*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*
*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*
######
"Kalian masih ada disini juga ternyata?."
"Memangnya kenapa? Ini rumah kami."
"Sowon belum memberitahumu?."
"Sarang, masuklah lebih dulu. Eomma dan teman appa harus berbicara berdua."
"Nde...""Aku tahu, kau pasti sudah tahu semuanya, tapi bukan berarti kau bisa seenaknya datang selama aku masih ada disini."
"Aku hanya ingin memastikan kata-kata Sowon oppa."
"Dia menjanjikan sesuatu padamu?."
"Semua akan berakhir setelah semuanya terungkap. Dan kami akan kembali bersama."
"Oh.. Selamat kalau begitu. Tapi sayang sekali, semuanya belum berakhir. Dan pergilah, sebelum aku memanggil bagian keamanan kompleks untuk mengusirmu."
"Kau..."
"Statusku disini masih nyonya Kim, Lim Nayeon!. Jadi aku yang berkuasa, bukan kau!. Pergilah!."
•
°
•
°Mina melacak handphone Eunha, dan lokasi akhir dari handphone itu ada di restoran.
"Bagaimana aku masuk?."gumam Mina di depan restoran yang sudah tutup "Apa aku pecahkan saja kacanya?."
"Maaf, anda temannya sajangnim 'kan?."
"Benar. Kau Wendy, asisten abonim yang sekarang jadi asisten Eunha 'kan?."
"Nde."
"Syukurlah, ayo kita masuk. Eunha... Eunha ada di dalam 'kan?."
"Nde.. Mari kita lewat pintu belakang.""Kenapa jam segini kalian sudah tutup?."tanya Mina
"Sajangnim ingin tutup lebih awal. Katanya dia ingin sendiri. Saya kembali kesini karena ada barang yang tertinggal."jelas WendySetelah masuk ke dalam, Mina langsung berlari ke ruangan Eunha. Wendy juga mengikutinya karena panik melihatnya berlari. Teman boss nya ini mana mungkin tiba-tiba datang kalau tidak ada hal buruk yang terjadi.
"Eunha..."
Eunha hampir tak sadar di lantai, beberapa botol minuman ada yang pecah di dekatnya.
"Apa yang kau lakukan?."Mina kaget melihat semua kekacauan ini, "Kakimu berdarah... Ottokhe?."paniknya
"Hah... Mi..na.. Apa.. itu kau?."ujar Eunha terbata, dia kembali meringis sambil memegang perutnya
"Wendy... Telepon ambulans, palli..."perintah Mina
"Nde..."Mina mendekati Eunha dan memangku kepalanya.
"Wae?."
"Nan molla... Arghhh..."Mina bingung melihat kondisi sahabatnya, dia hanya bisa memeluknya dan mencoba menenangkan. Dipojok sana dia melihat dua buah koper, dan ada kotak-kotak lain yang di yakini sebagai barang-barang Eunha yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarang 2.0 [Complete]
Rastgelebukan lanjutan dari Sarang #YulTae untuk pertama kalinya aku buat #WonHa