Ekstra Part 2

119 10 2
                                    

Sekarang, Deva dan Aren sedang berada berhadapan satu sama lain. Bersama keluarga mereka masing-masing.

Deva mengucap janji, jika ia akan menjadikan Aren wanita yang paling bahagia setelah ibunya.

Semua anggota keluarga saling dukung kepada calon pengantin ini.

Mereka akan melangsungkan pernikahan 2 minggu setelah ini.

Keluarga dari masing-masing sedang mempersiapkan untuk hari pernikahan Deva dan Aren.

Tepat di H-5 acara pernikahan, Aren membantu persiapan pernikahannya di rumah Deva. Mereka berdua tidak sendiri, tetapi bersama 2 sepupu Deva. Ray dan Rizky.

Saat membantu membersihkan kamar Deva untuk dijadikan kamar pengantin, tiba-tiba kedua sepupu Deva menjahili Deva dan Aren.

"Dev, gue sama Rizky keluar bentar ya. Lanjutin sisanya sama Aren." ucap Ray.

"Iya." jawab Deva singkat.

Tiba-tiba Ray mengunci kamar yang didalamnya masih ada Deva dan Aren. Tapi Deva dan Aren tidak menyadari kalau mereka dikunciin.

"Sayang, aku mau ambil minum dulu ya. Haus." ucap Deva.

"Iya, Dev." jawab Aren.

Saat membuka pintu, Deva kaget kalau dikunci.

"Dikunci?! Dasar bocah dua itu!" ucap Deva kesal.

"Ray! Ky! Bukain! Wahh lo jebak gue ya." teriak Deva sambil menggedor pintu.

"Dev, dikunciin dari luar?" tanya Aren cemas.

"Iya. Dasar mereka itu! Mereka punya dendam apa sih sama gue. Tega tega nya ngunciin kita berdua." ucap Deva makin kesel.

"Dev, aku takut nanti ada sesuatu yang gaenak." tiba-tiba Aren menangis, seketika Deva menenangkan Aren dalam pelukannya.

"Gaboleh mikir negatif, Sayang. Kita habis ini mau nikah. Kita harus lalui pahit manis bersama." ucap Deva.

"Tapi, Dev." jawab Aren, tetapi disela Deva.

"Udah, nanti biar aku yang jelasin. Kamu tinggal jawab aja sejujurnya." jelas Deva. Aren hanya mengangguk.

Tiba-tiba pintu terbuka dan dilihatnya mama Deva dan kedua sepupunya ada didepan pintu.

"Wah... Tante. Deva gaberes. Berduaan dikamar. Tuh, sampe Aren nangis segala." ucap Ray menuduh Deva yang tidak tidak.

"MAKSUD LO APA NGEFITNAH GUE?! Kalo lo gasuka sama gue, BILANG AJA! GAUSAH GINI CARANYA!" jawab Deva sambil mendorong Ray sampai punggung Ray tersandar ke tembok.

"Deva! Cukup!" teriak mama Deva.

"Mama liat dengan mata kepala mama. Kalo kalian pelukan dikasur barusan. Sampe Aren nangis juga." lanjut mama Deva.

"Ma, Aren takut kalo terjadi sesuatu tadi. Makanya dia nangis." jelas Deva, tetapi tidak digubris.

"Mama cuma butuh bukti. Acara pernikahan kalian kurang 5 hari lagi. Sebulan setelah menikah, mama minta bukti yang pasti." ucap mama Deva lalu pergi.

"Maaaa! Dengerin penjelasan Deva dulu!" teriak Deva, tetapi dihiraukan oleh sang mama.

Lalu Deva menatap tajam Ray.

"Tunggu pembalasan dendam gue sebulan kemudian. Nyesel gue punya sodara kek lo." ucap Deva lalu kembali masuk kamarnya dan menarik Aren keluar dan pergi.

Ray hanya menatap kepergian Deva dan Aren dengan perasaan bahagia.

"Rasain aja apa yang gue rasain dulu." Batin Ray.

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang