STREAM PUNCH!!!!!!
Sesudah memasukan belajaan yang bejibun ke bagasi, mereka pun masuk mobil pajero hitam itu. Sesuai dengan perkataan Caca tadi kalo ada hal yang harus dibahas seudah belanja. Mereka berdua secara gak langsung udah paham tentang pembahasan itu, makanya mereka berdua sama-sama gugup.
Hampir 5 menit mereka cuma diem, batuk-batukan, dan saling menghela nafasnya masing-masing. Mereka masih diem di mobil yang terparkir di mall.
Jisung menguatkan tekadnya buat nembak Caca kali ini. Udah bukan lampu ijo lagi yang Caca kasih, tapi kayak udah gak berguna lampu itu tuh. Tinggal gaskeun.
"Ca- eh kak maksudnyaa..." Ucap Jisung.
Caca melipat bibirnya, "Gapapa, Caca aja" Katanya.
"Hehe waktu itu kan aku menang pas main game, boleh aky minta permintaannya sekarang?"
"Hmm boleh, mau apa?"
"Kamu diem"
"Maksudnya?"
"Iya, kamu diem aja. Dengerin aku, liatin aku, tanpa boleh berpaling dari muka aku"
"Itu lebih dari satu sung haha"
"Ihh yak pokoknya diem aja"
"Yaudah apa..." Caca mendekatkan wajahnya ke hadapan Jisung.
Jisung mengepalkan tangannya, bersiap mengatakan sesuatu yang penting itu.
"Kamu mau gak jadi.... ppach-"
Tring treng tring treng~
Tiba-tiba panggilan dari Ryujin mengganggu situasi tersebut. Caca dengan cepat menolak panggilan itu. Tapi kemudian malah dihujani notifikasi, bikin Caca jadi fokus ke layar hapenya. Ternyata dari tadi emang udah banyak chat yang masuk.
"Bentar sung"
Ihh greget gue - Jisung
Ryujin menelepon lagi. Kali ini Caca langsung angkat.
"BERISIK BANGET MAEMUNAH!"
"CA LO JADIAN SAMA JISUNG?!"
"HAH?" Caca liat ke arah jisung
"ISH BUKA GRUP BANGSAT"
Denger perkataan itu Caca jadi panik dan nurutin perintah Ryujin. Jisung yang cuma liat ekspresi Caca doang juga udah nebak, pasti ada sesuatu yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKAL | HAECHAN✔
Fanfiction(on going) Cerita mungkin sama, tapi yang namanya proses itu pasti beda. Haechan hanya salah satu dari jutaan manusia yang hidup dengan cerita yang sama. Bedanya, Haechan punya Caca. ©kuacinoona, 2020