BAB XXXVI: Merobek Bayangan

1.4K 362 432
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°


Karena sudah 300 komen, aku update nih. Enjoy reading.

Absen dong.

_______________

SENANDUNG
USANG. |

BAB XXXVI:

Merobek
Bayangan

|                  

______________

Patah hati tersial yang akan Dirgantara Wijaya ingat seumur hidup adalah ketika netra kosongnya menatap pigura berbingkai kembang di atas altar kayu mahoni, delapan tahun lalu.

Ya Tuhan.

Dia terlambat. Wajah Elle kini hanya bersisa foto. Dirgantara hanya akan bisa melihat gadisnya saat ia menutup mata, itu pun jika ia cukup beruntung.

Pelupuknya berlinang air mata, bibirnya yang bergetar parah digigit supaya tidak mengeluarkan isak, kepalan tangannya mengerat. Sebelum ia bisa mendapatkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi, satu tamparan melayang tanpa ampun di wajahnya.

Bercak lima jari milik ibu dari mendiang Elle berbekas tak hanya di wajah—namun juga lama di hatinya. Pemuda berusia dua puluh tahun awal itu bahkan tidak mengerti kenapa dia harus menerima. Tidak sampai wanita tua berdarah Korea itu jatuh berlutut bersimbah air mata banjir, "Kenapa kamu melakukan ini kepada anak saya?" gemanya lirih.

Pupil Tara bergetar tidak mengerti.

Tamu yang berduka, hanya amat sedikit yang masih berlalu-lalang, beberapanya telah pulang. Untuk alasan tertentu, bisik-bisikan di kepala terdengar sejelas gema pengeras suara. Riuh rendah itu tidak berhenti sampai Tara kini mengerti apa yang telah terjadi.

Dia tahu apa yang telah dilakukan Elle di belakangnya.

Ellina berkhianat.

Sebab Dirgantara tidak pernah sekalipun menyentuh gadisnya.

Walaupun mereka menjalin kasih cukup lama, dia tidak pernah berhubungan intim dengan gadisnya. Dan bayi prematur yang katanya kini berada di inkubasi itu adalah hasil pengkhianatan kekasihnya dengan pria lain yang eksistensinya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Ellina sendiri.

Tara merasa dunianya runtuh dalam sekejap.

Rumah yang ia pikir akan menjadi tempat ia berpijak dan berteduh, dalam sekedip mata menghempaskannya saat ia lengah.

✔ Senandung Usang | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang