Na Jaemin as Judhistira Eka Taruna
Choi Jisu as Aleya Brigitta Situmorang
—Hal yang paling menyebalkan menurut Ale adalah ketika Dira tiba-tiba mengubah tempat kencan mereka hanya di rumah saja dibanding nonton film di bioskop atau wisata kuliner sambil menikmati semilir angin malam dan hiruk pikuk kota metropolitan. Kalau bagi Ale, malam minggu itu harus wajib quality time sama pacar. Pokoknya harus jalan, entah kemana, yang penting happy, titik.
Tapi, nggak di rumah doang sambil nemenin si tukang ngomel ini main game di komputernya kali!
Sebel deh!
Kata Dira, "Sekali-kali malmingam di rumah aja, yang. Main game sama pacar lebih seru."
"Iya, kan aku pacar kedua. Pacar kamu yang pertama mah, tuh!" tunjuk Ale ke komputer Dira.
Ale merengut sebal duduk di samping Dira, sambil bermain game juga. Beginilah resiko punya pacar gamer sejati. Mau tidak mau Ale—setidaknya—harus bisa memainkan game yang sering Dira mainkan tapi tidak semahir cowok itu.
Lima menit bagi Ale adalah waktu bertahannya paling panjang bermain game, dan ia sudah menyerah begitu saja. Minatnya dalam bermain sudah pupus sejak gugur di babak awal. Tega sekali cowok disampingnya tidak menyelamatkan dirinya saat dihadang oleh sekelompok musuh yang menyerang. Membuatnya berdecak kesal dan... ngambek.
Ale menyandarkan punggungnya di kursi, ia duduk santai sambil memerhatikan Dira yang lihai sekali bermain tembak-tembakan. Jari-jarinya bergerak lincah di papan ketik. Pandangannya lurus dan fokus ke layar komputer. Entah sudah keberapa kalinya Ale merengut sebal karena Dira lagi-lagi tidak menaruh perhatian padanya.
Yaiyalah. Lo siapa sih, Aleya kalau ada komputer di depan matanya Judhistira?
Tiba-tiba ide jahil terlintas di benak Ale. Sambil memerhatikan Dira yang masih tidak mengalihkan pandangannya dari layar komputer, diam-diam jemari Ale bergerak pelan ke tangan Dira di atas papan ketik.
Ketika jarak mulai dekat, jemari itu masuk ke sela-sela jemari Dira lalu digenggamnya. Tidak ada reaksi apa-apa dari Dira yang membuat Ale menghela napas kecewa. Lantas si pemilik senyum manis ini menarik tangannya kembali. Namun Dira dengan cepat menahan. Ia berbalik menggenggam jemari Ale dengan erat sambil melanjutkan permainan.
"Jangan dilepas. Gini enak. Dibanding yang tadi. Hampa."
Sudut bibir Ale melengkung ke atas. Pipinya bersemu merah malu-malu.
"Kalau capek nyender aja."
Ale menyengir. Kemudian menggeser kursinya mendekat ke kursi Dira dan menyenderkan kepalanya di bahu cowok itu.
Tangan yang saling bertautan dan irama detak jantung Dira adalah dua hal yang membuat Ale berpikir jika malam minggu di rumah sambil menemani si pacar bermain game tidak seburuk apa yang dia bayangkan sebelumnya.
"Dira."
"Hm?"
"Besok-besok kalau malam mingguan, kita di rumah aja ya kayak gini?"
Dira menjeda permainannya sesaat, dia menoleh menatap Ale yang gelendotan di sampingnya. Dira tersenyum. Tangan kanannya terangkat mengusap puncak kepala Ale.
"Enggak boleh. Nanti bahu aku pegel."
Ale langsung mengangkat kepalanya dan duduk tegap. Bibir manyunnya dan rengutan sebal jadi ciri khasnya kalau lagi ngambek, "Dasar nyebelin!"
Tawa Dira pecah ketika si pemilik tangan mungil memukul bahunya.
"Iya. I love you too, saripengku seang Situmorang."
Cih, dasar! Pinter banget bikin anak gadis melayang!
END
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me; GOTVELVET X DREAMITZY
FanficOne shoot grup dua lusin dengan kearifan lokal