yonji mengangguk ia menarik nafas dalam - dalam setidaknya ia sudah tenang bahwasannya ibu yang ia khawatirkan baik-baik saja.
"aku akan pindah rumah, bantu aku ya" yonji.
"siap bos" jimin penuh semangat,
Ya fikiran yonji sudah bulat, ia akan pindah untuk sementara waktu sepertinya tetap tinggal disini akan sangat berbahaya Kakanya bisa datang kapanpun tanpa diduga dan yonji sangat menghawatirkan itu.
Keesokan harinya benar saja yonji sudah siap berangkat kekampus namun ia tampak kesusahan karena koper itu terlalu berat untuk gadis dengan postur tubuh yang mungil sepertinya.
"ini berat sekali " Keluhnya sambil mengangkat koper itu melewati gerbang rumahnya.
"heol, apa harus sebanyak itu? " jimin.
"ini adalah hidup dan matiku tahu"
"ck" jimin, mengambil alih kopernya dan langsung nenaruhnya di mobil.
"kau mau taruh dimana koper ini hah? " jimin.
"dirumahmu? " melirik jimin sambil tertawa.
"hah, kau memang menyebalkan" jimin.
Yonji hanya tersenyum manis, namun jimin sangat menyukainya sudah lama senyum itu tak terlukis dibibirnya.
Mobil itu melaju pesat membawa gadis malang yang sedang mencari tempat tinggal itu.
#rumah jimin.
"wah jadi ini rumahmu?, cukup besar" kata yonji sambil melihat sekeliling.
"ini kamarmu, tinggallah disini selama 2 hari, namun kau harus segera menemukan tempat baru ok, karena orang tuaku akan pulang lusa, apa kau paham? " jimin.
"emh paham jimin" katanya manis.
Kamarnya cukup besar walaupun jimin bilang ini adalah kamar tamu, setidaknya ia ada tempat untuk hari ini dan esok, namun yonji harus segera menemukan tempat tinggal jika tidak mungkin ia akan tidur dijalan sambil membawa koper berat ini.
Iapun membuka koper itu hanya untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.
"wahh daebak, bagaimana bisa koper sebesar ini namun sebagian besar isinya makanan cepat saji seperti ini yonji" jimin terkejut.
"kan sudah aku bilang ini hidup dan matiku"bsambil tertawa.
Jiminpun ikut tertawa, sesedih apapun dirinya makananlah yang tidak akan terlupa.
Ia segera membereskan barang-barang nya lalu bergegas kekampus bersama jimin, karena ini sudah siang jika ditunda lagi maka mereka berdua akan terlambat.
Selama pembelajaran yonji tak menyimak apapun ia melamun sepanjang waktu, ini adalah pertama kalinya ia merasa bosan, jenuh dan melelahkan.
Ia melihat jam tanganya, dilihatnya waktu telah menunjukkan jam 2 itu tandanya saatnya untuk bekerja, walaupun ia sudah mengatakan pada kak yun untuk izin, namun tak menepis kemungkinan bahwa manajer cafe itu akan mengomelinya tapi itu sudah resiko.
"aku akan ke cafe" berpamitan pada jimin.
"emh arraso (baiklah), cari uang yang banyak yonji, faiting" menyoraki yonji.
Yonji hanya tersenyum melihat kelakuan lelaki itu, ia pun bergegas berlalu meninggalkannya biarlah ia sibuk dengan para wanita itu.
Sepertinya ia tidak terlambat karena cafe itu masih baru buka, "eehh yonji cepatlah" kak yun.
Yonji mengangguk dan setengah berlari ke dapur untuk menganti pakaiannya.
Ia segera bergegas menempati posisinya, ia mencoba fokus untuk bekerja, namun ia tidak bisa mengolah fikiran sesekali ia melamun dan tak sadar akan kedantangan pelanggan.
"kau kenapa yonji? " kak yun.
Yonji mengeleng sambil tersenyum, ia tak mau kak yun mengetahui apa yang terjadi.
"hey yonji dia datang" kak yun.
Yonji bergegas melihat sosok yang di maksud olehnya, senyumnya mulai terukir pelan tapi pasti, ia melihat sosok lelaki meja no 3 dengan jelas, wajah tampannya dan porsi tubuhnya yang sempurna ia adalah definisi lelaki sempurna.
"mau pesan apa? " tanya yonji manis.
"ternyata benar kau gadis itu" jungkok.
"....." yonji terdiam bingung, ia bertemu lagi dengan lalaki yang ia coba untuk lupakan namun kini ia datang dengan sangat aneh dan mencurigakan.
"benar kau kannnn?....... Min yonji" jungkok.
To ben continue.....
Happy reading, semoga setiap update membuat kalian semua penasaran.....
Salam hangat dari aku 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love "Min Yonji"
RomanceKau bukanlah rasa pertama bagiku, kau hanya pria misterius yang membuat aku tersenyum dan terlena saat pertama bertemu, aku harap rasa ini tidak berubah seiring aku mengenalmu . - Min Yonji. Perasaan aneh yang sama dirasakan oleh pria dingin berhati...