V.
Pernah, di satu waktu saat musim panas, Hinata mendengar pembicaraan dua orang teman sekolahnya. Entah pembicaraan itu disengaja atau tidak, hari itu, dia tahu bagaimana orang memandangnya, bagaimana dia di mata orang lain.
Saat hujan di luar turun begitu deras, Hinata juga menunggu Sasuke yang perlu sekali lagi menolak tawaran klub renang sekolah. Hinata telah siap dengan payungnya, jika saja dia tidak perlu menanti Sasuke agar bisa pulang bersama dan berbagi payung sama, Hinata pasti sudah melangkah pulang.
"Kau tahu kan, Hinata saudara kembarnya Sasuke-kun."
"Memangnya dia kenapa?"
Hinata tidak tahu siapa yang membicarakannya, lemari loker sepatu menghalangi pandangannya.
"Jika Itakura hanya mengundang Sasuke-kun saja untuk bergabung dengan klub kita, aku tidak keberatan. Tapi saudara kembarnya selalu ada di dekatnya. Dia itu ekor yang merepotkan."
"Kudengar mereka pacaran."
"He? Mana mungkin saudara kembar pacaran."
"Aku dengar dari Yamanaka, mereka kan bertetangga."
"Tetap saja tidak mungkin."
"Tapi sepertinya itu benar. Sepertinya mereka sulit dipisahkan."
"Pasti Hinata yang memaksa Sasuke-kun. Kau sendiri juga tahu dia tidak punya teman."
"Kudengar ayah mereka setuju."
"Apa ayahnya sudah gila? Bagaimana mungkin menyetujui hubungan antar saudara sendiri. Itu salah, ilegal!"
"Kau cemburu atau iri?"
"Ini tidak ada hubungannya. Yang kita bicarakan itu saudara kembar yang berpacaran. Itu sangat menyalahi aturan."
"Jadi kau percaya bahwa mereka sepasang kekasih?"
"Kau kan yang bilang."
"Aku sih tidak percaya."
"Tapi tadi kau bilang."
"Mungkin salah satunya ditemukan di bawah jembatan atau diadopsi dari rumah yatim piatu. Mereka kan tidak mirip."
"Mereka itu saudara kembar! Tidak mungkin salah satunya anak orang lain."
"Sudahlah."
"Pokoknya itu salah!"
"Iya, aku tahu."
Hinata tetap diam bahkan setelah dua orang itu pergi. Tak berapa lama, Sasuke sudah hadir dan segera menggandeng Hinata keluar. Mereka melangkah pelan dalam sunyi. Hinata tidak bilang tentang apa yang dia dengar. Sasuke lebih suka menikmati kesunyian.
Hinata sadar bahwa apa yang dia dengar benar. Dia adalah ekor yang merepotkan, Sasuke akan jauh lebih baik jika Hinata tidak ada. Dia tidak punya teman, Sasuke akan lebih ramah dan disukai lebih banyak orang jika Hinata tidak ada. Ayah mereka sudah gila, mereka juga telah membuat kesalahan karena menuruti kemauan Hiashi.
Ini salah.
Ini ilegal.
Tapi adakah jalan keluar untuk masalah ini?
Hinata menerima Sasuke karena dia selalu ada di sekitarnya. Hinata menuruti Hiashi karena Sasuke tenang jika Hinata ada. Hinata rela menjadi yang disalahkan karena selama ini Sasuke memendam perasaannya. Sasuke pantas diterima karena dia akan bahagia meskipun jika Hinata menderita.
Hinata dan Sasuke seperti kebanyakan pasangan, menikmati kebersamaan meski lebih tersembunyi. Mereka pergi kencan, mereka berbagi kasih, mereka bercumbu, mereka saling merengkuh, mereka sering saling menyentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
君と月の光(Kimi to Tsuki no Hikari)
FanfictionSasuHina.:.Kimi to Tsuki no Hikari.:.You and the Moonlight.:. First publication on wattpad December 2014 Re-published January 2023