WARNING: 6K+ words
.
.
XVIII.
.
.
.
Hanya berselang beberapa jam, perubahan yang amat drastis, terjadi. Diawali dengan ledakan besar yang melumpuhkan gerbang utama mansion Uchiha.
Tidak hanya meminimalisasi kemungkinan datangnya bantuan untuk Uchiha, kelompok Kiri juga memastikan tak ada satu Uchiha pun selain Izuna dan Itachi yang mengetahui tentang penyerangan Hyuuga.
Akan lahir pertempuran antara satu klan Uchiha melawan kelompok Kiri dan klan Hyuuga berikut pendukungnya.
Sebuah pertempuran yang tak sebanding dalam jumlah.
08:49 A.M.
Suara deru sederet mobil menyusul teriakan kuat puluhan orang bersenjata dari klan Hyuuga yang masuk wilayah Uchiha dengan mudah. Suara peluru yang melesat, gema ledakan lain, dan hiruk-pikuk sebuah penyerangan; terdengar ke seantero mansion.
Di ruangannya, Madara mempersiapkan dirinya dengan senjata, dia membuat banyak perintah untuk bawahannya, mempertanyakan cara yang dimiliki Hyuuga untuk masuk dengan mudah. Aroma kuat pengkhianatan membawa Madara pada satu nama: Itachi.
"Sial! Apa yang sebenarnya sudah dilakukan bocah putus asa itu?" Tapi kejutan untuk Madara datang terlalu cepat. Pintu ruang kerjanya didorong tanpa hambatan, Izuna melangkah masuk.
Langkahnya tenang dan bersahaja. Senyumnya yang ringan, pantas jika dibilang mewakili senyum sang Budha.
"Izuna, di mana Itachi?" bentak Madara.
"Aniki, kurasa ini saatnya kau tahu Seiryuu bukan milik kita. Dia hanya lahir di klan ini sebagai titipan."
Madara berdiri dengan tanda tanya di benaknya. Izuna mengambil posisi beberapa langkah dari pintu utama. Ruangan Madara tiba-tiba terasa begitu luas dan asing. "Ada satu hal yang harus kau ketahui tentang kutukan itu."
Madara menanti, mengacuhkan suara-suara ribut di seisi mansion. Betapa dia sadar, apa yang sedang terjadi tidak akan berakhir baik.
"Sasuke terlanjur menjadi bagian Hyuuga bahkan setelah kita bawa ke sini. Kutukan itu telah lama dipatahkan, di detik jiwa Byakko terlahir kembali dalam wujud Hyuuga Hinata. Seiryuu selalu menjadi milik Byakko. Dia lahir di klan ini karena Byakko lahir di klan Hyuuga. Byakko sendiri yang telah mematahkan kutukan itu sejak dulu. Hyuuga Hinata... mencintai Sasuke."
"Aku tidak pernah suka cerita romansa, Otouto," ujar Madara sinis.
"Tapi inilah kenyataannya, Aniki. Kita tak pernah mampu memiliki Seiryuu secara utuh."
Madara tersenyum mengejek. "Apa inti dari kalimatmu yang tak penting itu, Izuna?"
"Berilah Sasuke kesempatan. Kembalikan dia ke asalnya. Lepaskan dia demi kebahagiaannya."
Madara memiliki kepercayaan diri. Dia yakin, Izuna hanya mempermainkannya. Kemungkinan besar, dia menginginkan Seiryuu untuk dirinya sendiri, berlagak baik dengan memiliki niat mempersatukan Byakko dan Seiryuu di luar lingkungan Uchiha. Melepas keduanya demi kehidupan yang lebih normal. Tapi, sungguh, mungkin Izuna sebenarnya menginginkan posisi yang selama ini dimiliki Madara, yaitu posisi tertinggi di dalam tubuh klan. Hanya ada satu kaisar dalam setiap dinasti. Madara tak perlu pesaing, terlebih yang datang dari darahnya sendiri.
Izuna mengernyitkan dahi. "Kumohon."
Melampiaskan kemarahan adalah hal yang perlu dihindari Madara saat ini. Dalam setiap pertarungan, mereka yang mengikuti emosi dan menjadi budak kemarahan, cenderung ceroboh dan selalu mudah dikalahkan. Sang pemimpin klan cukup tahu untuk mengendalikan dirinya sendiri. Akan jauh lebih baik jika dia berhasil memanipulasi pikiran Izuna dengan memberinya sambutan positif. "Hanya itu yang kau inginkan? Tidakkah ini agak sedikit terlambat untuk itu, Otouto?"
KAMU SEDANG MEMBACA
君と月の光(Kimi to Tsuki no Hikari)
FanfictionSasuHina.:.Kimi to Tsuki no Hikari.:.You and the Moonlight.:. First publication on wattpad December 2014 Re-published January 2023