"Kenapa melamun?."
"Serius, kemarin Sowon yang membawaku?."
Mina merasa jengah mendengar pertanyaan itu sejak Eunha bangun.
"Ne... Sowon yang kau sebut Jerapah jahat."
"Aku menyebutnya seperti itu?."Eunha tak percaya
"Kalau tidak percaya, tanyakan saja pada Jerapahmu itu."
"Oh my god..."
"Ayo kita pergi. Wendy bilang dia sudah menemukan tempat yang cocok untuk cabang baru kita di Daegu. Dan dia yakin kau akan menyukainya. Hari ini juga kita ada meeting dengan penanam modal."
"Mina, tak ada baju yang lain?. Ini terlalu... Ini bukan gayaku."
"Sudah menumpang, banyak protes lagi. Ayo pergi!."
######
"Jisoo-ya... Siang nanti aku harus menjemput Sarang di bandara. Apa jadwalku kosong?."
"Kebetulan jadwal anda kosong."
"Bagus. Anak itu bisa mengamuk kalau aku menyuruh orang lain menjemputnya."
"Isanim..."
"Wae?."
"Berarti ini waktu yang tepat untuk mendekati lagi Samunim."
"Samunim? Siapa maksudmu?."
"Eunha-ssi."
"Eyyy... Otak curangmu itu... Bagus juga..."
"Isanim, aku kira kau akan marah?."
"Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, Jisoo-ya. Dia harus jadi milikku lagi."
"Waeyo? Aku kira kau sudah melupakannya."
"Tadinya iya, tapi kemarin dia berbuat ulah. Rasanya aku tak terima kalau dia melakukan ulah lagi nanti."
Semenjak perpisahaan mereka, baik Sowon ataupun Eunha tak ada satu orangpun yang mencoba untuk berkomunikasi lagi. Mereka bertemu apabila Sarang yang menginginkannya. Dan pertemuan mereka hanya untuk sekedar menyenangkan anak itu saja.
2 tahun lalu Sarang harus ikut orangtuanya pindah ke Amerika karena ibunya Sinbi sakit parah. Dan komunikasi WonHa putus sejak hari itu. Mereka tidak punya alasan lain untuk bertemu, dan keduanya juga memiliki gengsi yang tinggi. Tapi karena kejadian kemarin, Sowon tak bisa diam lagi. Dia tidak akan membiarkan Eunha bertindak liar seperti kemarin malam.
######
"Kenapa lama sekali?."
Sowon sudah menunggu hampir satu jam, tapi anak angkatnya itu belum juga datang.
"Apa anak itu tersesat?."
Sowon langsung saja mengirim pesan pada Sinbi dan menanyakan apa Sarang naik pesawat yang benar?.
"Belum juga datang sudah membuatku khawatir."
"Appa..."
Sowon menoleh dan takjub melihat anaknya yang bertambah tinggi. Dan lihat dengan penampilannya yang tomboy ini?. Eunha pasti tidak akan suka melihatnya.
"Berapa umurmu sekarang?."
"Sebentar lagi 13, kenapa appa bisa sampai lupa?."
"Aishhh.... Kau semakin mirip saja dengan ayahmu. Ayo kita pergi."
"Appa, kenapa eomma tidak ikut? Kalian masih bertengkar?."
"Ibumu masih saja keras kepala."
![](https://img.wattpad.com/cover/209052918-288-k734105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarang 2.0 [Complete]
Randombukan lanjutan dari Sarang #YulTae untuk pertama kalinya aku buat #WonHa