*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
"Jadi eomma harus jemput jam 12? Apa eomma boleh datang lebih awal?."
"Anni, nanti eomma melihat aku latihan. Pokoknya eomma harus datang jam 12 atau lebih. Tapi jangan lama-lama."
"Arraso. Appa sudah menunggu di depan. Cepat pergi."
"Ne."Setelah kepergian mereka, Eunha membereskan rumah, lalu pergi ke restoran ayahnya.
"Kamu sudah meminta izin pada suamimu?."
"Sudah appa. Sowon mengizinkan. Daripada aku diam di rumah. Dan tidak ada kerjaan lain, selain menunggu mereka pulang."Jihoon tersenyum mendengar Eunha berbicara, anaknya itu sudah dewasa sekarang.
"Biar Appa yang jemput Sarang dari Sekolah."
"Tidak usah appa. Bukannya appa berhenti karena ingin istirahat."
"Hanya menjemput tidak akan membuat pak'tua ini kelelahan. Ibumu juga selalu merindukan Sarang, jadi selama kamu kerja, serahkan anak kalian pada kami."
"Terserah appa saja. Tapi jangan ajarkan hal aneh padanya."
"Tidak akan. Appa berjanji. Ayo appa kenalkan pada semua karyawan. Mereka akan punya pemilik baru mulai minggu depan."
"Pemiliknya tetap kau, appa. aku hanya pengurus, tangan kananmu."
"Terserah apa itu namanya nanti."
Eunha memang berencana menggantikan ayahnya bekerja mulai minggu depan. Dia meminta sedikit waktu lagi untuk menjelaskan pada Sarang, kalau dia harus bekerja.
Setelah berkeliling dan berkenalan dengan sebagian karyawan di resto. Eunha beristirahat di salah satu meja bersama ayahnya. Dia melihat jam, dan terkejut karenanya
"Appa, aku harus menjemput Sarang."
"Bawa dia kemari, appa akan menyiapkan makanan yang spesial untuknya."
"Ne."######
"Ibumu belum datang, sayang?."
"Belum, aku akan melihatnya ke depan sonsaengnim."
"Kalau ibumu belum datang, langsung kembali kesini."
"Ne."Sarang celingukan di depan gerbang sekolahnya, mobil ibunya belum terlihat. Ketika dia akan kembali ke dalam kelas, seseorang menepuk pundaknya.
"Ada apa, ahju..."ucapan Sarang terhenti karena orang itu membekap mulutnya dengan sapu tangan dan membuat dia pingsan
"Cepat bawa dia ke dalam mobil sebelum ada yang menyadarinya."
"Telepon boss."
"Oke.""Boss, dia sudah ada bersama kami."
"Bunuh dia.."
"Bunuh tidak ada dalam kontrak kita sekarang.."
"Kalau begitu Terserah, buang penghalang itu jauh dari sini."
"Ne."
![](https://img.wattpad.com/cover/209052918-288-k734105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarang 2.0 [Complete]
Randombukan lanjutan dari Sarang #YulTae untuk pertama kalinya aku buat #WonHa