BAB XXXIII: Lain Kali Yang Tepat

1.4K 378 451
                                    

Tadaaaa! Kaget nggak aku update cepet? Hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadaaaa! Kaget nggak aku update cepet? Hahaha

°

_______________

SENANDUNG
USANG. |

BAB XXXIII:

Lain Kali
Yang Tepat

|

______________


"Rena... serius minggu depan terakhir di De Korin, ya?" Ibu Ruth menepuk pundak Rena yang berdiri di sebelah Mina.

Yang kini tengah tersenyum tersipu itu kini menatap Baskara Bima yang sedang berbicara dengan Joy dari kejauhan---mengikuti arah pandangan Mina. Lalu dia kembali menatap Ibu Ruth yang lanjut mengungkapkan rasa sedih "Nggak berasa ya, Ren. Jadi menyesal Ibu nggak banyak ngobrol dan membantu kamu..."

"Ih, nggak kok. Ibu ngomong apa? Ibu udah baik banget ajarin aku yang bawel pengen kepoin budget RAB. Bahkan sampai nraktir aku makan malem di kantor, pakai nemenin lembur segala," tutur Rena dengan wajah memelas.

Belum pergi, tapi rasanya sudah rindu.

Rena pasti rindu sekali dengan De Korin. Dengan kantor nuansa krem dan minimalis yang dihuni oleh sekumpulan manusia unik nan baik hati yang mengisi kesehariannya, yang menemani langkah pertama yang ia ambil sebagai sosok Neira Irena Putri seutuhnya.

"Nggak berasa udah 6 bulan di De Korin, ya?" Mina tertawa kecil.

Rena mengangguk. "Nggak berasa sudah dijahilin pacarmu selama itu, nggak ada pause-pause-nya."

"Ih, bukan pacarku."

"Oke. Calon."

"Nggak." Mina masih bersikukuh, padahal Bima di ujung sana sudah misuh-misuh karena tidak dianggap. Like, okay. Ternyata aing not even calon. Mau nangis dulu se-Kawah Putih.

Cowok itu lalu menghampiri Rena dan memberikan satu dus berwarna krem yang tidak terlihat dirapikan. "Apa ini?" tanya Rena bingung.

"Kado."

"Kado?" Kayak gini? Rena mengernyitkan dahi. "Mirip dus Indomie..."

"Memang bungkusnya pake dus Indomie." Bima tertawa begitu puas, membuat dua wanita di hadapannya ingin menjotos hidungnya sampai mimisan. "Tapi isinya bukan, kok. Bukanya di rumah aja. Itu aku beli ditemenin Jennie di Borma." Bima lalu cengengesan.

Harusnya hari ini Jennie juga datang, tapi karena harus mengurus VISA untuk kuliah S2-nya, putri CEO De Korin itu mengambil cuti. Pagi-pagi tadi Rena menerima chat dan kiriman kopi latte dari Jennie (sekarang Jennie sudah tahu kalau ternyata Rena nggak suka-suka banget sama hazelnut milk tea pake topping boba. Ha-ha).

✔ Senandung Usang | salicelee.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang