Sesampainya di rumah Agni, Agni langsung berjalan mencari obat merah dan kapas untuk mengobati luka Cakka. Cakka menunggu Agni di ruang tamu. Setelah Agni mengambil obat merah, ia langsung meneteskan ke kapas dan mengoleskannya ke luka di pipi Cakka.
"Diem, gue olesin obat merah dulu." Agni memerintahkan Cakka agar ia bisa teliti mengoleskan obat merah ke luka Cakka.
"Aww... Sakit..." Cakka berteriak karena saat diberi obat merah rasanya makin perih.
"Tahan... Biar ga infeksi." Agni sangat fokus mengoleskan obat merah ke pipi Cakka. Tanpa sadar wajah mereka sangat dekat dan hembusan napas mereka pun bisa dirasakan oleh keduanya. Agni tiba-tiba merasakan jantungnya berdegup kencang dan tangannya pun mulai gemetar.
'Apa yang terjadi sama gue? Kenapa jantung gue detaknya cepet banget. Ini juga tangan gue kok tiba-tiba gemeteran. Kenapa gueee???' batin Agni menjerit tak tahu maksud dari bahasa tubuhnya sendiri.
'Astaghfirullah... Sabar Cakka... Sabar.... Lo masih di level awal deket...' batin Cakka memilih mundur.
"Udah selesai nih." ucap Agni kemudian membersihkan bekas obat merah.
"Thanks, kak." Cakka berterimakasih sambil melebarkan senyuman manis nya.
"You're Welcome, Cak. Sekarang lo mau kemana lagi?" jawab Agni mengalihkan pembicaraan.
"Mau balik kerumah. Mau tau kak Iel udah minta maaf atau belom."
"Oke. Titip salam buat Shilla." ucap Agni.
"Siap. Gue balik dulu ya." pamit Cakka.
"Oke, ati ati." jawab Agni dengan wajah datar.
Saat Cakka akan menstarter motornya, ada sesuatu yang kelupaan.
"Oh ya ada yang kelupaan." celetuk Cakka.
"Apaan, Cak?" Agni kaget dan bingung.
"Gue lupa mau ngomong ini ke lo."
"Ngomong apa?" wajah Agni berubah penasaran.
"Jangan lupa buka hati lo buat gue ya." ucapan Cakka sukses bikin Agni salting tak tertolong. Agni hanya membalasnya dengan senyuman.
"Oke, gue balik ya. Assalamualaikum." pamit Cakka.
"Waalaikumsalam." jawab Agni dan ia pun langsung masuk rumah agar wajahnya tidak lagi memerah.
'Apa gue harus buka hati?' batin Agni.
***
Iel sudah sampai di depan rumah Shilla, tepatnya di depan pagar. Tapi ia tidak segera turun dari mobilnya.
"Apa harus sekarang ya minta maafnya? Gue takut ditolak anjir." Iel ngoceh sendiri sambil mengacak-acak rambutnya.
Akhirnya ia tetap duduk di mobil sampai tak sadar Cakka sudah pulang.
"Kak Yel? Lo belom juga masuk?" Cakka kaget melihat mobil Iel di depan dan orangnya pun masih didalam mobil.
"Lo takut? Ayo masuk! Jangan jadi pengecut lo." paksa Cakka.
"Tapi bukain pagernya dulu." tambah Cakka yang masih diatas motornya.
'Untung lo calon dekpar gue, kalo ga udah gue abisin lo.' batin Iel kesel.
"Gausah batin. Ayo bukain. Lo kan juga mau masuk." jawab Cakka seakan tau isi hati Iel.
"Assalamualaikum, kak." salam Cakka saat sudah masuk ke dalam rumah diikuti Iel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love [END]✔
Teen FictionDimulai dari kisah 3 sahabat dari SMA yang bertemu teman-teman baru beda jurusan di kampus baru mereka. Konflik dan perjuangan cinta pun dimulai. Highest Ranking: #26 deva [16.05.20] #1 nova [20.05.20] #22 acha [04.06.20] #2 cagni [03.07.20] #5 iel...