357 58 10
                                    

Hongseok memandang pria tua yang ada di hadapannya. Pria yang baru saja ia sebut ayah, Hongseok tidak salah itu adalah Ayahnya. Ia iam-diam mencari tau keberadaan keluarganya ia baru mendapatkannya saat dewasa tapi pada saat ia tau bahwa seluruh keluarganya berada di Jepang dan bahkan tidak mencarinya sama sekali ia tidak ingin mengganggu mereka.

Ibunya Hongseok meninggal saat melahirkannya, karna Ayah Hongseok merasa kehilangan ia sempat sedikit depresi dan sudah pasti Hongseok tidak di bisa di urusi dengan benar.

Akhirnya Ayahnya Hongseok menikah dengan adik ibunya Hongseok, sebut saja turun ranjang agar supaya Hongseok ada yang merawat. Tapi nyatanya adik dari ibunya Hongseok sangat membenci kakaknya, ia sangat iri karna kakaknya di nikahi oleh pria kaya seperti ayahnya Hongseok, dan tentu saja ia jadi membenci Hongseok juga.

Akhirnya ia membuat skenario agar Hongseok terlihat menghilang, Ayahnya Hongseok sempat mencari Hongseok tapi tidak lama mereka pindah ke Jepang karna orang tua Ayahnya Hongseok ingin Ayahnya Hongseok memegang perusahaan mereka yang di Jepang. Dan mereka memutuskan menghentikan pencarian Hongseok.

Padahal Hongseok di buang ke tong sampah di dekat sebuah panti asuhan yang berada di luar kota. Tapi yang bodohnya Ibu tirinya itu tidak melepas kalung yang ada di leher Hongseok saat bayi yang bertuliskan 'Yang Hongseok' oleh sebab itu Hongseok tetap di beri nama 'Yang Hongseok' oleh pihak panti asuhan.

Sebenarnya pihak panti asuhan tau soal Hongseok yang menghilang dan ingin mengembalikan Hongseok. Tapi karna di ancam akhirnya mereka tetap merawat Hongseok dan merahasiakan ini semua pada Hongseok.

Saat mengetahui semuanya Hongseok tidak bisa membenci pihak panti asuhan karna bagaimanapun mereka yang merawatnya sampai besar. Tapi setelah ia mengetahui keberadaan keluarganya ia benar-benar tidak ingin kembali dan tidak peduli lagi soal keluarganya.

"Hongseok-ah..." Hongseok memandang pria tua itu dengan air matanya yang siap mengalir. Dan Tuan Yang Sejong menghampiri Hongseok dan memeluk Hongseok.

"Hongseok-ah maafkan ayah."

Hongseok hanya diam tubuhnya kaku, ia masih sedikit terkejut dengan apa yang terjadi. Ia dapat merasakan keputusasaan ayahnya. Ia adalah seorang dokter ahli jiwa dan ia mengerti perasaan macam apa ini.

Setelah melepaskan pelukannya, Ayahnya Hongseok membungkuk pada Hongseok.

"Terima kasih telah hidup dengan baik. Maafkan Ayah."

"Aku akan memaafkanmu, tapi kau harus membantuku."

••

Jinho bilang bahwa tuan Yang Sejong adalah salah satu orang yang bisa membantunya. Dan itu membuat Hongseok mengesampingkan egonya untuk Jinho, Ia meminta bantuan pada Ayahnya untuk membantu Jinho.

Hongseok menghampiri Jinho dan mengajak Jinho untuk berbicara di luar.

"Ada apa."

"Kau jangan khawatir yah, banyak sekali yang akan membantumu." Hongseok memegang kedua bahu Jinho dan menatapnya dalam.

"Hongseok.. Ada apa?" Jinho memegang pipi Hongseok dan terlihat airmata yang mengalir dari mata Hongseok. "Hongseokie.. Kau kenapa?"

"Yang Sejong... Adalah Ayahku."

Jinho sangat terkejut dengan perkataan Hongseok, Hongseok menangis sejadi-jadinya dan menyandarkan kepalanya di bahu Jinho. Melihat itu Jinho langsung memeluk tubuh Hongseok.

Ia tidak ingin bertanya pada Hongseok dulu, ia tau ini pasti sangat berat untuk Hongseok. Jinho memeluk Hongseok sangat erat.

•••

[END] Eternal HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang