Chapter 15

91 9 0
                                    

PLAYLIST :
TAYEON- I BLAME ON YOU

Jae terduduk di kursi backstage, ia mengatur nafasnya yang memburu tak karuan. Ia tadi segera turun dari panggung lalu berlari ke setiap sudut arena konser. Mencari keberadaan Haera. Namun, nihil. Gadis itu benar-benar hilang. Kaki Jaevran rasanya mati rasa setelah berlari kesetanan. Ia tak tahu harus bagaimana. Ia ingin memastikan jawaban apa yang sebenarnya Haera berikan. Apa maksud gadis itu datang lalu tiba-tiba pergi?

"minum dulu Jae, gua males ngubur kalo lo mati." Wahyu menyodorkan sebotol air mineral. Jae tak menjawab, wahyu membukakan botolnya kemudian menarik tangan Jae untuk menggenggam botol tersebut.
"kalo lu mati. Lu gabisa nyari Haera." Ujar Wahyu. Jae meminum lebih dari setengah air di botol itu.
"gua tadi liat dia. Mata gua gak mungkin salah. Gua yakin itu dia." Wahyu mengangguk yakin.
"gua sama anak-anak juga liat. Mungkin dia langsung balik pas kita kelar nyanyi."
"kenapa? Kenapa dia gak nunggu?"
"mungkin dia ada urusan mendadak."
"apa?" Wahyu mengangkat kedua bahunya.
"gua gatau tadi gua cuma halusinasi atau gimana, tapi tadi gua liat dia sedikit nangis." Ucapan Brian yang baru saja hadir membuat Jae duduk menegak.
"sama! Gua juga liatnya gitu bang. Tapi gua diem aja takut gua salah liat, apa itu cuma efek cahaya doang." Tambah Danu heboh sampai berdiri dari duduknya.
"Dia emang nangis. Gua kira terharu karena kita manggung. Tpi kok sampe ilang." Jae berdiri mendengar tambahan Said. Ia yakin ada yang tidak beres sekarang.
"gua mau ke apartemen dia dulu, gua balik duluan."
"eh bang ini kita kan udah janji mau makan-makan sama.."
"Hati-hati Jae. Jangan ngebut." Said menahan Danu. Membiarkan Jaevran pergi dan menyelesaikan masalahnya.
"kita gak mungkin makan-makan kalau Jae lagi kacau begini. Biarin dia selesaiin masalahnya." Ujar Said. Danu menunduk dalam. Padahal ia sudah menunggu acara makan-makan malam ini.
"gantinya yok kita main PS ditempat Danu. Skuy." Wahyu menarik Danu, bersama Brian dan Said yang mengekor.

Sepanjang jalan tak henti-hentinya Jae mencoba menghubungi Haera, namun tetap tak ada jawaban. Kini ia berdiri di depan apartemen Haera, menekan bel berkali-kali. Masih tak ada jawaban. Jae menunggu cukup lama di depan apartemen gadis itu. Haera tetap tak kunjung datang.

"mas Jaevran nyari Haera?" tanya seorang pria paruh baya berseragam satpam di hadapan Jae. Jae mengangguk.

"Haera udah balik belum ya pak?" Jaevran bertanya dengan ramah, ia kenal pria di hadapannya ini. Pak Rudi satpam apartemen Haera.

"Haera belum balik dari tadi sore mas."

Jae kebingungan, sudah hampir jam 2 pagi dan Haera belum kembali. Ia akhirnya memilih pulang. Tak baik juga jika tetangga melihat keberadaannya disana.

Pukul 3 pagi ia tiba di apartemennya. Sejak tadi Jaevran berulang kali mencoba menghubungi Haera, masih tak ada jawaban. Kini malah Jae tidak bisa menghubungi Haera, sepertinya gadis itu mematikan telponnya. Jae terduduk kesal di ujung kasurnya. Ia meluruskan badannya yang terasa lelah. Menatap langit-langit kamarnya lagi. Menerka-nerka kemana perginya Haera. Tak ada jawaban. Besok senin, ia harus kembali bekerja. Maka dengan sangat terpaksa ia harus tidur.

Jae menatap kertas yang berserakan di meja kerjanya. Ia tidak bisa fokus sejak tadi, fikirannya melayang pada Haera. Sampai kini ia belum mendapat kabar apapun dari gadis itu. Handphonennya bergetar, panggilan masuk dari seseorang. Narendra. Kenapa ia tidak terpikir untuk menanyakan tentang keberadaan Haera pada Naren.

"Halo bang." Ujar Jae pelan.

"Lagi dimana Jae?"

"di kantor bang, kenapa?"

"ketemu Haera gak?" ketika Naren melontarkan pertanyaan itu maka pupus sudah harapan Jae. Artinya Naren juga tak tahu keberadaan Haera.

"gak bang, dari kemaren gua juga nyari. Gak tau dia kemana. Gua juga gatau kenapa dia tiba-tiba ilang gitu aja." Jaevran berkata dengan jujur. Ia mengusap wajahnya kasar. Kebingungan benar-benar melandanya. Ia juga lelah. Badannya rasanya hampir remuk. Begitupula dengan kepalanya yang berat.

Break Up After LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang