14

16 2 0
                                    

5 hari sudah Yonji tinggal dirumah Jungkok. Hari-hari yang ia lewati disana sungguh berat, pasalnya Jungkok selalu membuat ia kesulitan.

Membersihkan seluruh rumah bahkan memasak sarapan, makan malam pun Yonji harus mengerjakan semuanya. Ia bahkan berfikir "Sepertinya Jeon Jungkok itu mencari pembantu bukan Mitra kerja" dengusnya dengan kesal.

Setelah Yonji keluar dari cafe hari-harinya menjadi lebih sibuk. Setelah pergi kuliah dan mengerjakan semua tugas ia juga harus mengurusi tuan muda yang cukup manja, Yonji fikir.

Untung saja Ibunya sudah keluar dari Rumah Sakit dan kembali ke Daegu dengan bibinya. Sehingga Yonji menjadi cukup tenang.

Namun tidak akan menjadi hari santainya selama 15 hari kedepan, semuanya akan tambah dipersulit oleh si Jeon Jungkok itu.

"Aku tidak suka makanannya, Buang dan masak lagi" oceh Jungkok setiap 5 pagi belakangan ini.

"Bagaimana bisa ini buang, banyak sekali orang diluar sana yang tidak bisa makan, lagipula bahan makanan sudah tidak ada, jadi aku tidak bisa memasak lagi" Yonji justru mengomelinya.

"Heiii selalu saja itu yang kau ucapkan" Jungkok bangkit dari duduknya. "Ini beli lagi bahan makanannya" menyodorkan kartunya  dan pergi keruang tamu.

Yonji yang kesal itu mengepalkan tangganya mengarahkannya pada Jungkok dan beberapa kali memukul angin yang ada didepannya.

"Berhenti melakukan itu" Jungkok berkata sambil terus berjalan.

Yonji terkejut dan menghentikan kegiatannya. Kini terlihat mulutnya yang mengucapkan kata sumpah serapah samar terdengar, sepertinya ia menyumpahi Jungkok.

"Jika bukan karena Eoma sudah kuhajar dia" ketusnya sambil meninggalkan Jungkok. Yonji pergi ke swalayan untuk membeli bahan makanan lagi.

Ternyata Jungkok adalah pembohong besar. Perlahan tapi pasti ia kembali mendekati makanan yang Yonji buat setelah ia sudah memastikan gadis itu telah pergi.

Selama 5 hari ini Jungkok selalu melakukan itu, hal yang selalu ia bilang tidak enak kepada Yonji nyatanya ia lahap hingga tidak tersisa.

Memakan sedikit " Bagaimana bisa gadis bodoh itu memasak makanan seenak ini sih" gumamnya sambil terus melahap makanan itu.

Setelah semuanya habis Jungkok kembali ke ruang tamu, menonton acara berita yang bahkan ia tidak mengerti apa isinya sama sekali tapi tetap saja ia tonton karena Yonji sudah hampir sampai.

Bip bip bip bip

Suara pintu apartemen itu dibuka, ya selama Yonji tinggal disitu ia bisa leluasa keluar masuk rumah Jungkok.

Melangkah tanpa memperhatikan Jungkok, Yonji bahkan sibuk dengan Ice cream yang ada ditangannya. Yonji melewati depan Jungkok yang sedang berpura-pura tenang sambil menonton.

"Heoh bagaimana bisa kau hanya makan Ice cream sendirian" coletehnya.

"Heii ayolahh Pak Direktur. Diluar sangat panas, setidaknya kau harus memberikan hadiah untuk kerja kerasku, jadi Ice cream tidak apalah" katanya sambil terus melangkah menuju dapur.

"Eohh kemana semua makanannya?" Yonji terkejut karena makanan itu sudah habis.

"Aku buang, merusak pemandanganku" bohong besarnya.

"Kenapa kau buang, nanti juga akan aku makan Direktur Jeon" keluhnya.

"Ahhhh makananku yang berharga." dengan nada suara yang terdengar kecewa.

Memalingkan wajahnya kasar kepada Jungkok "Atauu....." sambil mendekati Jungkok. "Kau memakannya?" tuduh Yonji.

"Bagaimana bisa aku memakan makanan yang sangat tidak enak itu" belanya.

First Love "Min Yonji"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang