4. Bodoh

1.6K 116 21
                                    

Zhong Chenle as Sultan Raja Mangkuningrat
Lee Chaeryoung as Ratu Charista Moeloek












Sultan Raja Mangkuningrat. Dari namanya saja kalian sudah bisa menebak dengan benar cowok yang lahir di Shanghai tahun 2001 itu keturunan darah biru. Ya memang. Gelar yang berada di belakang namanya sudah menjelaskan keberadaan kastanya di masyarakat sebagai penyandang orang kaya lama karena bisnis batu bara milik keluarga Mangkuningrat yang sudah merajai sebagian besar wilayah Asia. Tidak heran cowok yang disapa akrab Raja itu hidup bergelimang harta dari kecilnya.

Mulai dari TK sampai SD bersekolah di taraf internasional, paling mahal lagi seibukota. Lanjut SMP di Singapore dan SMA di Australia. Sekarang berstatus sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta termahal di Jakarta, mengambil jurusan Administrasi Bisnis Internasional. Bisa aja sih, Raja lanjutin kuliahnya di Australia tapi karena kangen banget sama ibukota, ia rela kembali menghirup polusi dan kemacetan dimana-mana.

Lagian, teman sepermainan Raja, biasa nongki dan haha-hihi bareng semuanya ada di Jakarta. Termasuk cewek yang dari awal ospek Raja sukai diam-diam. Namanya Ratu Chalista Moeloek.

Lucu ya, nama mereka nyambung begitu. Raja dan Ratu.

Kalau kata Jeje, teman bacot Raja yang lebih muda setahun darinya, yang kalau manggil tidak ada titel abang di depan nama, Ratu tuh terlalu sempurna buat Raja yang usilnya kebangetan. Timpang banget sama Ratu yang pembawaannya kalem persis putri keraton.

Pun, Raja cemenan orangnya. Ngaku doang harta melimpah tapi belum bisa melimpahkan segenap rasa untuk anak gadis orang. Kalau kata anak muda jaman sekarang disebut nembak. Iya, itu Raja yang disuruh nembak aja sampai sekarang kagak berani-berani. Jangankan nembak deh, pedekatein Ratu sudah menciut duluan. Bisanya diam-diam lihatin sama ngasih perhatian dari jauh. Diam-diam stalking. Padahal kalau Raja berani say hello sama Ratu, yakin deh semester kemarin status sudah berubah jadi in relationship with. Bukan lagi available.

Tapi kayaknya semesta bertindak di luar prediksi Raja. Terjadinya siang kemarin sebelum Raja menjemput mami di rumah temannya yang terletak di bilangan Bintaro sektor 9. Mami meminta tolong pada si bungsu kesayangannya untuk mampir sebentar di stasiun Jurangmangu. Menjemput seorang gadis yang notabene anak teman mami. Kebetulan kendaraan di rumahnya lagi dibawa si sulung dan dia belum pulang.

Masih di sekitaran Taman Menteng, dekat-dekat mau masuk ke dalam komplek Bintaro X-Change, sambil tetap menyetir Raja menelpon nomor hape yang dikirim maminya.

"Halo?"

Telepon Raja diangkat. Suara yang didengarnya kayak tipe-tipe cewek feminim gitu deh. Halus banget.

"Halo, gua anak temen nyokap lo. Barusan nyokap gua bilang kalau nyokap lo minta tolong jemput lo di Jurangmangu. Sekalian juga sih, sebenernya gua ke rumah lo mau jemput nyokap. Gua posisi udah mau deket. Lo udah keluar stasiun apa belum?" ucap Raja menjelaskan sebelum dipikir tukang nipu. Kan lagi marak banget tuh penipuan lewat telfon yang ngaku-ngaku dari instansi tertentu pemberi hadiah puluhan juta rupiah.

"Oh, iya. Ini aku baru tap keluar dari stasiun. Mau jalan keluar. Nunggunya di mana ya mas?"

Raja yang mendengarnya berasa sederajat sama mas-mas Grabcar.

"Di seberang BXC aja. Tunggu di sana. Plat gua B12AJA. Mercy warna putih. Btw lo pake baju warna apa?"

"Kemeja kotak-kotak biru langit."

"Oh. Oke. Gua langsung ke TKP ya."

Sambungan telepon terputus. Raja meletakkan hapenya di dashboard kemudian melajukan cepat mobilnya menuju stasiun Jurangmangu.

Bener deh, Raja bener-bener clueless sama cewek barusan. Habis ini dia pasti kaget siapa yang lagi dijemputnya. Tak lain dan tak bukan adalah Ratu.

Begitu sampai di lingkar Bintaro X-Change, berjarak 100 meter dari tempatnya, Raja memicing mata mencari sosok berkemeja kotak-kotak biru langit. Mobilnya tepat berhenti di depan cewek berambut cokelat terang yang dibiarkan tergerai, sedang menunduk menghindari teriknya sinar matahari ditutup dengan telapak tangannya.

Raja menurunkan kaca mobil. Mencondongkan tubuhnya, "Hei! Gua yang nelfon barusan. Cepetan naik!" teriaknya menyuruh cewek itu cepat masuk ke dalam mobil sebelum ditegur oleh sekuriti yang sedang berjaga di sekitar sana.

Begitu si gadis sudah masuk ke dalam mobil, duduk manis dan memasang sabuk pengamannya, Raja langsung terkesiap dengan mata terbelalak tidak percaya.

"Maaf ya, mas. Orang tua aku pake ngerepotin segala. Padahal tadi aku udah bilang mau naik gojek aja dari stasiun ke rumah, eh malah nggak dibolehin. Maaf banget ya—loh, kamu?!"

Ratu juga sama terkejutnya. Cowok yang duduk di kursi kemudi ini adalah keturunan sultan yang selalu dibicarakan teman-temannya karena kekayaan keluarga Mangkuningrat yang tidak habis sampai tujuh turunan. Cowok yang sering diincar cewek-cewek matre kalau Raja bawa Porsche 911 ke kampus, terus kalau keluar dari mobil wangi semerbak parfum yang melekat di bajunya sukses bikin anak gadis memuja namanya.

See? Seorang introvert kayak Ratu saja hampir hapal semua tentang Raja walau dia tidak dekat dengan cowok itu. Walau cuma curi-curi dengar dari mulut ke mulut.

"Ha-hai, Ra-Ratu," balas Raja tergagap. Gagapnya karena salah tingkah. Lihat, telinganya jadi merah banget.

Apa kabar sama jantung yang udah mulai nggak waras kecepatannya?

Kok gemesin banget sih, anak sultan?

"Halo, Raja. Aku minta maaf banget ya, udah ngerepotin. Sungkan banget aku."

"E-enggak pa-pa kok. Ka-kan se-sekalian ini gu-gua—eh maksudnya a-aku jemput nyokap."

Duh, kenapa malah makin gagap?

"Tapi tetep aja, aku ngerepotin kamu."

Tolong Raja, semesta. Raja lemah diaku-kamuin sama Ratu. Soft and too cute.

"Gini aja. Sebagai rasa terima kasih aku, gimana kalau kamu sekelompok sama aku aja ngerjain tugas dari pak Albert? Kebetulan aku belum terima ajakan dari yang lain. Gimana? Mau?"

Raja bengong. Benar-benar tidak percaya kenapa semesta sebaik ini sama dia. Mimpi apaan semalam bisa dapat rejeki double gini?

Belum sempat Raja menjawab, suara klakson keras dari mobil di belakang tiba-tiba menyadarkan lamunannya yang sedari tadi belum tancap gas sama sekali. Sementara pemilik kendaraan lain mengumpatinya, bahkan sekuriti yang bertugas membantu pejalan kaki menyeberang sampai harus turun tangan menghampiri mobil Raja dan menyuruhnya segera pergi.

Raja, Raja. Diajak belajar kelompok saja sudah melakukan hal bodoh. Apalagi kalau diajak di luar hal itu? Bisa mati berdiri kali ya?





END

You and Me; GOTVELVET X DREAMITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang