Keterlaluan

4.9K 412 27
                                    

⏩⏩Travieso

.

.

" JIN!!!!!!!!!"

Teriakan Namjoon membaut antesi Jungkook langsung fokus pada adiknya yang terbaring di lantai dingin dekat ranjangnya. Namjoon langsung menghampiri Jin yang sudah tak sadarkan diri. Nafasnya terlihat tak beraturan.

Sepertinya asmanya kambuh, batin Namjoon.

Dengan sigap Namjoon langsung memeriksa keadaan adiknya dengan beberapa peralatan dokternya yang ia bawa ke rumah.

" Jungkook ambil tabung oksigen dari kamar hyung.." titah Namjoon. Jungkook pun langsung melesat ke kamar Namjoon.

Dengan telaten Namjoon memasangkan infus dan masker oksigen pada Jin.

Ia hampir saja gila tadi, karena kalau terlambat sedikit saja nyawa adiknya dalam bahaya.

" Kenapa Jin bisa sampai di kurung sih?" tanya Namjoon.

" Dia menolak pulang dari kemarin hyung. Dan Yoongi hyung murka. Hingga akhirnya.. Jin di kurung." ucap Jungkook.

Ia memang kemarin sangat sibuk, mulai dari jadwal operasi dan rapat dokter di RS pula.

Tapi, ia tak habis pikir jika Yoongi akan sekalap ini sampai Jin di kurung tanpa memikirkan resiko yang mungkin terjadi. Belum lagi kenapa ia juga sampai lupa bahwa inhaeler sang adik sudah habis?

" Lalu Yoongi hyungmu kemana Kook?" tanya Namjoon lagi.

" tidak tahu.. Tadi sih sepertinya ke ruang kerjanya." ucap Jungkook.

" Telfon dia. Bilang Jin collaps. Dia harus tahu apa yang dia lakukan pada adiknya. Demi apapun dia keterlaluan Kook." ucap Namjoon sambil menghampiri ranjang adiknya dan mengelus rambut lepek adiknya yang basah oleh keringat dingin.

" Bangun sayang.. Jangan buat Hyung takut.." gumam Namjoon.

.

.

Tap..

Tap..

Tap..

Langkah kaki yang sangat terburu-buru terdengar di seluruh penjuru rumah keluarga Min.

Yoongi. Pelaku dari kebisingan itu. Ia terus berlari dari arah pintu depan. Ia sangat kalap sekarang.

Bagaimana ia tidak akan kalap? Ia baru saja dapat telfon dari Jungkook kalau Jin collaps. Yoongi bahkan sedang menenangkan pikirannya di sebuah bar dengan beberapa wanita laknat yang terus menggodanya, sementara adiknya? Ia biarkan terkurung dan sekarang collaps.

Yoongi memasuki kamar Jin tanpa permisi sama sekali, dan ia langsung mendekati tempat tidur Jin. Ia bahkan tak memperdulikan atensi kedua adiknya yang lain yang menatap Yoongi dengan tatapan yang sulit diartikan.

Yoongi bersimpuh di samping tempat tidur Jin sambil memegang tangannya.

" Maafkan hyung sayang.." ucap Yoongi.

Ia terus saja menciumi tangan Jin yang ada dalam genggamannya. Ia sangat khawatir. Sangat.

" Aku tak tahu apa tujuan hyung saat itu, tapi aku benci caramu mendidik adikku." ucap Namjoon.

Yoongi hanya diam. Ia menyadari kesalahannya. Ia juga bahkan tahu jika ia keterlaluan pada Jin. Tapi, ayolah.. Yoongi tak tahu cara mendidik bocah seperti Jin. Karena jujur saja, ia di didik oleh orangtuanya. Dan hanya Jin lah dari ke empat Min bersaudara yang di tinggalkan orangtuanya saat ia masih butuh pengawasan.

" Aku tahu aku salah Joon." ucap Yoongi.

" Asalkan kau tahu saja.. Sedikit saja kita terlambat, Jin akan kehilangan nafasnya.. Bagaimana kau lupa adikmu punya penyakit laknat itu?" ucap Namjoon.

Yoongi hanya diam dengan ucapan sarkastik Namjoon. Bagaimana pun tak ada pembelaan untuknya karena ia benar-benar salah kali ini. Ia bahkan hampir membunuh adik bungsunya hanya karena emosi.

" Oh ya hyung.. Aku ada jadwal Operasi lagi. Aku titip Jin padamu.."

".. Ia akan siuman besok mungkin. Kau bisa istirahat sekarang. Jika ada apa apa hubungi aku atau asistenku." ucap Namjoon sebelum kembali memasang sneli nya dan berlalu dari kamar Jin meninggalkan Yoongi yang masih merasa bersalah atas perbuatannya pada adik bungsunya.

.

.

💠💠Keesokan harinya..

Yoongi sedang memasak bubur sekarang. Barusan Namjoon menghubungi jika Yoongi harus menyiapkan makanan dan obat-obatan Jin.

Yoongi memang sengaja tak masuk kerja, karena asistennya bisa menghandle semua pekerjaannya. Berbeda dengan Namjoon yang pekerjaannya bahkan bertaruh menyelamatkan nyawa orang lain, Yoongi masih bisa mewakilkan seluruh pekerjaannya demi adiknya.

Kring..

Kring..

Bel rumahnya berbunyi saat Yoongi masih asik dengan acara memasaknya.

Setelah mematikan kompornya pun Yoongi langsung membukakan pintu untuk si tamu,

" Siang yung.. Kami mau jenguk Jin.." ucap dua curut di hadapannya.

Yoongi menatap mereka dengan tatapan yang entah tatapan apa itu.

" Masuklah.. Jin ada di kamar. Masih sakit dan belum siuman." ucap Yoongi singkat. Padat. Jelas.

Jimin dan V pun langsung masuk ke kamar Jin, dan langsung naik ke tempat tidur Jin pula.

Dasar anak curut saja, V dengan gamblang mengguncangkan tubuh Jin berharap sang empunya mau bangun.

" Wajah Jinnie pucat sekali ya?.." Ucap Jimin sambil mengusap lembut pipi Jin.

Tak lama V yang sedang memegang tangan Jin pun dibuat terkejut dengan pergerakan di tangan Jin. Dan saat Jimin melihat ke arah Jin, bocah itu tengah mencoba membuka matanya secara perlahan. Sontak dua curut itu antusias.

" YOONGI HYUNG!!!!! JINNIE SUDAH BANGUN!!!!!!!" teriak V dan Jimin bersamaan.

⏩⏩TeBeCeh

😆😆Yang kemarin minta next udah Up tuh..

Stay tune yaa..

Kalo ada typo atau salah tulis kalian bisa kasih Kritik atau Saran kok.. Makasih..

Happy Read and See You..😆😆💜


Travieso, Jin [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang