15

179 11 1
                                    

Hari berlalu begitu cepat. Fakultas Musik mengadakan pemilihan peserta untuk diikutkan di acara Musik Singapura bulan depan mewakili Indonesia. Saat babak penentuan, seluruh peserta yang telah melewati babak penyisihan dikumpulkan dan menunjukkan performa nya dalam pertunjukan malam nanti.

Yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut adalah seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan di Universitas Indonesia.

Dan yang terpilih dalam babak penentuan salah satunya adalah Ify, Cakka, Lintar, Rio, Via, dan Gabriel. Di backstage, sudah ada Shilla, Alvin, Aren, Ozy, Acha, Agni dan Deva. Mereka menyemangati teman temannya yang ikut babak penentuan ini.

"Semangat gaes! Gue yakin kalian pasti bisa." ucap Ozy.

"Aamiin, doain aja." jawab Lintar.

"Yel, semangat. Menang kalah urusan terakhir. Yang penting lo udah tunjukin yang terbaik." ucap Shilla.

"Betul kak, semangat!" sahut Acha.

"Makasih, sayang. Aku bakal berusaha semaksimal mungkin." jawab Iel sambil melebarkan senyuman ke Shilla dan memegang tangannya.

"Uhuk uhukk... Disini masih ada yang jomblo, bang. Jan dipanas panasin kali." ucap Ozy.

"Lo aja kan?" tanya Deva sambil senyum menahan tawa.

"Mentang mentang lo udah jadian sama Aren, gitu ya lo." jawab Ozy mengejek Deva.

"Deva jadian sama Aren? Wah wahhh ga bilang bilang." Ify kaget karena ada yang jadian diem diem.

"Kek lo ga aja, Fy." balas Deva. Semua yang berkumpul disitu langsung kaget.

"Ify udah jadian sama Rio?" Shilla kaget banget saat tau berita itu.

"Jadian??" ucap Iel.

"Wahh dasar si cerewet nih ga share ke kita kita." sahut Alvin.

"Lo aja ga nge share ke kita kita?" bisik Via.

"Ampun, Vi. Ampun." jawab Alvin dengan bisikan juga.

"Nanti habis acara ini, PJ nya jangan lupa Deva-Aren sama Rio-Ify." ucap Iel.

"Lo belum ngasih kita PJ juga ke kita kita." sahut Rio.

"Iya nih, betul." sahut anak anak yang lain.

"Ya udah, nanti sama Deva, Rio." jawab Iel pasrah.

"Yeyyyy... Ditraktir sama pasangan baru..." seru Ozy. Acha disitu merasa malu melihat tingkah Ozy yang sedikit kekanak-kanakan.

"Zy, Acha malu njir liat lo kek gitu. Astaga punya calon depar kok gini gini amat." ucap Iel kesel.

"Hahahahaa... Hayolo, Zy. Gadapet restu dari calon kapar lo tuh." Lintar sambil menertawakan Ozy.

"Eh ges, gue kok dari tadi ga ngeliat Agni sama Cakka? Mana mereka? Wah kita kebanyakan kacangin mereka." ucap Ify kaget saat mengetahui Agni dan Cakka tidak ada di situ.

"Iya ya, mana tuh anak." ucap Shilla.

Di tempat lain.

"Disini aja aman." ucap Cakka.

"Emang mau ngapain?" tanya Agni bingung mengapa Cakka mencari tempat yang tidak banyak orang.

"Gue mau ngomong sama lo, serius." ucap Cakka sambil memegang kedua tangan Agni sambil menatapnya dalam dalam. Disitu jantung Agni sudah tidak berdegup secara teratur.

"Ngomong apa?" wajah Agni berubah cemas sekaligus bingung.

"Gue sayang sama lo. Gue mau lo jadi cewek gue sampe Tuhan nyatuin kita ke jenjang yang lebih serius." seketika wajah Agni memerah dan tak bisa menahan haru dalam hatinya.

Unexpected Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang