03; day 1

19.4K 2.6K 342
                                    

• h a p p y   r e a d i n g •

Semua sudah duduk didalam bus, total bus yang
dipakai adalah 3 bus, dan ini tuh rame banget kaya mau berangkat Haji.

Rose cengo liat banyaknya siswa siswi yang ikut dan gak kebayang waktu disana pasti berisik dan kaya semut banget.

Kebetulan ekskul Osis dan Dance disatuin, jadi Lisa sama Rose bisa duduk bareng. "Minjem airpods dong Lis, ribet banget mau ambil di tas," celetuk Rose sambil menyenggol lengan Lisa yang hampir tertidur.

Temannya berdecak tetapi dikasih juga, "Jangan lama lama," ujarnya kemudian menutup matanya kembali.

Rose heran banget sama Lisa, kok bisa tidur ditempat ramai kaya gini? Apalagi tidurnya gak pakai masker atau ditutupin sesuatu. Kaya gaada malunya.

Lisa yang passion nya bodo amat jadi gak terlalu perduliin penampilan dia. Karena yang cantik gak takut jelek. Beda sama Rose yang gengsian.

Matanya menangkap pemandangan yang sudah memasuki wilayah puncak, karena sudah banyak pohon pohon besar dan jalan yang berkelok kelok.

"Yang punya cemilan bagi dong woi!" Teriak salah satu cowo dari bangku belakang yang membuat Rose refleks terkejut.

Sialan, udah tau suara gede pake teriak lagi.

Dia mencoba memutar badan melihat siapa yang berteriak tadi, oh ternyata adik kelas. Felix namanya, muka sama suara gak sinkron banget.

Ryujin juga ikut menoleh ke arah Felix kemudian mencampakkan sebungkus snack kecil tepat di wajah Felix yang membuatnya meringis. "Parah lu ye! Si bibir nanti—"

"Apa anjing bawa bawa gue," potong Hyunjin sambil ngebekap mulut Felix.

"Tetep berisik atau turun disini?"

Kalimat Eunwoo langsung membuat bus hening dan pura pura tidak tahu. Serem bor kalau Eunwoo marah, matanya kaya mau keluar.

ㅊㅊ

Pembagian tenda sudah dilakukan oleh ekskul mereka masing masing, tendanya udah banyak yang terpasang kaya persami anak sd.

Tapi tenda Rose belum berdiri tegak juga daritadi, iyalah anggotanya ciwi semua. "Deka! Bantuin pasangin anjrit susah banget!" Keluh Rose sambil merapihkan rambutnya.

Yang dipanggil tak menyahut karena sibuk antara ngurusin ini itu atau memang tak mau mendengarkan. Gadis itu berdecak sebal kemudian berteriak, "WOI SIAPA AJA BANTUIN DIRIIN TENDA DONG!"

Beberapa cowo dari ekskul lain datang menghampiri Rose dan teman temannya untuk membantu. "Minggir dulu kak biar dipasangin," ujar Jeno sambil memegang tenda biru milik ekskul Osis.

Ryujin, Rose, Nakyung, Minju dan Yuju hanya melihat mereka berlima memasang tenda sambil berdiri tak jauh dari situ.

"Chan, pacaknya ambilin tuh deket kaki lo," perintah Renjun sambil menarik salah satu sisi tenda.

Haechan langsung memberikan pacaknya pada Renjun, "Jun kalo gak sanggup biar urang aja. Ntar badan maneh nyusruk ke tenda," seru Haechan yang tak tau itu ejekan atau pertolongan.

Pemuda berbahu kecil itu tak menghiraukan Haechan dan kembali memasang pacaknya. "Nih kak udah selesai, gajinya mana?"

Yuju menjitak kepala Hyunjin kebelakang, "Gaji pantat lo rapet? Udah sono minggir,"

"Bilang makasih dong kak," Ucap Jaemin sambil membersihkan tangannya yang kotor akibat menyentuh tanah.

"Makasih ya Jaemin," Seru Minju yang tiba tiba menyahut kalimat Jaemin tadi.

cantik ; jaerose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang