10

198 9 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Rio sudah bersiap-siap berangkat ke kampus. Tapi saat akan mengambil kunci mobilnya, tiba-tiba ada notif yang membuat Rio kaget. Yang dipikirkan saat ia mengambil hpnya adalah chat dari Shilla. Dan saat membuka hpnya, ekspresi nya berubah jadi kesal.

"Kenapa harus dia sih yang chat gue?" ucap Rio kesal.

ify_alyssa = Yo...

riostevadit = ?

ify_alyssa = lo masih marah sama gue?

riostevadit = siapa juga yang marah. masih pagi woy.

ify_alyssa = maafin gue udh bersikap seenaknya sama lo.

riostevadit = hmm...

ify_alyssa = Yo 😞

riostevadit = apaan sih, manggil manggil aja.

ify_alyssa = gue gamau lo cuekin.

riostevadit = enak rasanya dicuekin?

ify_alyssa = Yo, maaf.

riostevadit = gue mau berangkat, lo nebeng ga?

ify_alyssa = kalo lo bolehin sih.

riostevadit = yaudah, gue otw. Lo siap siap gih

ify_alyssa = thx Yo.

Rio hanya membaca chat dari Ify. Ia berperilaku seperti itu agar dia tidak dipandang sebagai cowok yang pengecut. Walaupun Ify udah nyakitin hatinya, tapi yang namanya temen kan gaada ujungnya. Akhirnya Rio berangkat menuju rumah Ify untuk menjemputnya.

Tin... Tin...
Klakson mobil Rio berbunyi dan Ify masih memakai sepatunya.

"Cepet, Fy. Kan tadi gue bilang suruh siap siap." teriak Rio.
"Ya, tinggal pake sepatu juga." jawab Ify tergopoh-gopoh.
"Udah, ayo." ucap Ify setelah masuk ke mobil Rio.
"Ayo kemana?" tanya Rio sambil menahan tawa.
"Ya ke kampus lah, masa mau kemana lagi." jawab Ify.
"Oh.. Kirain ke KUA." ucap Rio dengan senyuman lebar.

Ify pun juga melebarkan kedua ujung bibirnya. Rio berusaha mencairkan suasana agar tidak tegang nantinya. Ify pun terlihat bahagia saat melihat Rio akhirnya bisa tersenyum lagi padanya. Bagi Ify, ini adalah langkah awal untuknya bisa kembali dengan Rio lagi dan memperbaiki semuanya.

20 menit kemudian mereka sampai di kampus mereka. Sesampainya di kelas, kedua temannya yang sudah datang menyambut kedatangan Rio dan Ify.

"Hai ges..." Rio melambaikan tangannya.
"Hei... Tumben lo baru dateng." jawab Lintar.
"Oh... Udah baikan nih sama Ify." sahut Agni.
"Apaan sih, Ni." Ify menahan malu karena perkataan Agni.
"Lo udah baikan?" bisik Lintar.
"Udah."
Lintar tak percaya dengan kata-kata yang Rio lontarkan, "Kok bisa?"
"Gue gamau jadi cowok yang pengecut ya. Masa masalahnya udah selesai tapi masih diem dieman." jelas Rio.
"Iya deh. Gue percaya ama lo."
"Gaes gaess... Gue pengen hangout diluar." ucap Rio melingkar ke pundak teman temannya.
"Kemana? Kan di kampus juga udah di luar." ucap Agni sedikit malas.
"Agniii gue bosen di kampus terusss." jawab Rio rewel bak anak kecil minta jajan.
"Terus kemana?" Ify akhirnya nyaut.
"Ke J.Co aja gimana?" usul Rio.
"Boleh juga tuh. Yaudah nanti kita ajak temen temen." Lintar sudah mulai lesu karena kelas akan segera mulai.
"Wokeh." Rio semangat banget kek anak kecil yang udah dijanjiin beli eskrim.

***

The Somplak Gengs

riostevadit = gaes gaes...

gabrielstev = ya ampun masi ada kelas juga.

siviazizah = tau nih.

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang