Memangku Lita, Stefano pertama kali melihat wajah istrinya, sangat mirip Lita-nya, tapi gadisnya berpayudara kecil, putingnya mungil.
Ia menikmati menyusu ke istrinya, putingnya sangat pas di mulutnya, dan perempuan ini tahu bagaimana menggerakkan pinggulnya sampai mereka berdua klimaks.
"Carmelita, you are mine, and mine only," gumamnya.Mereka makan siang di restoran di pantai. Stefano hanya memakai celana longgar, Lita memakai bikini dan melilitkan kain di pinggulnya, banyak lelaki melirik payudaranya yang mengkal dan lekuk tubuhnya yang menggiurkan. Suaminya cemberut.
Usai makan mereka bermain air di laut, "tak boleh berjemur lagi, apalagi telanjang seperti tadi."Makan malam di kota, Lita memakai rok mini backless, putingnya mencuat seakan ingin menembus kain penutupnya. Stefano tidak bisa fokus, tangannya sangat ingin terulur meremas, apalagi mulutnya, tak tahan ingin menyusu.
"Kita kembali ke hotel," ia menggamit lengan Lita keluar restoran.
"Loh, gak jadi jalan-jalan?"
Lelaki itu menggeleng.Di taxi ia memangkunya, mulutnya menjilat puting dari luar pakaian, tangannya mengelus paha, merambah naik, dan ia kaget.
"Kenapa tidak pakai celana dalam?" tanyanya sambil menyusupkan dua jari, menggerakkannya keluar masuk.
"Tadi buru-buru, tidak sempat." Lita mengerling nakal, menggeliat dan mendesah.Masuk kamar hotel, Stefano menurunkan celananya, menyingkap rok istrinya, dan menyodok masuk posisi berdiri.
*
Pulang ke mansion Stefano sudah berubah pikiran, ia bisa menerima istrinya, tapi masih sedikit ragu, ia menyuruhnya tidur di kamar di sebelah kamarnya.
Besok paginya Stefano ke kantor, merasa boring Lita ke ruang kerja Stefano, membuka komputer, mengecek rekeningnya. Ternyata ayahnya tak pernah berhenti memberikan uang saku untuknya, bahkan tetap mentransfer jumlah yang sama seperti sebelumnya, padahal itu termasuk gajinya.
Iseng ia membuka bursa saham, tapi malah pusing, sangat susah mengertinya.Ia ke ruang gym, melakukan beberapa olahraga, lalu berenang.
Saat makan siang, Nick datang."How was your honeymoon?"
"It was great," Lita tersenyum.
"Did he finally recognise you?"
"I don't think so, but we have sex."
Lita menawarkan minum, Nick memilih whisky. Setelah beberapa gelas sambil mengobrol, ia menuju ke ruang tengah, memutar musik.Mengajak Lita berdansa, pengaruh alkohol membuatnya berani. Nick mencium bibirnya sambil terus berdansa, mendapat balasan ia semakin berani, tangannya menyingkap rok, menyusup ke celana dalamnya. Lita mendesah, merasakan ada yang menyodok perutnya.
Gadis itu melepaskan diri tepat saat Stefano masuk. Suaminya tidak melihat mereka berciuman maupun digerayangi, tapi ia melihat celana adiknya menggembung.
Ditariknya krah baju Nick, "apa yang kaulakukan kepada istriku?"
"Stefano!"
"Carmelita is mine. Stay away from her!"Lalu Stefano melakukan kebiasaan lamanya, ia mendorong Lita membungkuk di sofa, menarik turun celananya, menyibak g string istrinya, dan menyetubuhinya di hadapannya adiknya.
Lita berteriak-teriak memintanya berhenti, ia merasa dipermalukan. Nick membuang muka dan pergi.
Stefano berhenti setelah ejakulasi, tersenyum puas. Menggendong istrinya yang menangis, dibawa ke kamar, untuk digagahinya lagi.Lelaki itu merasa heran, mengapa ia tergila-gila kepada tubuh istrinya, selalu ingin menyatukan tubuh mereka.
Malam di kamarnya ia memeluk boneka karetnya, menangisi Lita-nya.Setelah kunjungan Nick, Stefano keluar rumah hanya untuk meeting, ia mengendalikan perusahaan dari rumah. Bila sedang suntuk, ia akan memanggil istrinya, menyetubuhinya. Beberapa kali Nick datang, tapi ia menjadi jengah, Stefano akan menggagahi istrinya di hadapannya.
"Kau mempermalukanku," protes Lita.
"Aku hanya mau menunjukkan padanya, kau milikku. Tidakkah kaulihat bagaimana ia memandangmu, penuh nafsu. Ia menginginkanmu, Carmelita."
Istrinya diam, ia sudah tahu, saat berdansa itu, bila tak ingat Stefano segera pulang ... bila suaminya di luar kota, mereka bisa lupa diri. Nick sangat lembut, jauh berbeda dengan kakaknya yang kasar.*
Samuel menelpon Stefano, "aku akan mengajak Carmelita berlibur dua minggu, bisakah? Aku butuh waktu kedekatan father and daughter."
Menantunya tak bisa menolak.Dua hari sebelum keberangkatannya Nick datang, Lita menceritakan rencana kepergiannya.
"Mengunjungi Stefani, dua minggu."
"Aku ikut."
Ia membuka laptopnya, booking tiket penerbangan yang sama.Stefano mengantarnya ke bandara, memastikan istrinya pergi dengan mertuanya.
Menunggu Samuel datang, lalu mereka berdua masuk ke check in hall. Stefano melihat Lita menerima telpon lalu berbicara dengan seseorang di antrian, menyerahkan tiketnya. Tidak jelas, tapi sepertinya istrinya berbicara kepada Nick!
Ia menelpon adiknya, ponselnya tidak aktif. Ayahnya tidak tahu keberadaannya, Nick sudah lama tinggal di apartemennya sendiri.
Tidak bisa bertanya ke rekan kerjanya, adiknya menjadi pialang saham, tidak punya kantor, bekerja darimana saja.Mereka duduk di kelas bisnis, Samuel tidak keberatan Lita duduk bersama Nick. Ia melihatnya mencintai putrinya.
Ia menarik napas panjang, kalau saja yang menjadi menantunya Nicholas Malik, bukan kakaknya yang arogan.Begitu sampai di rumah Kartika, ia menggendong Stefani, lalu membuka blusnya, menyusui putrinya.
"ASImu masih keluar? Wow biasanya bila tak menyusui waktu lama, ASI akan berhenti produksi," kata Kartika.
Lita hanya tersenyum, tak menceritakan setiap hari ia menyusui suaminya.
"Nicholas," tegur Samuel dengan senyum dikulum, "tidak sopan memandangi payudara perempuan."
"Papa, Nick menemaniku ketika Stefani lahir, ia sudah biasa melihatku menyusui."
"Pandangannya mupeng."
"Ya, Oom, saya memang ingin menggantikan Stefani, menyusu kepada Lita."
"I wish you are my son in law."
"I wish the same. Tapi kenyataannya, Carmelita adalah kakak iparku."Nick tinggal di situ, kadang mereka keluar bertiga, seperti keluarga kecil yang berbahagia.
"Mengapa kau menemaniku?"
"Hanya di sini aku bisa bersamamu tanpa gangguan," jawabnya mencium gadis itu, tapi Lita menolak ketika ia mulai menggerayanginya.Selama dua minggu itu Lita belajar tentang saham.
"Saham perusahaan Stefano jatuh."
"Beli, tapi jangan tampilkan namaku, bisa?"
"Kalau kau percaya, buatlah surat kuasa, membelinya atas namaku."
Lita membeli semua saham yang ditawarkan.*
Bekerja di rumah, mengeprint banyak email, menuliskan catatan, tak terasa sudah lewat jam kerja, tak bisa menyuruh Rocky mengantarnya ke kantor, Lucille pasti sudah pulang.
Dengan marah ia menarik Lita ke kamar, dengan kasar menggagahinya. Lalu jatuh tertidur.Lita turun ke ruang kerjanya, melihat setumpuk file. Ia membuka komputer dan membuat draft email balasan berdasarkan catatan suaminya.
Selesai tepat waktu makan malam, iapun ke dapur menyiapkannya.
Stefano turun, makan dalam diam, lalu ke ruang kerjanya bersiap lembur menjawab banyak email."CARMELITAAA ...."
Tergopoh-gopoh gadis itu ke ruang kerja suaminya.
"Kau yang membuat semua draft email ini?"
"Yaaa ...," jawabnya takut-takut.
"Ke sini."
Stefano menariknya ke pangkuan, "kau luar biasa!"
Ia mencium penuh cinta, tapi bibirnya tak mengucapkannya, di hatinya masih bersemayam Lita-nya yang entah dimana.
"Mulai besok, kau ikut aku ke kantor menjadi asisten pribadiku."
Dan ia termenung, merasa de ja vu, ia pernah melakukan hal yang sama dengan Lita-nya.Surabaya, 10 Mei 2020
#NWR
![](https://img.wattpad.com/cover/224029764-288-k803169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CARMELITA
RomansaCarmelita lari dari rumah. Ayahnya menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Ini bukan zaman Siti Nurbaya, ia ingin menikah karena cinta, bukan untuk kepentingan bisnis. Pergi terburu-buru ia lupa membawa paspornya, tak bisa pulang ke Indonesia. Ia ju...