461 55 21
                                    

warning!
🔞

•••

Sekarang Hongseok, Wooseok dan Yanan sedang berada di ruang tamu, Hongseok menceritakan semuanya pada dua sahabatnya itu dan terkejut soal Dokter Hyojong.

"Aku tidak menyangka Hyojong masih saja seperti itu." ujar Yanan.

"Aku kira dia akan berhenti setelah keluar dari rumah sakit." Wooseok menyandarkan tubuhnya ia sedikit pusing mendengar cerita Hongseok.

"Hyojong orang yang ambisius ia tidak akan menyerah begitu ajah."

"Dan kau juga anaknnya Yang Sejong?!" Wooseok sampai sedikit memekik karna benar-benar tidak menyangka.

"Pantas saja aku seperti tidak asing saat melihat wajahmu Hongseok."

"Kau benar Yanan, kita pernah bertemu tuan Yang Sejong saat aku ke Jepang untuk pelatihan."

Mereka menoleh dan melihat dokter Yuto yang berjalan ke arah mereka.

"Maaf mengganggu tapi dokter Hongseok, apa rencanamu untuk dokter Hyojong yang belum tertangkap?"

"Aku sudah punya rencana dan aku butuh bantuan kalian."

Mereka bertiga tidak akan menolak di pinta bantuan oleh Hongseok, karna mereka tau seperti apa karakter dokter Hyojong itu.

Semuanya sudah pulang kecuali dokter Yuto yang menginap untuk menemani Kino, Mental Kino masih belum baik dan ia harus di temenani dulu. Sepertinya mereka bedua memang sudah menjadi sepasang Kekasih karna perlakuan dokter Yuto yang terlihat sangat menyayangi Kino.

Hongseok masuk ke kamar Jinho, ia melihat Jinho yang sedang sibuk membaca.

"Hey sudah malam, Ayo kau istirahat."

"Semuanya sudah pulang yah? Maafkan aku, aku tidak keluar saat mereka berpamitan."

"Tak apa, mereka takut kau sudah tidur, dan Yuto juga masih di kamar Kino."

"Aku masih sangat aneh memanggil Hyunggu sebagai Kino."

"Memang sulit, tapi jika kita masih memanggilnya Hyunggu, itu akan membuatnya makin sulit."

"Iyah, aku mengerti." Jinho memegang pipi Hongseok mengelusnya pelan. Ia menatap wajah kekasihnya itu, ia benar-benar sangat beruntung memiliki Hongseok sebagai kekasihnya.

"Kau mau tidur?"

"Tidak, aku ingin memberimu hadiah."

"Apa itu?"

Jinho turun dari ranjang dan menarik tangan Hongseok menuju kamar mandi. Hongseok sempat bingung, untuk apa Jinho membawanya ke kamar mandi.

Saat di dalam Hongseok bisa mencium bau bunga yang sangat harum dan ia bisa melihat bath up yang sudah berisi air dengan kelopak mawar.

Jinho menghadap pada Hongseok dan mengalungkan tangannya di leher Hongseok.

"Ayo selesaikan yang kemarin belum kita selesaikan."

Hongseok mengerti apa yang di katakan Jinho, ia langsung menciumi leher Jinho.

"Kau yakin ingin memberikannya sekarang?" Hongseok berbisik pada Jinho dan membuat sekujur tubuh Jinho melemas.

"Yaa... Lakukan apapun yang kau mau, aku akan dengan senang hati melakukannya untukmu."

Hongseok langsung mencium bibir Jinho pelan tapi semakin dalam. Lumatan itu semakin panas saat jari-jari Hongseok mulai masuk ke dalam pakaian Jinho.

Suara kecipak dan lenguhan dari bibi mereka semakin terdengar jelas, dan tangan mereka yang aktif melepaskan satu persatu yang masih menempel dapa tubuh mereka.

[END] Eternal HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang