Part 08 : Pengakuan...

366 49 17
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


"Jadi ini istrimu?."
"Ne, Jeon hoejangnim."

Sowon dengan bangga mengenalkan Eunha sebagai istrinya.

"Sayang sekali, aku kira kabar tentang kau sudah menikah itu bohong. Tadinya aku akan mengenalkanmu pada putri bungsu-ku.."

Memang Sowon dan Eunha baru bertemu kali ini dengan tuan Jeon dalam acara bisnis. Biasanya tuan Jeon sibuk dan selalu diwakilkan oleh orang lain dalam setiap pertemuan.

Eunha tanpa sadar mengeratkan pegangannya pada Sowon. Hal itu tak luput dari penglihatan Jungkook, dan Sowon juga merasakan Eunha mulai tak nyaman.

"Tuan, selamat atas hari jadi perusahaan anda dan kepulangan anak anda. Saya ijin pamit pulang terlebih dahulu."

"Kenapa terburu-buru?. Kamu belum bertemu istri dan putriku."

"Eunha sedang kurang enak badan. Anak kami juga sudah menunggu kami pulang."
"Sayang sekali. Lain kali aku akan mengundang kalian ke rumah."
"Ye.. Terima kasih.. Kami permisi."

"Ayo sayang."

Belum WonHa sampai mobil mereka, Jungkook tiba-tiba menahan Eunha.

"Kau serius sudah menikah dan memiliki anak?."tanya Jungkook

Sowon menatap bingung keduanya. Sementara Eunha terlihat menunjukan cincin pernikahannya dengan Sowon pada Jungkook.

"Kau lihat 'kan?."
"Tapi kenapa?."
"Kau pikir saja sendiri."
"Eunha."
"Lepaskan aku!!."
"Aku tak terima.. Bukankah kau sudah berjanji akan menungguku!!."ujar Jungkook semakin mempererat pegangannya
"Tapi apa kau menjanjikan sesuatu padaku agar aku tetap bertahan?. Cukup Jungkook!."sentak Eunha

Jungkook lagi-lagi menjegal tangan Eunha dan memegangnya sangat erat, itu membuat Eunha kesakitan. Sowon tak bisa diam lagi melihat ini.

"Saya rasa anda sudah keterlaluan. Ini tangan istri saya."ujar Sowon datar

Sowon melepaskan tangan Jungkook, dia langsung membawa Eunha ke dalam mobil.

"Eunha..."

"Saya tidak tahu masalah anda dengan istri saya apa. Tapi, kalau istri saya tidak ingin bicara dengan anda, tolong jangan dipaksa."

######

Sowon menepikan mobilnya di sebuah cafe, Dia membelikan Eunha minuman yang hangat untuk menenangkannya. Mereka masih di mobil dan halaman parkir cafe itu.

"Kalian saling mengenal?."
"Ne."
"Apa kamu juga mengenal keluarganya?."
"Ne."

Sowon mengerti sekarang, pantas saja tadi tuan Jeon seperti memandang rendah pada Eunha. Dan pantas saja Eunha tak nyaman.

"Kenapa tidak bilang?."
"Aku juga tidak menyangka kalau itu keluarga Jeon yang sama."
"Apa kamu tahu dia sudah kembali?."

Eunha mengangguk, "Tadi siang kami tidak sengaja bertemu di supermarket."
"Tampaknya dia masih mencintaimu."
"Mungkin."
"Aishh.."
"Tapi aku tak punya rasa apapun lagi padanya."
"Wae?."

Sarang 2.0 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang