12

169 11 0
                                    

Iel menatap Shilla dengan tatapan marah dan kecewa. Apalagi melihat seseorang yang tepat dibelakang Shilla. Rasanya ia ingin membuangnya ke ujung dunia karena telah membawa kekasihnya pergi.

"Udah puas jalan-jalannya?" ucap Iel dengan pandangan marah.

"Yel, aku bisa jelasin." Shilla mengucapkannya sambil meneteskan air mata dan memohon kepada Iel.

"Mau jelasin apa lagi, Shil? Udah jelas kamu jalan sama orang lain yang ga lain temen kita SENDIRI." Iel menekankan kata terakhir yang ia ucapkan dan menunjuk seseorang dibelakang Shilla.

"Rio cuma ngajakin aku keluar, karena dia punya salah sama aku kemarin. Tolong, Yel. Percaya sama aku." Shilla bersimpuh dan memeluk lutut Iel dengan air mata yang semakin deras.

Iel sebenarnya tidak tega melihat sang kekasih sampai bersimpuh didepannya hanya karena ini. Ia pun mengangkat tubuh Shilla dan mengusap air matanya.

"Jangan nangis, Shil. Gue akan coba berpikir lagi sama kata-kata lo barusan. Gue harus pergi. Maaf udah ganggu waktu kalian." Iel pergi meninggalkan Shilla tanpa tatapan. Disaat melewati Rio, ia pun berhenti sejenak.

"Tunggu pembalasan dari gue besok." bisik Iel.

"Ielll!!!! Jangan pergiiiii!!! Jangan tinggalin akuuuu!!!" Shilla menangis sejadi-jadinya melihat Iel pergi meninggalkannya. Cakka langsung memeluk kakaknya dan pelukan Cakka pun dibalas oleh sang kakak. Melihat Shilla tak tega, Rio pun menghampiri Shilla untuk menenangkannya. Tapi belum saja melangkah mendekat, Cakka sudah memperingatkan untuk tidak mendekatinya. Dengan tatapan sedih, akhirnya Rio berbalik dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kak, ayo masuk. Ini sudah malam." pinta Cakka pada sang kakak.

"Gue mau Iel, Cak." Shilla tak henti hentinya menangis.

"Besok pasti kalian bakal ketemu kok." bujuk Cakka.

"Sekarang ayo masuk. Kita tenangin diri di dalam." sambung Cakka.

Akhirnya mereka masuk dan Cakka menenangkan Shilla yang tak bisa berhenti menangis. Tapi untung saja setelah Shilla ganti pakaian, ia berbaring di kamar tidurnya dan tertidur. Saat Cakka tau kakak nya sudah tertidur pulas, ia menyelimuti badan sang kakak.

"Good night, Kak. Don't be sad. I won't lose your smile. I want your smile back. I Love You, you're just one and only sister." Cakka mengelus rambut Shilla pelan dan memeluknya. Ia pun langsung meninggalkan kamar Shilla lalu tidur.

***

Minggu pagi ini terasa sangat cerah. Iel sudah akan pergi ke suatu tempat di pagi yang cerah ini. Acha, sang adik bingung kemana kakaknya akan pergi pagi ini.

"Kak Yel, mau kemana kok udah rapi kayak gini? Masih juga jam 8 udah mau pergi." tanya Acha penasaran.

"Ada urusan mendadak, Cha. Udah kamu dirumah aja. Kalo kamu mau dibeliin apa chat aja. Kakak buru-buru nih." Iel masuk kedalam mobilnya dan langsung pergi meninggalkan Acha dirumah sendiri.

"Tumben ya kak Iel pergi pagi-pagi banget gini." gumam Acha.

"Ngajak kak Ozy keluar aja ah, daripada dirumah sendirian bosen." lanjut Acha.

Acha akhirnya menelpon Ozy untuk mengajaknya jalan-jalan.

raissacha called ozyadriansyahh

←Ozy
→Acha

Halo, Cha.
Tumben pagi-pagi telp.

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang