Perjalan hidup ini terkadang patut disyukuri, tapi hari demi hari terkadang aku lupa untuk menyendiri, merenung tetang kehidupan yang akan dilalui,
Benturan, tekanan, cacian, makian, menjadi bumbu sehari2 ketika kita berusaha menjadi pribadi yang mandiri,
Mungkin akhir2 ini diri sering menghiraukan apa yang orang ungkapkan, tapi sungguh hanya sebagian yang diri ini hiraukan, diri ini lebih senang akan kritikan. Cacian dan makian terkadang rela kubuang tanpa melihatnya sama sekali.
Diri sadar bahwa dengan membenci, dendam kesumat dan musuh pribadi, hal itu malah menjadi kemunduran dalam kehidupan, yang seharusnya kita fokus menjalankan tujuan, tapi kita sibuk mendengarkan dan melayani hujatan, cacian, makian orang2 yang tak berperasaan.
Umur kita habis, pikiran kita cape, raga kita lelah tak berguna memikirkan hal2 yang belum tentu bisa membuat kita bahagia.Hidup itu tentang bahagia dan kecewa, tapi diri berani menyimpulkan bahwa hidup itu segalanya tentang bahagia.
Karena kecewa adalah jalan manusia menuju kebahagiaan, adanya kecewa membuat manusia merenung akan kejadian, dan adanya kecewa membuat manusia berfikir tentang takdir.
Bahwa harapan kebahagiaan tak patut digantungkan pada manusia, harapan kebahagiaan tak patut disandarkan hanya kepada beberapa jiwa.
Tapi harapan bahagia dikendalikan oleh kita sebagai manusia yang merdeka atas dirinya sendiri.
Ya merdeka!!!_Arviansyah_Desember 2020_
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika Sejarah
PoesíaMungkin seseorang pernah merasa dirinya tak berdaya, mengisi ruang sejarah kehidupannya manusia niscaya tak selalu bertemu dengan bahagia, ada hal yang membuat mereka kecewa, tapi malam membuat dirinya bertanya, "siapa yg membuat aku terluka?", tapi...