04

248 9 2
                                    

2 semester berjalan dengan baik dan benar. Ya walaupun sedikit melelahkan. Tapi cukup menyenangkan. Tak dirasa akhirnya Gabriel cs jadi senior. Dan suasana maba pun terasa.

"Anjir, ga kerasa kita udah jadi senior aja." ucap Iel.
"Iya tuh, perasaan baru kemaren kita jadi maba." jawab Shilla ga kalah exited.
"Eh ya, adek lu kuliah dimana shil?" tanya Alvin.
"Nah itu masalahnya. Gue belom dikasih tau. Katanya biar gue tau sendiri." jawab Shilla kesel.
"Eh sama, shil. Adek gue juga gituin gue. Emang dasar bocah-bocah itu." jawab Iel.
"Bahas yang lain dong ges. Bosen gue." ucap Via.
"Ayo maen game sama gue." ajak Alvin.
"Boleh tuh. Skuy." ucap Via mengiyakan.
"Shil, ayo jalan-jalan." ajak iel.
"Boleh juga tuh. Ayo, Yel." jawab Shilla.
"Satu persatu mulai berpasangan, yang jomblo bisa apa..." nyanyi Rio asal.
"Makanya cari cewek dong. Tampang cakep kok jomblo." ejek Deva.
"Lu juga, kenapa jomblo?"
"Otw gue. Ayo, Ren." ucap Deva sambil menggandeng tangan Aren.
"Oh, jadi gitu dibalik kita-kita." ucap Ify kesel.
"Apa sih, Fy. Kita like sister like brother." ucap Aren sambil tertawa kecil.
"Serah lu deh. Lo juga, ga sekalian sono ama Agni berdua?" ucap Ify makin kesel saat tau kurang sepasang yang belom berkutik.
"Ngapain? Gue lagi males kemana-mana." jawab Lintar males.
"Gue juga." ucap Agni.
"Ga kemana-mana, tapi feeling sama." Ify masang muka datar menandakan badmood banget.
"Lo mau jalan? Ayo kita jalan, daripada lo ngedumel mulu." ucap Rio yang sudah pengar mendengar ocehan Ify.
"Gue gamau sama lo!" bentak Ify.
"Yaudah, Zy, ayo jalan." ucap Rio yang sebenarnya pengen banget ngajak si bawel itu jalan.
"Lho, yo. Kok malah ngajak Ozy sih?" ucap ify sambil manyun.
"Lo katanya gamau sama gue. Ya udah, gue sama Ozy aja." ucap Rio yang sebenernya nahan tawa.
"Ya udah deh gue mau. Ayo." Akhirnya si bawel luluh.
"Nah gitu dong. Yaudah ges. Kita jalan dulu ya." ucap Rio sambil melambaikan tangan.
"Sukses PDKT bro!" ucap Ozy dan Lintar.

Rio hanya membalas dengan senyuman.

*Iel dan Shilla*

Iel POV

Disini gue udah olahraga jantung sama shilla. Gue udah suka sama Shilla dari kelas 12. Tapi karena kita sahabatan ya gue urungin dulu niat gue.

"Shil, lo udah punya pacar?" gue tanya tiba-tiba. Sontak shilla kaget.
"Hah? Boro-boro punya pacar, gebetan aja gapunya." jawab Shilla santai.
"Cewek secantik lo kok belum punya sih. Gue aja tertarik sama lo." gue gamau kalah dong, dan itu membuat Shilla makin kaget.
"Apa?!" ucap Shilla kaget.
"Ga kok, bukan apa-apa. Lupain aja." gue berusaha nutupin.
"Hmm... oke." ucap Shilla pasrah.

Dan di mobil kita diem-dieman, bergelut sama pikiran kita masing-masing.

'Astaga, kenapa gue keceplosan gini sih.' batin gue sambil memukul kepalanya.

POV END
Shilla POV

Hari ini tumben banget si somplak ngajak jalan. Pasti terinspirasi sama Lintar Agni. Tapi kenapa ngajak gue. Ah biar. Asal gue seneng.

"Shil, lo udah punya pacar?" tiba-tiba Iel nanya.
'Astaga, ngapain ni anak nanya gini ya ampun. Gue harus ngomong apa?' batin gue.
"Hah? Boro-boro punya pacar, gebetan aja gapunya." dengan segenap jiwa yang masih ada di sini dan gue berusaha santai jawabnya.
"Cewek secantik lo kok belum punya sih. Gue aja tertarik sama lo." pertanyaan ini bikin gue mau pingsan. What happen about you Yelll ya ampunnn...
"Apa?!" gue spontan dong. Ya biar ga pingsan.
Dan yang bikin gue bingung, dia jawabnya santai banget kek di pantai.
"Ga kok, bukan apa-apa. Lupain aja."

'Yel, lu udah bikin gue jantungan. Eh lo nyuruh main lupa-lupa. Ya gabisa Yel gabisa...' batin gue meronta-ronta.

Tapi yaudah deh gue cuma bisa pasrah. Nanti pasti ada surprise.

'Astaga, Shilla. Kok lo kepedean amat sih.' gue ngejudge diri gue sendiri.

"Hmm... oke."

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang