Part 9 : Hari bahagia

392 50 4
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


"Oppa.. Apa yang kamu lakukan?."
"Aku... Menatapmu, sayang."

"Aishh.. Bangunkan Sarang.."

Sowon cemberut karena Eunha tak bisa diajak mesra. Sementara Eunha tersenyum melihatnya.

"Sayang, bangunkan anak kita."pinta Eunha mencoba lebih mesra, "Itu 'kan yang kamu mau?."tanyanya

"Aishh, seharusnya kamu jangan bertanya seperti itu. Merusak suasana saja."dumel Sowon, tapi akhirnya dia pergi membangunkan Sarang

Eunha mengeleng-gelengkan kepala tak percaya dengan tingkah Sowon. Sudah satu minggu lebih sejak pengakuan cinta mereka, dan Sowon sudah tak malu lagi mengutarakan rasa cintanya.

Sowon kembali dengan Sarang dalam gendongannya. "Ayo bangun pemalas... Kamu berat sekali, astaga."dumelnya

"Sekarang hari minggu appa."

"Bukankah sekarang hari spesial?."

Sarang menatap wajah ayahnya yang sekarang sejajar dengan wajahnya karena dia masih dalam gendongan Sowon.

"Sekarang hari ulang tahunku. Kenapa aku bisa lupa?."Sarang baru ingat

"Happy birthday, baby. Appa mencintaimu."ujar Sowon lalu mencium pipi Sarang
"Gomawo appa. Aku juga mencintaimu."balas Sarang

Sowon menurunkan Sarang karena Eunha mendekati mereka.

"Selamat ulang tahun sayang. Terima kasih karena sudah hadir dalam hidup eomma."ujar Eunha sambil memeluk Sarang

Sarang mendongkakan wajahnya dan melihat wajah Eunha, "Bukankah aku yang seharusnya berterima kasih? 'Kan eomma yang membuatku hadir di dunia ini. Gomawo eomma."ujarnya polos

Air mata Eunha mengalir begitu saja tanpa diperintah. Bagaimana caranya mereka untuk menjelaskan hal ini nanti?. Sebenarnya hari ini bukan hari ulang tahun Sarang. Tapi hari ini, tiga tahun lalu mereka menemukan Sarang. Atau lebih tepatnya, Sarang yang menemukan mereka dan menyatukan mereka menjadi keluarga.

Sowon tidak membiarkan air mata itu jatuh lebih banyak dan mengusap pipi Eunha. "Hari ini, hari bahagia. Uljima. Kenapa kamu cengeng sekali."

"Eomma - Appa, aku ulang tahun 'kan?. Kenapa tidak ada kue?."protesnya

WonHa terkekeh mendengar protesan Sarang.

"Nanti ada kue, sebaiknya kita sarapan, lalu bersiap pergi."ujar Sowon
"Kita akan kemana?."tanya Sarang
"Merayakan ulangtahunmu. Kita jalan-jalan seharian ini."jawab Sowon
"Yeay... Eomma dengar itu, seharian..."sorak Sarang
"Ck.. Tak bisakah kita tidur saja.. Sekarang hari libur."Eunha tak setuju
"Eomma..."rengek keduanya

######

"Makanannya habiskan."peringat Sowon
"Aku sudah kenyang."bantah Sarang,

Sarang 2.0 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang