Lita tidak membawa Stefani ke kantor, ia menunjuk Pamela untuk menjadi pengasuh tetap anaknya.
Di kantor Nick memperkenalkannya sebagai Mrs. Carmelita Malik, tanpa penjelasan hubungan dengannya. Lucille mengenalinya, tapi tidak bertanya. Stefano dulu memperlakukannya tidak dengan hormat, ia menganggap Lita hanya penggantimu Gladys, salah satu pemuas nafsu bossnya. Namun sekarang ia harus menghormatinya, karena jabatannya jelas, wakil CEO.
Sekantor heboh dan penuh gosip spekulatif.
Apakah mereka suami istri? Lihatlah bagaimana Mr. Malik memandangnya, penuh cinta.
Mereka selalu makan siang bersama, bahasa tubuhnya persis pasangan yang kasmaran.
Mrs. Malik menghormati Mr. Malik, sebaliknya Mr. Malik mendengarkan semua pendapat Mrs. Malik, jarang sekali membantah.
Tapi kan ide-ide Mrs. Malik memang brilliant? Itulah, kedudukan mereka terbalik, lebih cocok Mrs. Malik yang menjadi CEO.*
Dalam waktu tiga bulan harga saham Stefano corp. naik drastis. Para pemegang saham puas, bergantian mereka menjamu makan siang menyampaikan pujian.
Tak ada yang bertanya, Nick dan Lita tidak merasa perlu menjelaskan, semua orang menganggap mereka suami-istri.*
Selama setahun, Nick yang mengurus meeting di luar negeri, juga undangan makan malam. Namun seiring perkembangan perusahaan, banyak kolega bisnis ingin bertemu dengan Mrs. Malik, alasan mengurus anak di rumah tak bisa diterima.
Stefano mengikuti perkembangan perusahaannya, bagaimanapun ia masih memegang saham cukup besar di sana.
Rapat pemegang saham berikutnya ia hadir, tak ingin merebut kedudukannya kembali, bahkan ia akan menolak bila ada yang mencalonkannya."Ladies and gentlemen, dalam rapat tahun lalu saya sudah menyampaikan bahwa saya hanya pemegang kuasa, bukan saya pemilik saham 40% itu. Tapi tahun ini beliau (perempuan) sudah siap tampil dan mencalonkan diri menjadi CEO menggantikan saya."
Ruangan bising dengan kasak-kusuk para pemegang saham. Seorang perempuan? Mereka lebih memilih Stefano daripada perempuan tak dikenal."Ladies and gentlemen, let me introduce you to Mrs. Carmelita Malik, she is married to my brother, Stefano."
Semua tidak menyangka, mereka semua sudah pernah makan siang dengannya, tahu kecerdasannya. Mereka mengangguk-angguk setuju. Agak kaget dengan informasi Lita adalah istri Stefano, selama ini mereka mengira ia istri Nick.Yang paling kaget tentu suaminya. Ia tak pernah tahu istrinya membeli sahamnya, Lita punya akses ke semua rekeningnya, tapi selain di akun yang diisinya tiap bulan untuk belanja dan membuat gaji sopir, satpam, dan pelayan, ia tak pernah mengusik rekening lainnya, darimana ia punya uang?
Yang ia tahu Lita selalu di rumah, tapi tampaknya semua pemegang saham mengenalnya.
Stefano terlalu fokus dengan pekerjaannya, mengabaikan gosip di luar. Ia mendengar slentingan tentang Mr. dan Mrs. Malik, tapi ia pikir Nick dan Lucille, sekretarisnya, mendapatkan julukan itu.Lita menoleh ke Stefano, tersenyum manis, tapi wajah suaminya sungguh tak sedap dipandang.
Walaupun Stefano abstain, Lita terlihat dengan suara bulat menjadi CEO.
"Terima kasih kepada suami saya, Stefano. Saya sering membantunya mengetuk email balasan, sehingga saya banyak mengerti tentang perusahaan ini.
Terima kasih kepada adik ipar saya, Nicholas, yang dengan rendah hati menerima semua lamaran saya, dan menjalankannya, sehingga peringkat Stefano corp. di bursa saham meningkat."
"Apakah Mrs. Malik tidak bermaksud mengganti nama perusahaan? Kan anda memiliki saham lebih besar dari suami anda? Mungkin menjadi Carmelita and Stefano corp.?"
"Ide yang bagus," Stefano tegang menunggu jawaban istrinya, "tapi saya menghormati suami saya sebagai pendiri perusahaan. Selain itu kami tidak membuat prenup, milik saya adalah miliknya juga.""Dengan anda menjadi CEO, bagaimana dengan Nicholas?"
"Setahun ini kami telah menjadi team yang baik," Stefano berpikir keras, kapan istrinya ngantor? "Kami akan meneruskan kerjasama itu, dengan posisi terbalik. Saya menunjuk Nicholas Malik menjadi wakil CEO."
Semua bertepuk tangan, kecuali Stefano."Anda tidak menarik suami anda kembali ke perusahaan, apakah karena anda meragukan kemampuannya, mengingat tahun sebelumnya harga sahamnya anjlok?"
"Saya mempelajari mengelola perusahaan ini dari suami saya. Tentu saja beliau lebih mampu dari saya. Tapi saat ini beliau sudah bergabung di perusahaan ayahnya Malik Enterprise, dan sedang dikader untuk mewarisi perusahaan besar itu. Tak mungkin saya merepotkannya dengan urusan ini."
"Setelah Mr. Stefano Malik mewarisi Malik Enterprise, apakah perusahaan ini akan digabungkan menjadi anak perusahaannya?"
"Belum terpikir oleh saya," Lita tersenyum, "terima kasih idenya."Semua pemegang saham pulang dengan puas, memberi selamat kepada Lita, juga kepada Stefano.
"Anda beruntung, Mr. Malik, istri anda bukan hanya cantik dan sexy, tapi ia juga brilian."
Stefano mencatat komen sexy itu di dalam hati.Setelah semua pergi.
"Nick, boleh minta privacy? Banyak yang harus kubicarakan dengan Mrs. Malik."
"Sure. See you on Monday, Boss.""Tidak bisa ditunda sampai di rumah?"
"I don't want our servant hearing I am yelling at you."
"And ... why should you yelling at me?"
"Plenty reasons."
"Satu. Lebih dari satu orang memujimu sexy. Bagaimana caramu berpakaian sampai mereka mendapat kesan sexy?"
Stefano mendekat Lita mundur sampai menabrak meja, tak bisa menghindar lagi. Ia mencium istrinya, mengangkat roknya, meraba celana dalamnya, puas menemukan g string. Diangkatnya Lita duduk di meja sambil terus berciuman, tangan membelai selangkangannya sampai basah.
Mengangkat kedua kaki Lita ke pundaknya, lelaki itu menurunkan celananya, menyibak g string dan menyatukan dirinya, "kau milikku, Carmelita, jangan pernah tampil sexy tanpa kehadiranku."Stefano menggerakkan pinggulnya.
"Dua," lanjutnya dengan napas terengah, "kau tidak menjaga sikap, semua mengira kau istri Nicholas. Aku tak bisa menghentikan cara Nick memandangmu penuh cinta, tapi ... aku yakin kau sempat hanyut dan bahasa tubuhmu membalas perasaannya."
"Tidaaakk ...," Lita membantah, Stefano bergerak dengan pelan, menyiksanya.
"Jangan-jangan kau pernah tidur dengannya." Stefano berhenti bergerak.
"Astaga! Kau satu-satunya lelaki yang pernah menyetubuhiku."
"Aku senang mendengarnya." Ia mulai bergerak, kali ini dengan tempo cepat."Cepatlah Stefano," pintanya.
Suaminya tertawa, "tiga. Aku tak pernah tahu kau keluar rumah, bagaimana caramu menyelinap? Aku harus menghukummu untuk itu."
"Aaah ... Stefano, cepatlah, aku tidak tahan."
Mereka melenguh bersama, berbarengan mencapai klimaks.Pintu terbuka, Nick masuk dengan wajah merah padam mengambil ponselnya di meja cepat berbalik, "maaf, maaf, aku tidak melihat."
"Nick!" Stefano memanggil sambil menarik diri dari tubuh Lita, Nick membeku di dekat pintu.
"Jangan berlagak naif, kau sudah pernah melihatnya di rumahku."
Nick menggeleng-gelengkan kepala, membuka pintu dan keluar.Di mobil, Stefano menarik Lita ke pangkuannya, menyisipkan jari di relung tubuhnya.
"Apakah ini hukuman yang kaumaksud?"
"Bukan. Urusan kita belum selesai."
"Aiihh ... apalagi?" Lita menggeliat merasakan jari suaminya bergerak maju mundur."
"Empat. Darimana kaupunya uang untuk beli saham?"
"Papa terus memberiku uang saku, mungkin kuatir Mama Greta dan Danny menguasai semua hartanya setelah ia mati, aku kan anak di luar nikah. Yang itulah yang kupakai membeli saham, sedikit demi sedikit sampai 40%. Bayangkan kalau dibeli orang lain lalu dihancurkan."Rocky melihat geliat Lita dari kaca spion, ia tersenyum sedih. Ia pernah melihat perempuan itu telanjang, ia juga tertarik, tapi menyadari tak mungkin mendapatkan yang ini. Bila Stefano bosan, pasti jatuh ke pelukan Nick.
Surabaya, 11 Mei 2020
#NWR

KAMU SEDANG MEMBACA
CARMELITA
RomanceCarmelita lari dari rumah. Ayahnya menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Ini bukan zaman Siti Nurbaya, ia ingin menikah karena cinta, bukan untuk kepentingan bisnis. Pergi terburu-buru ia lupa membawa paspornya, tak bisa pulang ke Indonesia. Ia ju...