Setelah tahu siapa yang memberikan bantuan untuk berobat ibunya, yonji bergegas pulang untuk mencari sesuatu yang pernah ia buang.
Tempat sampah yang tadinya rapih kini berubah berantakan, semua sampah itu tak lagi berada di tempatnya.
"Kemana kartu itu?" katanya sambil mencari.
Setelah beberapa saat ia bisa menemukan kartu nama yang bertuliskan jeon jungkok.
Ia bergegas menelpon nomor yang tertera di kartu itu, namun itu adalah nomor perusahaanya, setelah perdebatan dengan pihak perusahaan akhirnya Yonji mendapatkan alamat rumah Jeon Jungkok, tanpa buang waktu ia pun bergegas menemuinya.
"Besar sekali rumah ini" gumam Yonji setelah tiba di rumah yang sangat besar dengan pekarangan rumah yang luas.
Beberapa kali ia menekan bell, tidak ada jawaban dari rumah itu.
"Sepertinya tidak ada orang" sambil melangkah pergi.
"Kau?" suara itu mengagetkan Yonji. " Kau mencariku?" lanjutnya.
Akhirnya Yonji dipersilahkan untuk masuk, Yonji harap bisa mencari solusi dari maslahnya, mencari tahu apa alasan dibalik bantuan itu.
"Aku tidak akan berbelit" Yonji membuka suara tanpa duduk terlebih dahulu.
"Duduklah.. Aku akan ambilkan minum" Jungkok dengan tenang.
Yonji sungguh tidak bisa berbuat apapun, ia pun memutuskan untuk duduk dan menunggu Jungkok mengambilkan air untuk dirinya.
"Kali ini aku akan langsung bertanya ajush.... Ehh aahh apalah itu" Yonji bingung harus memanggilnya apa.
"Panggil saja Jungkok" katanya.
"Emhh ok, apa maksud bantuan itu Jungkok?" langsung tanpa basa - basi.
"Apa maksudmu?" nampak heran.
"Mengapa kau membayar seluruh perobatan Ibuku?"
"Owhhh masalah itu!" jungkok tersenyum tipis.
"Sepertinya kau memang tidak tahu yaa" menatap Yonji dengan lekat.
"Agar aku bisa mendapatkanmu?" lanjutnya.
Yonji yang terkejut itu, hanya membalas tatapan Jungkok, pasalnya ia tidak tahu apa yang harus dikatakan.
"Aku akan menggantinya" Yonji tegas.
"Baiklahh... 3 juta Won" kata Jungkok dengan tenangnya.
"Hari ini juga" lanjutnya.
Mata Yonji terbelalak, mulutnya membentuk o karena terkejutnya, bagaimana bisa semahal itu.
"Kau memerasku?" Yonji kesal.
"Ck.. Untuk apa aku memeras wanita yang tidak memiliki uang sepertimu" Jungkok terkekeh pelan.
Yonji sungguh kesal, entah apa yang lelaki itu fikirkan, siapa yang salah saat ini.
"Apa maksudmu?"
"Aku membayarkan seluruh biaya berobat ibumu dan....." Jungkok berhenti sejenak menegguk minumannya.
"Aku memberikan uang kepada kakakmu Min Yonjae agar tidak menganggumu untuk beberapa saat ini" lanjutnya.
Pantas saja Yonjae tak menghubunginya untuk meminta uang, ternyata lelaki ini yang menyuapnya.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Yonji kesal.
"Sudah aku bilang kan... dirimu?" menyilangkan kakinya.
Yonji terdiam, sepertinya ia salah masuk rumah kini, lelaki itu sungguh licik rupanya.
"Ikutlah bermain denganku Yonji" ajaknya sambil tersenyum menang.
"Aahhh itu sangat mudah, hanya 15 hari kau harus berpura-pura menjadi pacarku, setelah itu aku akan anggap hutangmu lunas" penawarannya.
Gadis itu tidak menjawabnya ia beranjak pergi dari rumah itu, memaksakan kepedihannya yang kalah akan situasi itu untuk merelakan semuanya.
Ia berhenti tepat di ambang pintu, berpaling menatap lelaki itu yang masih santai duduk disofanya.
"Buatlah surat kontraknya" hingga akhirnya kata itu muncul dari bibir kecilnya, tidak ada jalan keluar saat ini, hanya itu yang ia fikirkan, hingga ia keluar rumahpun masih merasa mengganjal dihatinya.
Jungkok yang melihat gadis itu pergi pun hanya tersenyum.
"Aku berhasil" katanya pelan.
"Sepertinya aku yang berhasil" suara itu membuat senyuman Jungkok memudar.
"Sudah aku bilang aku akan membantumu kan"
"Ne hyung... Kau memang berpengalaman, terimakasih untuk hal ini......."
"Jin hyung"
Hampir saja melupakan jasanya yang telah membantu semua ini......
TBC....
maaf yaaa updatenya belum sempat sesuai jadwal
Jangan lupa coment dan vote yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love "Min Yonji"
RomanceKau bukanlah rasa pertama bagiku, kau hanya pria misterius yang membuat aku tersenyum dan terlena saat pertama bertemu, aku harap rasa ini tidak berubah seiring aku mengenalmu . - Min Yonji. Perasaan aneh yang sama dirasakan oleh pria dingin berhati...