16

166 21 6
                                        

Sudah bisa di pastikan kini ruangan La Regla di penuhi asap rokok oleh para anak laki laki.

Doyeon bukan tipe orang yang membenci asap rokok, bahkan beberapa kali jika stress dia akan menghabiskan satu bungkus.

Tapi entah kenapa, Doyeon yang berniat bolos malah melangkah ke arah perpustakaan.

Dengan membawa beberapa buku di tangan nya, sebagai alasan ia ada di perpustakaan.

"Doy, mau kemana?"

Doyeon tersenyum melihat Lucas yang menghampiri nya.

"Ke perpus nih, nganterin buku."

Lucas mengangguk mendengar perkataan Doyeon, kemudian mengambil alih buku buku yang Doyeon bawa.

"Eh ngapain, Cas?" Doyeon bingung, tiba tiba Lucas mengambil beberapa buku di tangan nya.

"Gue bawain, santai aja." Mendengar jawaban Lucas, Doyeon tersenyum.

Mereka berdua berjalan beriringan masuk ke dalam perpustakaan. Lucas kira Doyeon mengantarkan buku nya ke penjaga perpustakaan, tetapi gadis itu malah mengajak Lucas ke salah satu meja kosong.

"Taro aja disitu, Cas." Ucap Doyeon sambil mendudukan tubuhnya di salah satu kursi. "Makasih yo btw."

"Iya santai aja." Lucas meletakan buku buku tadi di atas meja.

"Lo bisa balik duluan, sekali lagi makasih ya." Kata Doyeon lagi.

Lucas mengernyit, "Loh gue kira lo cuman mau balikin buku doang, lo mau ngapain?"

"Mau bolos lah." Jawab Doyeon santai, di akhiri tawa kecil

"Lah kenapa ga di ruangan biasa?" Lucas ikut duduk di seberang Doyeon.

"Males. Banyak anak cowok pasti, belom lagi asep bekas rokok yang bikin sesek."

Lucas hanya mengangguk, "Mau gue temenin disini?"

Doyeon membulatkan matanya, aneh saja Lucas tiba tiba mengajukan diri untuk menemaninya.

"Yaudah boleh, atur aja senyaman lo gimana." Doyeon tersenyum.

Lucas langsung berpindah ke kursi sebelah Doyeon sementara gadis itu mengambil sebuah novel dan membacanya.

Lucas menaruh kepala nya di atas meja sambil sesekali melirik Doyeon yang asik membaca.

Memperhatikan struktur wajah Doyeon mungkin sebuah hobi baru untuknya.

Netra Lucas tidak dapat berhenti memandangi wajah Doyeon dari kedua bola mata coklat nya, hidung tajam nya, bibir merah yang di poles sedikit liptint, dan dagu lancipnya.

"Jangan di liatin terus, nanti suka." Celetuk Doyeon yang membuat Lucas langsung mengalihkan pandangannya.

"Lo gak bosen apa, Doy? Bacain novel terus apa gak cape?" Lucas mengangkat kepalanya dari meja.

Doyeon tertawa kecil, "Gimana mau capek, gue baca satu halaman aja belum gara gara lo liatin."

"Yauda gausah baca novel, mending lo liatin masa depan lo aja yang ada disini." Ucap Lucas tanpa berfikir.

"Hah? Masa depan gue? Mana?" Doyeon menengok ke kiri dan kanan seolah olah mencari orang.

Yang anehnya lucu bagi Lucas.

Lucas langsung menangkup kedua pipi Doyeon pelan, membuat gadis itu langsung menatap mata indah Lucas.

"Disini, gue masa depan lo."

Doyeon menahan tawa nya, ia segera mendorong bahu Lucas pelan sehingga tangan Lucas terlepas dari pipinya.

"Ah ngadi ngadi aja lo." Lagi lagi Doyeon mengakhiri kalimatnya dengan tertawa.

initié, +99 line. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang