⏩⏩ Travieso
.
.
Hyera dan Chanyeol meletakkan Jin di kasur empuk kamar hotel yang mereka sewa.
Sejak saat tadi Jin tak mau bangun, dan tak ada yang peduli pada itu. Bahkan Chanyeol pun hanya peduli pada satu hal. Ia akan mendapatkan putra manis yang sangat menggemaskan seperti Jin.
" Demi apapun aku bahagia mendapatkanmu, nak." Ucap Chanyeol sambil memainkan rambut Jin gemas.
Hyera hanya membuang nafas lesu. Apa yang sebenarnya membuat suaminya begitu terobsesi pada anaknya. Padahal ia sudah membawa Chanyeol ke berbagai panti asuhan ternama, namun tak satupun anak yang diinginkan Chanyeol. Tapi, begitu Hyera menyerahkan foto lama anak-anaknya, Chanyeol langsung mengklaim bahwa dia menyukai Jin begitu saja, dan bersikeras ingin mendapatkan anak ini.
" Ya Hyera!! Anakmu tak mau bangun. Apa kau memberikan obat bius dosis tinggi?" tanya Chanyeol pada Hyera.
" kurasa aku hanya memberinya 2 bungkus. Ku kira kita akan sangat membutuhkan kebungkamannya." ucap Hyera santai.
Chanyeol membulatkan matanya begitu mendengar sesuatu yang bodoh dari mulit istrinya. Obat bius bukan hal yang baik digunakan untuk anak seumuran Jin. Apalagi Chanyeol membelikan obat bius untuk dewasa yang pasti takaran dosisnya sangatlah tinggi.
" Kau bisa membunuhnya tahu! Anak seumuran Jin bukan usia legal mendapatkan kejutan obat macam yang kau berikan." ucap Chanyeol frustasi.
Selanjutnya Chanyeol mencoha membangunkan Jin. Namun nihil. Malah yang terjadin selanjutnya nafas anak itu malah tersenggal. Seakan ia sangat kesulitan bernafas.
" Dia punya asma?" tanya Chanyeol pada Hyera.
" Kalo tidak salah iya." ucap Hyera ragu-ragu.
" SIAL.. IKUT AKU!!! DIA BISA MATI!!" ucap Chanyeol.
Mereka pun langsung membereskan barang-barang mereka. Namun saat mereka akan keluar, tiba-tiba..
" Angkat tangan kalian. Dan lepaskan anak itu." ucap seorang polisi yang sudah menghadang di depan pintu kamar hotel Chanyeol dan Hyera.
.
.
" Angkat tangan kalian. Dan lepaskan anak itu." ucap seorang polisi.
Chanyeol langsung meletakkan Jin di lantai dekat tembok. Dan ia pun mengangkat tangannya dan langsung diringkus polisi. Bersama Hyera tentunya.
Saat akan di boyong polisi ke mobil patroli, Chanyeol sempat berhenti di dekat Namjoon yang sibuk memeriksa keadaan Jin yang tak sadarkan diri.
" Selamatkan dia. Hyera memberikannya obat bius dosis tinggi dan asmanya juga kambuh." jelas Chanyeol sebelum kemudian ia dibawa polisi pergi dari sana.
" Jika yang dikatakan orang itu benar, maka keadaan Jin dalam bahaya hyung. Ayo bawa ke Rumah sakit." ajak Namjoon.
Dan mereka pun langsung membawa Jin ke Rumah sakit. Yoongi khawatir. Ia bahkan sampai tak bisa sekalipun mengalihkan pandangannya pada adiknya. Takut jika tiba-tiba nafas adiknya hilang begitu saja.
" Bertahanlah sayang.." ucap Yoongi.
.
.
Sesampainya di Rumah Sakit Jin langsung di bawa ke ICU. Keadaannya tiba-tiba melemah. Namjoon bahkan terlihat sangat khawatir.
Hoseok yang tahu situasi langsung menepuk pundak Yoongi. Ia tahu jika Yoongi adalah kakak yang bertangaggung jawab, apalagi setelah mereka ditinggal oleh orangtua mereka. Yoongi harus berperan extra.
Tak lama, Jungkook datang dengan dua KurCil bersama nya. Jungkook tampak sangat khawatir. Ia sudah dua kali menghadapi situasi ini.
" Bagaimana Jin hyung??" tanya dua KurCil pada Yoongi.
" Jin akan baik-baik saja. Kalian tenang saja dan doakan Jin oke?" ucap Yoongi.
Dua KurCil, Jimin dan V hanya mengangguk mengerti. Mereka kan sahabat sejati. Pasti mereka akan mendoakan yang terbaik bagi Jin.
Klek..
Tak lama pintu ICU terbuka, menampakkan Namjoon dengan raut wajah kurang bersahabat dan keringat yang membasahi wajahnya.
Yoongi langsung menghampiri Namjoon adiknya dan menanyakan keadaan Jin.
" Bagaimana adikku Joon??" tanya Yoongi.
" Jin trauma pada obat bius dosis tinggi tinggi yang eomma berikan. Dan sekarang Jin.... Koma." ucap Namjoon.
Yoongi mengusap wajahnya frustasi. Dan Jungkook sudah menangis saja.
" Maafkan aku.. Aku tak bisa menyelamatkan adikku sendiri.." keluh Namjoon.
Yoongi mengerti, jika semua terpukul oleh kenyataan saat ini. Dan ia harus kuat agar bisa berperan sebagai penyemangat bagi adik-adiknya dan sesuatu yang tak pernah Yoongi lakukan pun terjadi.
Yoongi memeluk kedua adiknya. Sangat erat. Bahkan saking nyamannya seperti bukan Yoongi saja yang memeluk.
" Kita akan lewati bersama. Tak ada tangisan. Semangati Jin. Aku tak mau ia sedih melihat kita sedih."
Bijak. Yoongi berkata selayaknya orangtua disana.
⏩⏩TeBeCeh..
😆😆 Mau tak tamatin tapi sayang, kalo nggak di tamatin aku juga bingung..
Harus gimana coba??😒😒😒
Luv buat Reader-nim💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Travieso, Jin [END]✔
FanfictionNakal... Mana ada yang mau mengurus jika nakalnya berlebihan. Tapi kan adik sendiri, sayang juga. Cuma bercerita tentang Yoongi, Namjoon dan Jungkook yang harus mengurus bocah nakal mereka. Dimeriahkan juga oleh Hoseok, Taehyung, dan Jimin sebagai k...