Tuhan, pagi buta ini aku tengadah,
Melimpah doa-doa dan resah,
Berlumur keringat dan amarah,
Menahan air mata yang basah,Tuhan aku malu! Aku dungu!
Kau tetap limpahkan ampunan-Mu,
Ketika nikmat umur yang telah lalu,
Aku sia-siakan seberjalan waktu,Sungguh Tuhan! Usia tak akan berguna jika nikmat dunia yang aku damba,
Usia tak akan merdeka jika ambisi kugantungkan lewat caci maki,
Usia tak lagi bahagia jika nafas menjerit di ujung sakit,
Dan Usia menjadi hina jika nafsu menggelora dalam raga,Hai "Aku"!!! Kau manusia sejati,
Dewasa mengejar arti mimpi,
Hai "Aku"!!! Kau insan pencerah,
Bersimpuh memohon hidayah,Tuhan, Aku memohon,
Jadikan sisa umurku sebagai tuntunan dan bimbingan untuk diri sendiri dan orang yang aku cintai,
Jadikan sosok diri sebagai insan pencipta walau nisbi,
Jadikan hasrat jiwa sebagai insan pengabdi hati nurani,
Jadikan nafas islam menjelma dalam diri dan termanifestasi lewat akal budi,
Dan jadikan tanggung jawab sebagai watak pribadi yang ingin kudaki.Selamat Ulang Tahun "Aku"
-Arviansyah, 7 Mei 2020-
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika Sejarah
PoetryMungkin seseorang pernah merasa dirinya tak berdaya, mengisi ruang sejarah kehidupannya manusia niscaya tak selalu bertemu dengan bahagia, ada hal yang membuat mereka kecewa, tapi malam membuat dirinya bertanya, "siapa yg membuat aku terluka?", tapi...