Lita hamil lagi, Samuel mengajak putrinya makan siang. Ia pikir untuk merayakan kehamilannya, ternyata wajah ayahnya mendung.
"Ada masalah apa, Papa?"
"Danny menggelapkan sejumlah uang perusahaan untuk berfoya-foya. Saat ini pemegang saham belum tahu ... bisakah kau menjual sahammu di Stefano corp. dan meminjamkannya padaku?"
"Sebagai anak haram Papa, aku tahu tak akan mendapatkan harta warisan. Sekarang Papa minta aku mengembalikan uang saku yang Papa kirimkan tiap bulan? Papa pilih kasih!
Aku sudah menurut dinikahkan dengan Stefano, kebetulan saja ternyata ia kekasihku. Setahun pertama, sebelum ia menyadarinya, aku hidup di neraka, Pa! Ia merendahkanku, tak segan menyetubuhiku di depan adiknya, di depan pelayannya!"
"Jangan meminta lebih banyak dariku, Pa. Aku tak sanggup. Salahkan Mama Greta yang salah mendidik anak kesayanganmu."
"Kepada siapa lagi Papa minta tolong?"
"Papa kan punya saham di Malik Enterprise, jual aja, mumpung harganya bagus."*
"Danny, kau satu-satunya ahli waris Papa, seharusnya kau ikut mengelola perusahaannya, bukan menggelapkan uangnya," tegur Lita.
"Papa tak percaya padaku, Carmelita, aku cuma seorang manager. Gajiku tak cukup untuk membiayai hidup anak istriku."
"Istri? Kapan kau menikah?"
"Aku menikah diam-diam di Las Vegas, karena Papa Mama tak akan merestui pernikahanku. Aku membeli bangunan kecil dua lantai, di tengah kota."
"Pasti mahal."
"Anakku laki-laki, sudah lahir tiga bulan lalu, selama ini istriku tinggal bersama ibunya. Lantai bawah kubuat untuk tempat makan, kakak iparku akan membantu.
Uang yang aku ambil semuanya untuk investasi itu."
"Kapan buka?"
"Minggu depan. Istri dan mertuaku kemarin pindahan ke sana."
"Hmmm ...."
"Tak jauh dari kantormu, kau bisa sarapan dan makan siang di sana. Kau pasti suka makanannya ...."
"Bagaimana kau yakin?"
"Istriku Lisa Mae, Carmelita."
"Ouw! I am happy for both of you. Aku senang kau bertanggung jawab."*
"Nick, bisakah kita bertemu?" Lita menghubungi adik iparnya.
Mereka makan siang di Lisa Mae's breakfast.
"It's been a long time, Carmelita." Sikapnya dingin, tapi ia masih memandang penuh cinta. "What's up?"
Ia memandang perutnya yang membesar, "bukan memintaku jadi donor, kan?"
Lita mengabaikan omongan tidak penting itu.
"Kau masih menjadi pialang saham?"
Pemuda itu mengangguk.
"Dalam waktu dekat, ayahku akan menjual 20% sahamnya di Malik Enterprise, aku ingin membelinya."
"Pinjam namaku?"
"Tidak. Atas nama Carmelita Malik."
"Mengapa memilihku? Banyak pialang saham lain."
"Aku ingin mencari Nicole Moreno, tapi mereka bilang ia sudah mati."
Ekspresi Nick berubah., "kau yang membunuhnya."
"Aku juga bisa mati waktu itu, kau tertidur! Aku yang menyuruh Lucille memanggil 911."
"Maafkan aku, Lita, aku menyesal. Itu anakku, kan, yang saat itu kaukandung?"
"Sepertinya begitu. Dan maaf, aku tak tahu kalau Nicole juga hamil."
"Tak apa, itu bukan anakku. Sejak aku sering tidur denganmu, aku tak pernah tidur dengannya.""Back to business, maukah kau membantuku? Mungkin langsung menghubungi ayahku?"
"Nggak apa-apa aku bilang dapat info darimu?"
"It's OK, tapi rahasiakan aku yang membelinya."
"On one condition ...."
"Name it!"
"I want to work with you again."
"Hmmm ...."
Selain masalah sex, Nick adalah partner kerja yang baik, mereka bisa kerja sama dengan kompak.
"OK." Lita setuju, Nick tersenyum senang.*
"Kau ada masalah apa dengan Nick?" tanya Stefano malam itu sambil mencumbunya.
"Tak ada."
"Mengapa kau memecatnya setelah kau keguguran? Saat itu, kau mengandung anaknya?" tanyanya lagi sambil menghentak kasar, ia cemburu.
"Aku sering melihatnya memandangmu penuh nafsu, Lita ...."Setelah mencapai puncak, Stefano meraih ponselnya, menunjukkan sebuah foto padanya. Foto yang dihapusnya dari ponsel Nick!
"Darimana kau dapatkan foto ini?"
"Nick mengirimnya, menyuruhku menceraikanmu."
"Kapan ia mengirimnya?"
"Saat masih di Sidney."
"Ooo ... seharusnya kau berterusterang kepadaku."
"Jadi benar kau tidur dengannya!"
"Ia memperkosaku, Stefano."
"Di foto itu, ekspresimu puas karena orgasme! Aku memendam kemarahanku, pura-pura tidak tahu, termasuk berikutnya kau berkali-kali tidur dengannya, suka rela."
"Nick memerasku, ia akan mengirimkannya kepadamu kalau aku menolak ...."
"Dan kalian melakukannya setiap istirahat siang?"
"Kau tahu?"
"Beberapa kali aku datang mendadak mengajakmu makan siang ... Lucille bilang kau tak bisa diganggu, dan Nick menghilang entah kemana."
"Kau tak mau menangkap basah kami?"
"Tidak. Tapi, aku menidurimu setiap malam supaya kau bisa membandingkan mana yang lebih memuaskanmu. Aku tak rela kau memilih Nick."Lita menyusupkan kepalanya di dada suaminya, "it's just fuck, a forced sex. With you I always make love, I love you."
"I love you more."
"Nick mata gelap waktu aku bilang kau lebih perkasa darinya, ia minum Viagra dan memperkosaku beberapa kali. Multiple orgasme membuatku keguguran."
"Karena itu kaupecat dia."
"Ya."
"Tapi sekarang kau rekrut lagi."
"Ia membantuku membeli saham Malik Enterprise milik ayahku."
"Mengapa dijual?"
"Papa butuh uang untuk mengganti uang perusahaan yang digelapkan Danny."
"Shit! Perusahaan itu tidak sehat! Aku akan menjual saham Papa di sana."*
Ada Nick, kinerja perusahaan menjadi bagus, harga sahamnya melebihi perusahaan ayah Lita maupun mertuanya.
"Sayang aku tak punya uang untuk membeli sahamnya," keluh Nick.
"Kau tak bisa menabung sebagian gajimu?"
"Aku boros Lita, tiap malam minum di bar, berharap bisa melupakanmu."
"Mana bisa lupa kalau tiap hari bertemu?"Stefano sangat sibuk, pulang ke rumah sudah capai, tak sempat bermesraan dengan istrinya, padahal libido Lita naik.
"Nick, would you do me a favor?"
"Name it."
"Fuck me, please."
Nick kaget.
Pemuda itu langsung mendekatinya.
"Not here, not now. Ntar jam tiga kita keluar seolah ada meeting, bawalah aku ke apartemenmu atau hotel manapun."*
Nick membawanya ke sebuah klub, menyewa VIP room.
"Mengapa di sini?"
"Di sini tak ada jejak namaku, karena tak ada registrasi seperti di hotel."
Masuk ke ruangan, Nick langsung melepaskan semua pakaiannya.
"Sudah ereksi?" Lita tertawa.
"Since you asked me to fuck you."Nick melepaskan pakaian Lita, gadis itu menjadi genit, mengelusnya. Nick menggeram, mendorongnya telentang dan menjilatnya, Lita berteriak-teriak.
"Nick, stop it! Just do it, I want you inside me ...."
Pemuda itu mengganjal pinggul kakak iparnya dengan bantal, meletakkan kakinya di pundak, lalu ia masuk, bergerak perlahan, menikmati relung tubuh Lita menggenggamnya erat.
"Nick! Faster! Faster ...! Faster ...."Mereka tidur berpelukan, tak menyadari waktu berlalu sangat cepat.
Ponsel Lita berdering di dalam tasnya, ia tak mendengarnya. Lalu ponsel Nick berdering, Stefano membentaknya penuh kemarahan, "Where do you bring my wife? You are fucking her, aren't you?""Siapa?"
"Stefano, ia tahu kita berhubungan sex."
"Kau mengakuinya?"
"Tidak. Aku hanya bilang kau bersamaku di klub ini. Ayo, Ada waktu sekitar lima belas menit untuk turun ke bawah."Surabaya, 13 Mei 2020
#NWR
![](https://img.wattpad.com/cover/224029764-288-k803169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CARMELITA
RomanceCarmelita lari dari rumah. Ayahnya menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Ini bukan zaman Siti Nurbaya, ia ingin menikah karena cinta, bukan untuk kepentingan bisnis. Pergi terburu-buru ia lupa membawa paspornya, tak bisa pulang ke Indonesia. Ia ju...