0.4

59 5 0
                                    

#part jungkok.

Ayah jungkok: "kau harus segera menikah kuki, lakukan sebelum ayah pergi"

"tidak semudah itu mencari calon istri ayah" membela diri.

Ayah jungkok: "ayah sudah tua nak, tak mampu lagi bertahan lebih lama"

Ia hanya terdiam dan mebisu, jodoh bukan uang yang dicari lalu akan datang terisi di ATM dengan cepat,

"aku akan memikirkannya ayah" katanya sambil melangkah pergi.

Melarikan diri terkadang menjadi solusi dalam suatu keadaan yang dialami.

Pria itu meyusuri koridor rumah sakit, sepanjang ia berjalan banyak orang yang berbisik bisik, terdengar lirih seperti "pria tampan" "tampanya" "daebak, tampan sekali" hal-hal semacam itu sudah sangat sering didengar jungkok, ia hanya tersenyum.

Namanya jeon jungkok, lelaki berumur 24 tahun yang sangat tampan, keturunan konglomerat korea selatan, perusahaan yang keluarganya olah bersangkut paut dengan hal-hal yang berbau kpop, tak bisa diragukan lagi bahwa kpop telah menjamur diseluruh dunia, perkembangannya sangat cepat di industri permusikan dunia.

Ia adalah anak satu - satunya, namun bukan berarti ia akan mengambil alih seluruh perusahaan, ia harus mempertaruhkan jabatannya dengan anak dari bibi adik kandung dari ayah jungkok.

Pasalnya perusahaan itu telah turun temurun dari kakek buyutnya.

Jungkok menghela nafas panjang, banyak sekali yang harus ia selesaikan,

Ia hanya terdiam didalam mobil, menatap jauh keluar jendela, dilihatnya para muda mudi bermain basket di taman, ia mengerutkan keningnya dan berfikir "kapan aku bisa menikmati masa mudaku",

Mobil BMW hitam itu melaju pesat menyusuri jalanan kota seoul, dengan beban yg berat ia harus tetap fokus kedepannya.

Sampailah ia di cafe favoritnya, ia masuk ke cafe itu hanya untuk sekedar duduk menikmati waktu sejenak, sambil meminum cofee yang nikmat, tetapi sambil sesekali melihat perkembangan kantornya.

Ia melihat gadis kasir itu melamun, bahkan saat ia memanggilnya beberapa kali gadis itu tak menjawab.

"agashi... " tapi masih saja diam.

Hingga beberapa saat gadis itu sadar dan memberikan pesanannya,

Ia harus bergegas karena banyak urusan perusahaan yang harus ia selesaikan.

"appa... " seoarang gadis kecil berlari kearahnya.

"euhh sarang.." jawabnya sambil tersenyum.

"apa yang kau lakukan di sini? " tanya jungkok.

"ibu sedang membeli roti, aku melihat appa,.. Dan keluar menemuimu" katanya sambil menunjuk toko roti, dan benar terlihat gadis cantik yang samar-samar dari kejauhan, namun jungkok mengenalinya.

"kembali pada ibumu" suruh jungkok dengan manis.

Gadis kecil itu hanya mengangguk dan kembali ke toko roti itu, sambil melambaikan tanganya kepada jungkok.

"gadis yang manis" ujar jungkok sambil melambaikan tanganya juga.

Lalu ia bergegas masuk kemobil dan kembali ke tujuannya.

#keesokan harinya

"pak direktor ini laporan keuangan bulan ini" kata seoarang asisten.

Ia mengambilnya, sejenak membuka dan membacanya.

"hah bagus, pergilah " katanya penuh wibawa.

Ia menyandarkan tubuhnya di kursi, menatap langit - langit ruangannya, menyadarkan suatu ingatan tajam, pembicaraan yang cukup berkesan.

First Love "Min Yonji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang