Its Over

360 44 7
                                    

Setelah Hongseok dan Jinho di rawat selama lebih dari satu minggu, akhirnya mereka keluar dari rumah sakit. Mereka pindah dari rumah Jinho sebelumnya ke rumah di pusat kota. Yang mengurus kepindahan mereka adalah Kino dan Seunghee.

Rumah ini jauh lebih kecil di banding rumah mewah Jinho, tapi justru Jinho sangat senang karna rumah ini terasa hangat di banding rumahnya yang terasa dingin dan mencekam. Dan lebih bahagiannya lagi Jinho tidak tinggal sendirian karna ada Hongseok yang akan menemaninya.

Setelah istrirahat beberapa hari di rumah. Jinho mulai mengurus perusahaannya dan Hongseok kembali ke rumah sakit.

Jinho sedikit terkejut karna beberapa aset dan hartanya di jual oleh tuan Minjae dengan tanda tangannya yang tentu saja di dapatkan tanpa kesadaran Jinho.

Tapi, melalui diskusi yang panjang sebelumnya, Jinho memutuskan memilih Hui sebagai pemimpin perusahaan. Jinho hanya sebagai pengawas saja, ia sudah tidak sanggup melakukannya. Ia hanya ingin hidup bahagia dengan Hongseok saja.

Awalnya Hui merasa tidak enak, tapi karna semua orang meyakinkannya, ia menerimanya. Hui adalah mantan CEO sebelumnya, jadi Jinho percaya padanya.

Sedangkan Kino tinggal bersama Yuto dan berencana akan membangun club tari dan ia akan menjadi Guru tari disana. Seunghee juga ikut bekerja di perusahaan Jinho begitupun Shinwon yang menjadi kepala koki di perusahaan Jinho.

Setelah beberapa bulan, semuanya berjalan dengan lancar. Hui dan Seunghee yang akan menikah, Shinwon dan Wooseok yang mulai berkencan, Yanan yang baru saja menyambut kelahiran putranya dan juga Jinho yang sudah sembuh total.

Jinho sedang berdiri menghadap jendela yang terbuka, musim semi sudah mulai datang. Bunga-bunga juga sudah bermekaran. Jinho menghirup udara segar yang membuat bernafas lega.

"Kau bahagia sekarang?" Jinho bisa merasakan seseorang yang memeluknya dari belakang tak lupa ciuman-ciuman kecil di pipinya.

"Ini semua tidak ada artinya jika aku sendirian."

"Aku disini."

"Jangan pergi, jangan biarkan aku sendiri lagi."

"Tidak akan."

"Hongseokie, apa aku bisa seperti istrinya Yanan yang memberikan seorang putra tampan untuk Yanan padamu?"

Hongseok sedikit terkejut dengan perkataan Jinho. "Memangnya kau mau?"

"Apa kau bahagia jika aku memberikan padamu juga?"

"Tentu saja itu sesuatu hal yang sangat membahagiakan untukku."

"Kalau begitu..."

"Apa??"

"Tidak jadi." Hongseok mengangkat tubuh Jinho dan mendudukannya di Jendela. Hongseok menopang sikunya dengan tangannya yang melingkar di pinggang Jinho

"Akhir pekan ini, kita berlibur ke Jerman."

"Ya?! Apa?! Kau serius?!"

"Aku sudah menyiapkan semuanya dan kita akan disana selama 2 minggu."

"Tapi kita kan...."

"Aku akan menikahimu di katerdal paling indah di Jerman dan juga kita buat sesuatu disini." Hongseok mengelus perut Jinho lalu menatap kekasihnya itu dengan lembut.

"Hongseokie...."

"Ya sayang?" Jinho menarik leher Hongseok dan mengecup bibir Hongseok berkali-kali.

"Lebih baik kita pemanasan dulu sekarang."

Hongseok mengangkat tubuh Jinho ke gendongannya dan membawa Jinho ke kamar. Pemanasan yang mereka maksud pasti kalian mengerti.

[END] Eternal HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang