1O

202 25 0
                                    

"1...5...6," Yeonjun menghitung orang yang berada di ruangan, "Kok cuman enam? Dua orang lagi kemana?"

"Gatau." Jawab Woojin cepat, ia sedang fokus memainkan game di handphone nya.

Sama dengan yang lain, mereka masing masing sibuk sendiri. Woojin bermain game bersama Hangyul dan Lucas. Mark sibuk dengan memetik senar senar gitar, dan Yohan sibuk berkutat dengan angka angka dalam tugas fisika nya.

"Idih sialan ya kalian, kacangin aja teros gue." Yeonjun mendudukan dirinya di samping Mark yang masih memangku gitarnya.

Posisi nya kini Mark dan Yeonjun duduk di atas sofa memutar yang dapat menampung sekitar 10 orang. Yohan duduk di karpet dan mengerjakan tugasnya di atas meja. Sedangkan trio bobrok alias Woojin, Hangyul, dan Lucas memgemper di atas karpet.

"Changbin katanya mau kesini bareng anak anak cewek, dia nungguin anak anak cewek ngumpul dulu." Sahut Woojin setelah mendapat notifikasi line dari Changbin, tetapi matanya tetap fokus pada game.

"Nah terus kalo si lambe turah mana?" Balas Yeonjun, yang ia maksud adalah Jihoon.

Yohan berhenti menulis dan menengok ke Yeonjun, "Gatau dah. Paling telatan dia, kebiasaan kan itu bocah demen banget di panggil sama guru."

Yeonjun mengangguk. Kemudian membuka handphone nya, memeriksa jadwal balapan untuk nanti malam. Sudah lama Yeonjun tidak turun ke arena, dan hari ini ia memutuskan untuk kembali mengendarai motor nya.

Pintu ruangan terbuka, membuat orang yang berada di dalam mengalihkan atensi nya ke pintu. Changbin adalah orang yang pertama memasuki ruangan, diikuti gerombolan perempuan di belakangnya.

"Yang terakhir tutup pintunya." Changbin memberi aba aba untuk mengikuti nya ke arah sofa kepada para gadis, "Duduk dulu."

Otomatis trio bobrok menyingkir dari posisi awal mereka, memberi ruang untuk para gadis duduk. Tidak semua di atas sofa, mereka membagi bagi posisi. Hyewon, Yeji, Doyeon, dan Sohye berada di atas sofa, sedangkan Yoojung, Yeri, Yena, dan Yuqi di atas karpet. Yohan, Yeonjun, Mark, dan Hangyul di atas sofa, dan Woojin serta Lucas duduk di karpet. Changbin memilih untuk berdiri.

"Mulai nya bentar lagi ya, soalnya satu orang lagi belom dateng." Ucap Changbin setelah menghitung jumlah anggota laki laki.

"Kita kesini mau ngapain sih?" Sahut Yena.

"Lah iya, kita mau ngapain sih, Bin?" Tanya Hangyul ikut ikutan.

"Mau jualan karedok sambil berlarian kesana kemari dan tertawa," Changbin menatap Hangyul malas, "Ya menurut ngana aja gimana."

"Kita mau ngomongin kegiatan buat angkatan, sekalian ngomongin catetan prestasi. Terus juga," Kali ini Yeji yang menjawab, ia berdiri dan berjalan ke sebelah Changbin, "Gak mungkin kan ruangan yang bakal kita pake setahun kosong banget kaya gini."

Changbin mengangguk menyetujui Yeji, "Nanti kita omongin buat nge dekor ruangan ini." Dia menatap satu persatu teman temannya, "Btw, kalian ada yang udah saling kenal? Antara cewek sama cowok gitu?"

"Gue sama Changbin udah kenal, bokap kita temenan." Kata Yeji, yang di angguki Changbin.

"Gue sama Yuqi kenal duluan, kita temen dari bocah." Kata Lucas, "Mark sama Yeri juga kayaknya."

Mark dan Yeri mengangguk bersamaan.

"Gue sama-ADUH!" Yohan baru saja ingin berbicara, tapi kaki nya di injak kencang oleh Hyewon terlebih dahulu. Kebetulan mereka berdua duduk berdekatan.

Mata mereka menatap Yohan aneh.

"Lo kenapa, Han?" Tanya Changbin heran.

"Gue sama Hangyul juga." Lanjut Yohan, sambil memegangi kaki nya.

initié, +99 line. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang