Daun berguguran
Hari demi hari
Harap melambai
Mencari saksiSaksi dimana asa pernah meronta
Memanggil namanya dalam dekap
Saksi dimana cinta pernah menggoda
Sampai mungkin canda terungkapBerjuta harap sampaikan sabda kepada semesta
Berjuta asa penuhi ruang dalam gulitaMoksa, penuhi janji-janji esok hari
Surga, berdamai dalam hati nurani
Nirwana, bergejolak dalam dada membabi buta
Angkara murka dihina memberi pujaKita dua jiwa yang tak sama
Penyempurna dari segala rasa
Rasa yang tak mati dalam nurani
Nurani yang bersemi memberi janjiPuan... Gugur mawarku malam ini
Berdoa tengadah tanpa amarah
Puan... Sungguh doaku ditelan bumi
Berjanji esok hari bahwa semesta harus tunduk, meski dimaki-maki sang pujangga hati.Sungguh puan...
Hanya doa-doa yang sanggup terucap
Hanya aksara yang pengap mendekap harap
Biarkan, lepaskan
Haturkan, renungkan...Puas kau dalam ambisimu
Puas ku dalam jiwamu
Tersiksa, Bahagia...Selamat Tahun Baru
Niscaya semesta haturkan canda
Tapi manusia harus bangkit walau terus ditusuk-tusuk luka dunia.Selamat Tahun Baru
Walau jiwa bertemu sengsara
Niscaya ruh berdamai walau manusia diterjang kecewa berjuta-juta._Arviansyah_ Januari 2021_
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantika Sejarah
PoesíaMungkin seseorang pernah merasa dirinya tak berdaya, mengisi ruang sejarah kehidupannya manusia niscaya tak selalu bertemu dengan bahagia, ada hal yang membuat mereka kecewa, tapi malam membuat dirinya bertanya, "siapa yg membuat aku terluka?", tapi...