°
_______________
SENANDUNG
USANG. |BAB XXVIII:
Keliru
|
______________
"Mbim, stop!"
Jennie berteriak sekencang-kencangnya walau terendam gema speaker dan microphone yang tengah menyuarakan lagu Berharap Tak Berpisah milik Reza Artamevia-lagu yang sudah tiga kali dinyanyikan Baskara Bima dengan suara yang tidak karu-karuan.
Sudah 2 jam acara berlangsung, beberapa kolega yang sudah punya keluarga pulang terlebih dahulu. Selain Rena dan Wijaya bersaudara, hanya tersisa Dio, Joy, Mina, dan Jennie yang bertahan. Ada juga 3 orang asing yang Rena tidak kenal. Mungkin itu teman Kak Tara atau teman Bima.
"Mbim, gantian kalau nyanyi! Giliran aing!" Joy masih merengek karena dia belum kesampaian menyanyikan lagu Alda Rizma. "Dasar kayu olympic!"
Bima pura-pura tidak mendengar dan malah mengoper mikrofon kepada Dio yang diam-diam ternyata punya suara emas. Suasana mendadak kalem saat Dio menyetel lagu Takkan Kemana milik The Overtunes. Mina mengoper mic untuk Joy dan gadis itu meraihnya dengan semangat. Tentu saja dia menjulurkan lidah penuh kemenangan kepada Bima.
Rena yang menatap pemandangan itu hanya tersenyum-senyum geli. Di luar dugaan, Mina yang Rena pikir bakal kalem seperti dirinya malah sama buasnya dengan Bima. Kedua manusia itu berjoget asal tidak peduli ritme yang penting asyik.
Sedangkan Jennie yang Rena pikir akan bergerak liar karena image anak Jakarta yang melekat padanya, malah duduk di sudut dengan tangan terlipat. "Bosen gue ama lagunya si Mbim. Di Jakarta udah kayak Indonesia Raya milik umat live music."
"Kak Tara, nanti pulang aku ke rumahmu, ya. Kalau pulang bau minuman nanti aku ketahuan bohong ke Mama kalau udah stop." Jennie berteriak dan malah dianggukkan oleh Bima yang bukan diajak bicara. "Yeh, yang dipanggil abangnya si Tara, malah dijawab Taro." Jennie lalu kembali sibuk sendiri dengan ponselnya, tidak berniat melanjutkan pembicaraan.
Tempat duduk Kak Tara berada di ujung berlawanan dengan Rena. Pria itu sedang menikmati botol entah ke-yang-berapa. Rena melirik sesekali bagaimana dua kancing teratas di kemeja hitam Dirgantara mengekspos samar dada bidang di bawah kerlap-kerlip lampu. Setelah Rena pikir-pikir lagi, sepertinya warna di wardrobe Dirgantara hanya hitam dan putih. Berbeda dengan Bima yang mirip gulali, bahkan hari ini dia pakai kaos oversized berwarna orange ditutupi hoodie berwarna sama. Benar-benar mirip jeruk Nutrisari. Apalagi saat dia kini loncat sana-sini saking serunya menikmati ulang tahunnya yang kedua puluh satu. Menyanyikan lagu duet Rossa dan Ungu bersama Joy yang isi kepalanya sudah setengah terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Senandung Usang | salicelee.
RomanceDirgantara Wijaya adalah tutor privat Rena semasa SMP yang tiba-tiba menghilang dari Jakarta. 8 tahun kemudian keduanya bertemu di sudut kota Bandung. Rena yang sekarang sudah punya Raymond sebagai pacarnya, kini dihadapkan kembali pada fakta bahwa...