⏩⏩Travieso
.
.
" Masuk.."
Namjoon menarik paksa Jin yang tak mau pulang dan berhadapan langsung dengan Yoongi dan juga Jungkook. Jin hanya meringis kala tangannya yang tadi sempat terkilir saat bermain basket di pegang erat oleh Namjoon, bahkan sampai di tarik-tarik segala.
" Hei Namjoon apa yang kau lak—" ucapan Yoongi terpotong saat melihat beberapa luka lebam di wajah Jin. Padahalkan tadi saat pergi ia baik-baik saja.
" Adikmu berkelahi hyung.. Dia mencoba jadi jagoan di sekolah.." ucap Namjoon. Jin membulat mendengar ucapan Namjoon. Dia bahkan belum mendengar alasan Jin, tapi sekarang Namjoon sudah seenaknya menuduh Jin yang tidak-tidak.
Yoongi menatap tajam Jin, ia tak percaya adiknya akan se brutal itu di luar rumah. Padahal jika di rumah Jin terbilang anak yang penurut.
" Jadi kau begini ya? Hyung bahkan mempercayaimu Jin.." ucap Yoongi dengan nada kecewa. Jin bahkan sakit mendengarnya. Tapi, ia juga tak bersalah, ia hanya membela diri.
" Kalian dengal dulu.. Aku hanya membela dili.. Aku tak belmaksud men—"
" Apa?! Jangan banyak alasan. Kau hyung hukum.. Home schooling.. Tidak ada main lagi.." putus Namjoon.
JDEERR...
Jin menatap tak percaya pada Namjoon, pribadi yang lembut itu kini menjadi pemaksa yang kasar dan menyebalkan. Sementara Yoongi dan Jungkook? Mereka hanya diam karena juga merasa kecewa pada adik bungsu mereka.
Jin dibawa Namjoon menuju ke kamarnya, ia mengurung Jin malam ini, tak ada ampunan lagi. Ia kecewa, Namjoon bahkan selalu membela Jin, tapi apa? Anak itu malah melunjak dan bersikap makin seenaknya saja.
" Maafkan hyung Jin... Kau yang memaksa hyung begini.." gumam Namjoon di depan pintu kamar Jin.
.
.
Jin menatap kosong pintu kayu di hadapannya. Ia masih syok mendengar ucapan dari Namjoon.
Home schooling?
Jin bahkan belum menjelaskan apapun, tapi hyungnya dengan cepat memberikan keputusan bodoh itu.
" Kalian jahat.. Kalian tak pernah mempercayaiku.." ucap Jin.
Air mata mulai membasahi pipinya.
Oh iya, Jin harus menghubungi Jimin. Ia butuh teman untuknya berbagi.
Jin merogoh sakunya dan mencari ponselnya serta menelfon Jimin.
Tuut..
" Halo.. Jin?" tanya Jimin di seberang sana.
Bukannya menjawab, Jin malah menangis di telfon membuat Jimin khawatir.
" Kau baik-baik saja? Apa yang mereka lalukan padamu..?" tanya Jimin.
" Meleka jahat Jim.. Meleka ingin membuatku Home Schooling.." ujar Jin.
" APA??!"
" Meleka bahkan tak mendengal alasanku.." ucap Jin lagi. Ia masih sesenggukan.
Jimin bahkan tak menyangka bahwa Namjoon akan semarah ini. Ayolah tak sadarkah mereka selama ini Jin nakal karena ingin mendapatkan perhatian mereka. Hanya itu.
" Aku akan membantumu.. Aku janji.. Lagian yang mulai kan Jihoon." ucap Jimin.
Jin hanya mengangguk mendengar Jimin yang akan membantunya.
" Aku akan membuat Jihoon sendiri yang akan mengaku.." ucap Jimin.
" Telima kasih Jim.. Yasudah aku mau tidul dulu.. Aku lelah.." ucap Jin. Jimin hanya menjawab Jin dengan gumaman. Ia tahu sahabatnya sekarang butuh istirahat.
" Bukan hanya kalian yang kecewa yung.. Aku juga kecewa.." gumam Jin sebelum lelah melahapnya dan membuatnya tertidur di lantai tempatnya tadi. Ia sedang tak mau melakukan apapun sekarang. Biarlah ia sakit atau mati sekalian. Toh, tak ada yang mempercayainya sama sekali, orangtuanya juga tak peduli padanya.
.
.
Keesokan harinya, atas perintah Namjoon, Jungkook masuk ke kamar Jin untuk mengecek keadaanya.
Ia terkejut melihat Jin yang terbaring di lantai.
" Jin.. Bangun saeng.." panggil Jungkook.
Jin mengerjabkan matanya. Ia bangun, dan itu membuat Jungkook lega.
" Kenapa kau tidur di lantai. Kau membuat hyung khawatir." ucap Jungkook. Namun Jin tak menghiraukan ucapan Jungkook. Baginya, Jungkook hanya bicara omong kosong.
Jin langsung pergi ke tempat tidurnya, ia bahkan tak menatap Jungkook. Ayolah, kepalanya sakit sekarang.
" Aku mau tidul yung.. Jangan ganggu aku.. Kepalaku sakit.." ucap Jin.
Jungkook hanya menatap khawatir pada adiknya.
"Mau hyung panggilkan Namjoon hyung..?" tanya Jungkook.
Jin hanya menggelengkan kepalanya.
" Jangan.. Tidak pellu panggilkan.. Aku tak apa-apa. Aku takut di malahi lagi.." ucap Jin.
" Dan kalau yung mau menolongku.. Jangan bialkan meleka tahu aku sakit. Aku takut meleka kesini.. Aku takut beltemu meleka..." ucap Jin. Jungkook hanya mengiyakan permintaan adiknya. Lalu ia pun turun ke bawah. Ia akan mengurus Jin nanti, karena dia kan sedang libur sekolah.
Sesampainya di meja makan, Yoongi dan Namjoon heran karena Jungkook tak membawa adik bungsu mereka ke bawah untuk sarapan.
" Kemana anak itu..?" tanya Namjoon.
" Jin masih marah yung.. Nanti aku akan membujuknya makan.. Aku kan libur." ucap Jungkook. Namjoon hanya mengangguk.
" Jangan terlalu memanjakannya.. Ingat itu." peringat Namjoon. Jungkook pun hanya mengangguk.
⏩⏩TeBeCeh..
😄😄Gimana? Masih betah sama Travieso???
Silahkan yang mau komen, tinggal komentar aja yaa.. Aku tunggu kritik dan sarannya..
See You..😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Travieso, Jin [END]✔
FanfictionNakal... Mana ada yang mau mengurus jika nakalnya berlebihan. Tapi kan adik sendiri, sayang juga. Cuma bercerita tentang Yoongi, Namjoon dan Jungkook yang harus mengurus bocah nakal mereka. Dimeriahkan juga oleh Hoseok, Taehyung, dan Jimin sebagai k...