Hyunggu berjalan di tengah padang rumput yang luas itu, merasakan angin yang menerpa wajahnya. Sebenarnya ini bukan hanya sekedar padang rumput tapi sebuah pemakaman. Ini adalah pemakaman pribadi keluarga Jo.
Hyunggu terus berjalan menuju salah satu makam disana, setelah sampai ia memandang makam dengan nama 'Jo Kyuhyun' disana. Hyunggu memasukan kedua tangannya ke dalam saku hoodienya dan masih terus memandang makam pamannya itu.
"Terima kasih telah membawaku dari tempat itu. Terima kasih karna telah memberikan keluarga untukku. Tapi Aku masih bingung kenapa tidak kau saja yang merawatku. Kenapa kau memberikanku pada adikmu dengan alasan bahwa aku adalah anaknya yang telah mati?!"
Hyunggu menundukan kepalanya menahan rasa sesak dan air matanya.
"Aku lelah telah membohongi tuan Minjae, aku lelah menjadi putranya. Aku ingin di akui sebagai Kang Kino bukan Jo Hyunggu!!"
"Kenapa kau tidak jujur saja bahwa anaknya tuan Minjae sudah mati, kenapa kau harus membawaku dan bilang bahwa aku putranya. KENAPA??!!!!"
Hyunggu menjatuhkan tubuhnya dan berlutut di depan makam Ayahnya Jinho.
"Walau bagaimanapun, aku akan tetap menganggapmu sebagai penyelamat bagiku. Jadi aku akan membalas budi padamu. Mungkin ini sudah sangat terlambat tapi Tuan Minjae menjadi semakin tidak waras sekarang. Ia menyiksa anakmu dan membunuh istrimu. Aku akan membantu Jinho hyung untuk keluar dari sana. Aku berjanji padamu."
•••
Sambil menunggu Jinho bangun, Hongseok pergi kedapur untuk memasak. Ia akan membuat makanan untuk Jinho, sepertinua Jinho hanya cocok jika memakan makanan buatannya.
Salah satu pegawai laki-laki menghampiri Hongseok. Ia tau bahwa pegawai itu salah satu juru masak di rumah ini.
"Dokter, biarku bantu."
"Tak perlu, aku bisa sendiri tak apa." Hongseok tersenyum pada pegawai itu.
"Dokter... bisakah kau berhenti melibatkan Seunghee dalam hal ini?"
Hongseok menghentikan gerakan tangannya dan langsung menoleh kepada pria itu.
"Apa maksudmu?"
"Jangan libatkan Seunghee dalam hal menyelamatkan tuan Jinho. Kekasihnya baru saja keluar dari rumah sakit jiwa. Ia ingin sekali bisa menikah dengan kekasihnya tolong lepaskan dia."
"Apa menurutmu aku terlihat memintanya?"
"Kau bisa menyuruhnya untuk berhenti."
"Bahkan ia tidak mau mendengar perkataan tuan Jinho."
"Shinwon hentikan."
Mereka menoleh pada Seunghee yang sudah berdiri tak jauh dari mereka. Seunghee berjalan menghampiri mereka berdua.
"Yak! Ku bilang ini sangat berbahaya."
"Aku berhutang budi sangat banyak pada tuan Jinho dan Dokter Hongseok."
"Aku? bahkan aku tidak pernah melakukan apapun untukmu."
"Kau ingat pasienmu bernama hwitaek? Dia adalah kekasihku."
Hongseok sangat terkejut mendengar perkataan Seunghee. Ia sangat ingat Hwitaek adalah pasien kesayangannya yg baru saja sembuh.
"Dan kau Shinwon, dia adalah dokter yang menyembuhkan Hui berhenti bersikap kasar." Seunghee memukul Shinwon dengan kemoceng yang ia bawa.
"Aku tidak menyangka kau kekasihnya Hui dan kau..."
"Aku sahabatnya sejak kecil, dan aku yang menjodohkannya dengan Seunghee. Namaku Shinwon."
![](https://img.wattpad.com/cover/215509612-288-k961265.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Eternal Hope
Romance"Aku disini karna takdir yang membawaku. Menyelamatkanmu dari sesuatu yg membelenggumu. Harapanku tak akan pernah putus untukmu. Jo Jinho, Aku disini untukmu. Selalu." -Yang Hongseok PentagonxPentagon BxB Typos Out of Character Warning! 🔞