Kamu adalah kupu kupu, indah tapi kamu tidak bisa melihatnya.
-Devdanendra
Harapan itu seperti sayap. Makin tinggi kamu dibawanya terbang, makin sakit jika ia mendadak hilang.
-Nauraayu
Ingat tidak semua yang indah bisa digenggam
-Aisyahaqilah
Hari ini sekolah masuk jam 10 entah ada acara apa mungkin renovasi sekolah Atau penilaian. Hari ini nazwa dan naura tetap berangkat pagi dan makan di tempat soto kesukaan mereka.
Seperti biasa naura menjemput nazwa terlebih dahulu, karena juga warung soto nya tidak jauh dari rumahnya nazwa.
Warung soto hari ini cukup ramai padahal warung ini dekat dengan caffe juga. Tapi tak kalah ramai dengan caffe tersebut. "Gila sih nau fav bgt ini mah"
" Pacarin abangnya sono wa, biar tiap hari makan soto nya hahaha"
" Dih gaboleh jadi pelakor"
" Sekali se umur idup jadi pelakor gpp kali ah"
Saat itu nazwa tidak menjawab pertanyaan naura dan hanya terlihat bengong melihat ke suatu arah.
" Wawa!!!!"
" Ehh itu devano bukan sih?!"
Nazwa yang mengucap itu ketika melihat di ujung caffe ada sesosok devano.
" Mana mana"
Disana terlihat seperti devano yang sedang berdiri dengan seorang gadis. Gadis yang asing, gadis yang sama sekali gapernah mereka lihat.
" Tapi siapa ya tu cewe?" celetuk wawa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naura yang terdiam memikirkannya. Kenapa kemarin malem dia begitu manis, dan berapa banyak hal yang lo sembunyiin dari gue dev?
" Nau woi!"
" Ah apa wa, gatau dah pusing urusan sama orang cakep"
" Udahlah nau, yang terbaik gabakal pergi kok"
" Iya wawa sayang, dah buruan makan terus pulang kan nanti sekolah"
" Ga buntut in devano nau?"
" Dih kek apa aja"
" Ayolah nau kepo gue"
" Pacarnya dev lo apa gue sih?-_-"
" Yaelah nau"
Karena naura juga kepo akhirnya mengiyakan permintaan temannya itu dan masuk kedalam caffe itu.
Naura dan nazwa duduk dipojok dengan muka ditutup oleh buku menu di caffe itu. Percakapan mereka cukup terdengar, karena juga masih pagi, caffe belum terlalu ramai.
" Bel, lo harus pulang"
Naura mendengar devano mengucapkan itu kepada gadis didepannya yang sibuk makan.
" Gue gamau dev, gue mau disini!"
" Tapi lo...."
Tiba tiba caffe menyetel lagu cukup keras hingga suara devano tak terdengar lagi. Naura yang spontan membanting buku menu ke meja cukup keras hingga membuat pengunjung disana menengok ke arahnya begitu juga devano.