Kelas hari ini tampak riuh. Karena jam pelajaran kedua baru saja selesai dan gurunya sudah keluar dari kelas beberapa menit yang lalu.
Guru Biologi baru saja memberi tugas kelompok. Peringkat 1 sampai 5 di pilih menjadi ketua kelompok dan berhak memilih 4 anggota kelompoknya sendiri. Eunsang sebagai ketua kelompok tentu saja memilih Junho –teman sepaketnya- sebagai anggota pertamanya. Kemudian Junho memilih Ara, dan Yena yang memohon-mohon pada Eunsang supaya jadi teman kelompoknya juga. Sisanya ada Minhee.
Seandainya Yohan hari ini masuk sekolah, mungkin saja Yohan yang mengisi slot terakhir itu. Tetapi bagaimanapun juga, Eunsang bakalan tetap pilih Minhee sih.
“Ada yang bersedia rumahnya dijadiin tempat ngerjain?” tawar Eunsang memandang satu persatu ke arah Junho, Ara, Minhee dan Yena.
Junho dan Minhee refleks menggelengkan kepala bersamaan. Tanda menolak mentah-mentah. Hanya terdengar pelan decakan lidah dari Eunsang. Ia sudah menduga dari awal. Ara dan Yena lalu saling melempar tatap.
“Yaudah rumah gue aja deh-” seru Yena kemudian.
“Rumah gue kosong. Nyokap ama bokap tadi ngabarin ntar sore mau jenguk tante gue yang lagi sakit,” sambungnya sambil melipat kedua tangan.
“Oh gitu. Yaudah fix di rumah Yena nih? Semua pada setuju kan?” tanya Eunsang lagi memastikan dan semuanya pun mengangguk.
Akhirnya mereka berlima memecah dan pulang ke rumah masing-masing setelah membuat grup chat khusus kerja kelompok di Line.
💫💫💫
Jam menunjukkan pukul empat lewat sepuluh sore itu ketika Ara sudah ada di rumah Yena. Tentu saja Ara yang paling pertama sampai, rumahnya saja satu komplek dengan Yena.
Jadi tidak heran.
Mereka berdua duduk di ruang tamu. Alih-alih duduk di sofa, mereka malah duduk lesehan di antara sofa dan meja.
“Ra lo koar di grup deh, udah pada di mana mereka bertiga,” ujar Yena. Masih sibuk memesan pizza lewat aplikasi di ponselnya.
Ibunya baru saja menelepon, memberi kabar kalau akan pulang agak tengah malam karena Ayahnya ada acara lain. Karena Ibunya hanya masak lauk dan tidak meninggalkan uang, jadi Yena disuruh memakai uangnya dulu untuk beli camilan –teman-teman kelompoknya- sore ini.
pERmiSi PAkeETtT,
Ara
Udah pada dimana? |read by 4
Minhee
| sabaran dikit napa
| udah mo nyampeEunsang
| udah nyebrang
| santai gue mah deketJunho
| woi jgn becanda dulu dong anjing
| barusan gue ngetuk rumah blok E nomer 13 bukannya Yena yg keluar malah kakek-kakek.
| gue tanyain nama Yena katanya g kenal anjinggg
| woiiii
| woii
| woi @yenaachoiAra
Junho tolooollllll |
Kenapasi unlimited bgt gobloknye 😭 |
Kan udah dibilang rumah Yena tuh blok F😭 |
Bukan blok E fuceeekkkk |Minhee
| ahahaaahhahaha sialan lo Jun
| ini gue udah nyampe duluan
| bangsat lu kocakJunho
| yauda sih santai, tinggal nyebrang blok sebelah doang
| cuih

KAMU SEDANG MEMBACA
SHELTER «Lee Eunsang»
Fanfiction❝Kalo ada apa-apa tuh bilang.❞ - Lee Eunsang ❝Yaudah santai dong, ga usah ngegas.❞ - Shin Ara Everyone was pretend to hide their own pain. There is a story behind. Just ease. Slowly. warn⚠️ °contains harsh words, typo, baku - non baku, etc °latar...