⏩⏩Travieso
.
.
Yoongi menarik Jin masuk kerumahnya. Perasaannya kacau sekarang. Ia tak menyangka akan bertemu dengan orang yang sudah menelantarkannya lagi. Dan bahkan ia terlihat ingin memperbaiki semuanya sekarang.
" Hyung.. Kau kenapa?" tanya Namjoon saat melihat kakak tertuanya yang masuk dengan wajah kusut seperti melihat sesuatu yang buruk.
" Jin ke kamar ya. Ganti baju. Terus bersihin badan dulu. Ntar kita makan." titah Yoongi. Jin yang memang sedang badmood gara-gara tadi pun hanya mengangguk pada kakak tertuanya.
Setelah Jin sudah masuk ke kamarnya, Yoongi mendudukkan dirinya di dekat Namjoon.
" Dia kembali Joon.." ucap Yoongi.
" Eomma.. Dia kembali."
" Mwo?! Bagaimana bisa hyung?" tanya Namjoon.
Ia tahu kakaknya sangat trauma dengan pertengkaran yang pernah terjadi saat mereka berdua masih remaja dan Joongkook masih kecil.
" Dia menemukan sekolah Jin.. Dan dia berusaha untuk mendekati adik kita." ucap Yoongi. Mata Namjoon membulat. Ia tahu jika Jin sangat merindukan ibunya. Tapi, bertemu dengan Hyeri sekarang bukanlah pilihan yang bagus. Ia tak mau. Ia juga sama bencinya pada kedua orangtuanya.
" Jujur aku belum siap bertemu mereka." ucap Namjoon.
" Kita harus menjaga Jin dari dia. Aku tak mau dia membuat Jin terluka jika akhirnya ia pergi lagi." ucap Yoongi penuh tekad.
Entahlah, ia hanya khawatir jika Jin akan bernasib sama seperti beberapa tahun yang lalu.
.
.
Benar saja, Yoongi gila atau apa namanya, saking ingin menjaganya Yoongi pada Jin, ia sampai menyewa dua bodyguard untuk menjaga Jin.
" Yung.. Jin malu jika kesekolah belsama meleka.." ucap Jin. Ia bohong tentu. Ia bukan malu, tapi lebih ke takut tak bisa bertemu ibunya nanti.
" Jangan membantah Jin. Hyung tak suka." putus Yoongi. Final. Siapa memang yang bisa menentang si keras kepala Yoongi.
Jin pun berangkat dengan muka kusutnya. Tentunya berangkat bersama dua bodyguard sewaan Yoongi.
Sampai di sekolah, Jihoon memandang wajah Jin heran. Biasanya adiknya akan berisik, tapi kini Jin hanya diam. Mukanya di tekuk, dan jangan lupa dua pria berbadan besar yang berjalan di belakang Jin.
" Eoh.. Uri Mochi kenapa tak bersemangat hem?" tanya Jihoon pada Jin. Yang ditanya hanya memandang Jihoon dengan tatapan melasnya.
" Yoongi yung menyewakan dua olang ini untuk mengawasiku.." keluh Jin pada Jihoon.
Yang dikeluh kesahi tersenyum mendengar rengekan dari adiknya tersebut.
" Yoongi hyung sekarang over kepadamu ya? Bukan kah ini yang kau mau?" ucap Jihoon.
Hhh.. Ayolah yang ia mau hanya perhatian biasa, bukan dengan diawasi 24 jam begini.
" yungie.. Yoongi yung begini saat kemalin mempelgokiku sedang belsama ibu." ucap Jin dengan cadelnya.
Jihoon sebenarnya ingin tertawa karena mendengar ucapan cadel adiknya, tapi ia urungkan saat melihat wajah melas dari Jin. Ayolah, ia tak tega.
" Tapi Yoongi hyung pasti punya alasan Jin. Dia sangat menyayangimu, ingat?" nasehat Jihoon. Benar juga. Yoongi selalu berbuat hal untuk kebaikan Jin. Apa ia jahat jika tak percaya Yoongi? Tapi, ia juga merindukan ibunya. Bagaimana ini?
" Yasudahlah jangan dipikirkan. Pasti akan ada jalan terbaik." ucap Jihoon menenangkan. Dan mereka pun masuk ke kelas karena bel sudah berbunyi.
.
.
Hyera menunggu Jin di gerbang sekolahnya dengan sabar, namun ia juga tahu bahwa kini Yoongi memperketat penjagaan untuk anaknya. Hyera tahu Yoongi masih marah padanya, bahkan mungkin dialah yang paling merasa kecewa. Namun, tak bisa Hyera tutupi bahwa ia sangat merasa bersalah pada anak-anaknya dan ingin kembali berkumpul seperti dahulu.
Katakanlah Hyera tak tahu diri, tapi apa salahnya memperbaiki sebuah hubungan kan? Apalagi tak ada istilah bekas anak dalam kehidupan ini. Anak tetaplah anak.
" Eomma akan membuat kalian tahu. Eomma sangat menyayangi kalian." ucap Hyera sambil melajukan mobilnya mengikuti mobil Jin.
Rencana bodoh atau apa, tapi Hyera memutuskan akan ke rumah mereka. Ya.. Hyera akan mengunjungi anak-anaknya sekarang.
Rumah semi mewah yang sangat menentramkan langsung menyapa penglihatan Hyera. Ternyata Yoongi masih seperti dulu, seleranya masih klasik seperti waktu masih remaja.
Hyera pun turun dari mobilnya, namun disaat yang bersamaan, dua penjaga menghampirinya.
" Mohon maaf.. Anda dilarang berkunjung kerumah ini atas perintah tuan Yoongi." ucap penjaga itu sopan.
" Apa Yoongi yang bilang begitu?" tanya Hyera.
" Ne nyonya. Tuan yang memerintahkan,"
Hyera terdiam. Mau bagaimana lagi? Kesalahannya memang tak akan mudah dimaafkan oleh Yoongi. Ia tahu anaknya selalu menyimpan luka lama itu. Bahkan hingga kini.
" Bilang pada Yoongi. Aku akan disini. Aku akan selalu menunggu dia agar mau bertemu denganku." ucap Hyera.
Penjaga itu membungkuk pada Hyera dan langsung kembali berjaga di pintu.
Yoongi sudah mendengarnya, ia mendengar ucapan ibunya dari alat komunikasi yang ada pada penjaganya.
" Eomma.. Coba saja.. Coba kau mau sabar dan meenjelaskannya padaku dengan baik-baik. Maka.. Kau tak akan perlu begini. Dan Jin-ku tak akan kekurangan kasih sayang dari ibunya." ucap Yoongi sambil memandang kearah wanita paruh baya yang sedang menunggu di depan rumahnya.
Yoongi mengambil telfonnya dan menghubungi pengawalnya yang tadi.
" Pastikan dia tak kenapa-napa. Jaga dia juga." titah Yoongi.
Walau bagaimana pun tak ada bekas ibu. Apalagi tak akan ada kasih sayang yang lenyap. Semua masih ada, hanya saja rasa benci menjadi kurungannya hingga ia tak mau keluar.
⏩⏩TeBeCeh
😆😆 Ryuu butuh kritsar..🙏🙏
Lagi bingung soalnya. Mau lanjut apa gimana.
Ryuu sayang Reader-nim..
Luv U..😆😆💜💜💜❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Travieso, Jin [END]✔
FanfictionNakal... Mana ada yang mau mengurus jika nakalnya berlebihan. Tapi kan adik sendiri, sayang juga. Cuma bercerita tentang Yoongi, Namjoon dan Jungkook yang harus mengurus bocah nakal mereka. Dimeriahkan juga oleh Hoseok, Taehyung, dan Jimin sebagai k...