Chapter 24

20 0 0
                                    

Kami semua duduk di ruang tengah sambil menunggu Jimin keluar dari kamarnya, aku duduk di sebelah ibu jimin dan menggenggam tangannya. Tak lama Terdengar suara pintu terbuka, kami semua menoleh ke arah pintu itu dan terlihat Jimin sedang berdiri disana dengan berani dia berjalan ke arah kami aku bangkit dan mempersilahkan duduk bersama dengan ibu dan ayahnya. Jimin melihat ke arahku aku tersenyum dan mengangguk.

" Maafkan aku " ucap Jimin kepada kedua orang tuanya. Mereka terkejut dan memeluk Jimin.

Kali pertama aku melihat tangis seorang ibu yang begitu merindukan putranya, aku bersyukur jika salah satu dari kami dapat merasakannya kembali. Kami semua tersentuh dengan apa yang terjadi di depan kami. Orang tua yang sangat merindukan anaknya selama bertahun tahun dan dengan keajaiban tuhan mereka di pertemukan kembali.

" ada apa dengan mataku ini " ucap Jungkook sambil menghapus air matanya, aku menoleh ke arahnya dan mengelus bahunya.

Aku melihat semua orang menangis melihat apa yang terjadi di rumah ini, lalu aku menoleh ke arah Taehyung yang sedang menghapus air matanya.

" Oppa " panggilku sambil memegang bahunya, dia menoleh dan merangkulku.

" bagaimana Jika kami tinggalkan kalian bertiga untuk bicara " ucap Jin oppa kami mengangguk dan pergi ke kamar kami masing masing.
+_+_+_+_+_+_+_+_

" oppa apa mereka akan makan bersama kita disini " tanyaku pada Jin oppa, dia menoleh dan mengikuti arah pandangku.

" aku tidak tau " ucapnya, lalu kembali pada kegiatannya.

Aku dan Jin oppa kembali pada kegiatan kami yaitu memasak untuk makan malam, kali ini Jin oppa yang memasak karena kami sudah sepakat untuk membuat jadwal memasak kami berdua. Kali ini aku yang membantunya. Aku melihat Jin oppa tidak seperti biasanya, aku tau apa yang sedang dia pikirkan. Sama sepertiku dia takut bila Jimin akan melupaka  kami jika dia bersama dengan orang tuanya.

" Elsa tolong bereskan mejanya ya " suruh Jin oppa. Aku mengangguk menuruti perintahnya.

Aku membereskan meja makan dengan pandangan terus melihat ke arah Jimin, aku ingin tau apa yang mereka bicarakan. Seketika aku iri dengannya karena dia memliki orang tua yang baik seperti mereka. Aku tersenyum dan menghela napas lega.

" oppa biar ku panggil mereka semua " ucapku, Jin oppa mengangguk dan tersenyum. Aku mendekat ke arah Jimin dan orang tuanya dengan malu malu.

" emm oppa ayo makan malam, dan kita makan malam bersama ahjuma " ucapku, mereka menoleh ke arahku dan tersenyum.

" kalo begitu kami akan pulang saja " ucap Ayah Jimin.

" jangan, sebaiknya kita makan bersama dulu " ajak ku, sambil tersenyum. Mereka menatap ke arah ku dan tersenyum.

" Baiklah " ucap ayah Jimin setuju dan ibu Jimin mengangguk menyetujuinya. Aku tersenyum dan permisi untuk memanggil yang lainnya.
+_+_+_+_+_+_+_+_

" Jadi kalian sekolah di Hanlim " tanya ayah Jimin, aku Jungkook dan Taehyung mengangguk.

" kalau begitu kebetulan kami adalah penyalur dana disana " ucap Ibu Jimin, kami semua tekejut.

" ~~Uhukk Uhukkk~~ " Jungkook tersedak dengan makananya, setelah mendengar itu. Aku melihat Jimin dia masih tidak mempedulikannya.

Kami menyelesaikan makan malam kami dengan perbincangan yang mungkin bisa di bilang membosankan dan itu tidak pernah ku dengar sebelumnya seperti membicaran saham perusahaan, kerja sama perusahaan dan lain lain.
+_+_+_+_+_+_+_+_

" Terima kasih atas makan malamnya " ucap ibu Jimin aku mengangguk dan tersenyum.

" kalau begitu Jimin...,- " ucap ibu Jimin terpotong.

my brother is BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang