18

151 9 0
                                    

Setelah mereka membuka kertas yang diberikan dokter, mereka terkejut melihat isinya.

"Siapa yang cocok?" ucap Via.

"Gue." jawab Nova.

Mereka menoleh ke arah Nova dengan tatapan kaget, "Apa?!"

"Gue ke ruang transfusi dulu. Daripada telat." ucap Nova sambil melangkah pergi meninggalkan yang lain.

"Lin, mending lo jadian sama Nova deh." ucap Ozy.

"Jadian?" jawab Lintar kaget.

"Nova udah nyumbangin darahnya buat Agni, Lin. Dia pasti nunggu kepastian dari lo juga." ucap Via.

"Tapi gue gabisa ngasih kepastian sekarang." jawab Lintar sedikit kesel.

"Pikirkan kepastian lo mateng mateng, Lin." ucap Ozy.

"Pasti. Ayo kita balik ke Rumah Sakit lagi." ucap Lintar sambil mendahului teman temannya.

Satu jam setelah cek darah, akhirnya proses transfusi darah pun dilakukan. Nova sudah berada di tempat tidur dan lengannya sudah dipasang oleh selang yang dihubungkan ke lengan Agni. Nova menutup matanya dan mengucapkan sesuatu dalam hatinya.

'Semoga dengan ini Lintar bisa membuka hatinya kembali dan kita akan hidup bahagia.'

Sementara itu teman temannya masih menunggu proses transfusi sampai selesai di depan.

"Semoga gaada hambatan ya. Biar Agni cepet sembuh." ucap Shilla.

"Aamiin..." jawab yang lain.

Satu jam telah mereka lewati untuk menunggu Nova dan Agni. Akhirnya Dokter yang menangani mereka berdua keluar dan memberitahu mereka.

"Dok, bagaimana?" tanya Cakka.

"Transfusi berjalan dengan lancar, jadi tinggal menunggu pasien dan pendonor siuman." ucap dokter.

"Makasih, Dok." ucap yang lain.

"Baik. Saya tinggal dulu." ucap Dokter lalu pergi.

Lintar dan Cakka berlari masuk ke dalam ruangan Nova dan Agni.

"Agni, ayo cepet sadar." ucap Cakka pelan dan menunduk disamping Agni.

Sedangkan Lintar, ia hanya melihat wajah Nova yang tertidur layaknya putri tidur. Ia mengusap pipi Nova dengan lembut. Ia mengucapkan kalimat dalam hati.

Aku ingin melihat kamu bahagia disisiku. Aku juga masih ada perasaan yang tak bisa kubiarkan mendiam dalam hati. Tapi aku butuh waktu lagi untuk berpikir. Aku berjanji akan membuatmu bahagia suatu saat.

Tak sadar setelah kalimat itu selesai dilontarkan Lintar dalam hati. Nova terbangun dari tidurnya.

"Lintar." ucap Nova pelan.

"Gue disini." jawab Lintar.

"Makasih udah nemenin gue." ucap Nova sambil meraih tangan Lintar.

"Makasih juga udah donorin darah buat Agni." sahut Lintar.

"Itu udah kewajiban sebagai sesama manusia buat saling tolong menolong." jawab Nova pelan.

"Oh ya, tolong panggilin dokter dong." sambung Nova.

"Oke." ucap Lintar.

Lintar menekan tombol darurat agar dokter mendatangi ruangan Nova. Sesampainya dokter menghampiri Nova, Nova langsung menanyakan sesuatu yang ingin ia tanyakan pada dokter.

"Ada apa? Apakah ada masalah?" tanya Dokter.

"Gini dok, kapan saya bisa pulang? Saya gamau Agni mengetahui kalo saya yang sudah mendonorkan darah saya untuk dia, Dok." jelas Nova.

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang