BAB XXIX: Dua Puluh Sembilan

1.9K 372 291
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

Pagi... aku belom tidur seharian loh hahaha 🥺
Karena kaget kemarin lewat 300+ komen... Nih aku update lagi. Enjoy♡

_______________

SENANDUNG

USANG.        |

BAB XXIIX

Dua Puluh
Sembilan

|                  

______________

Selama 21 tahun hidup, Rena tidak pernah menyangka bahwa ia bakal terbangun di rumah orang sehabis minum-minum. Seberapa mabuk pun, biasanya, ia—diurus Ray atau Gianna—menemukan dirinya bangun di kamarnya sendiri. Tahu-tahu kali ini, dia terbangun di kamar...

Kamar siapa ini?!

Rena langsung melonjak bangun. Menyadari di sebelah kasurnya ada Jennie yang masih terlelap dengan kosmetik yang masih menempel di wajah dengan berantakan, Rena melonggarkan pegangan pada selimut.

"Ara! Makan kau bocah!"

Ara?

Rena buru-buru membuka pintu kamar, tersadar bahwa di depannya ada Bima yang sedang menyiapkan sarapan di atas meja. "Udah bangun, Putri Tidur? Sini makan. Bang Tara lagi ke ruko headquarter."

Blam!

Rena terkejut sendiri dengan kekencangan bunyi pintu yang dihasilkannya sendiri. Gadis itu memastikan bahwa seluruh helai pakaian dan pakaian dalam berada pada tempatnya, sebelum akhirnya mengecek ponsel. Betapa terkejutnya dia saat melihat total dua digit jumlah missed calls dari Raymond sejak semalam sampai pagi—oh! Ini sudah siang! Dia punya janji malam sabtu dengan Ray.

Tanpa memerdulikan kalau rambutnya acak-acakan dan tanpa riasan, dia langsung memanggil transportasi online, tergesa-gesa meninggalkan Bima yang bertanya-tanya kenapa ada manusia yang mau melewatkan bubur ayam buatannya yang pantas diberi penghargaan setara Michelin.

***

"Maaf." Rena membungkuk sekilas kepada turis wanita asia yang tak sengaja ia senggol saat memasuki lobi apartemen. Jarinya menekan PIN pengaman di depan pintu apartemen dengan cepat. Ketika dia mendorong kusen pintu, sudah ada Raymond Hernando di sana.

Kekasihnya sudah menunggu sejak pagi.

Di sisi kanan sang pemilik wajah kecewa itu ada sebuah buket mawar besar, perpaduan warna pink dan putihnya bunga babybreath serta kertas kraft cokelat yang ujungnya sedikit lecek.

✔ Senandung Usang | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang