dua delapan

9.4K 276 155
                                        

Sekarang tinggal Luna dan Bara dirumah sakit yang lain pulang istirahat dulu baru malamnya katanya pada mau nginep Satria tadi udah nyuruh Bara untuk pulang dulu biar dia yang jagain Luna tapi Bara gak mau

"Hmmm"Luna berdehem suasana seakan canggung

"Kenapa?ada yang sakit?"Bara yang tadi fokus dengan game dihpnya beralih ke Aluna

"Kak Bara gak mau ngomong sesuatu sama Luna?"

"Lo mau diajak ngobro?"Luna ngegeleng

"Gak bukan gitu"Luna bingung sampeinnya "Kak Bara gak ada yang mau diomongin sama Luna?"

"Inti aja Lun gue gak paham kode-kodean"Gak heran sih cowok kan emang jarang banget pekaan

"Luna denger semua pembicaraan kak Bara dengan Bang Satria tadi malam"Luna menunduk hati dia nyesek

Degg

Bara lebih kaget dia kira Luna gak sadar saat itu

"Pasti kak Bara heran kenapa Luna bisa tau"Cenanyang pikir Bara "Luna udah sadar tapi seperti yang dikatain dokter Rafi buka mata aja aku gak sanggup karena sakit banget"Bara sangat tidak suka mendengar kalau Aluna merasa kesakitan

"Kalau emang kak Bara udah mau hmm mengakhiri bilang aja kak gak usah penyakit Luna dijadiin Alasan buat menetap"Mata Luna berkaca-kaca tapi tetap di paksain senyum dan Bara sangat-sangat gak suka dengan fakesmile itu

"Gini Lun dengerin gue kalau lo gak pernah kenal sama gue pasti sekarang lo gak sering sakit pasti sekarang lo gak dirumah sakit ini Lun"

"Dan asal Kak Bara tau andai dulu Kak Bara gak ke Bar mungkin gue udah mati saat ini Kak"Bara bingung "Jelasin ke gue"

"Dulu waktu di bar ada orang yang ngasiin gue minum dan ternyata minuman itu udah tercampur obat perangsang untungnya kak Bara dateng entah siapa yang kabarin kakak dan pas aku buka mata dan ngelihat kak Bara aku lega karena orang itu kak Bara andai orang itu ary.."Luna baru mau menyebut namanya tapi dia berhenti

"Ary siapa Lun ary siapa?"Bara menuntut penjelasan Luna

"Arya ketua cendrawasih"Kata Luna pelan karena dia tau cendrawasih musuh bebuyutan angkasa

Bara menendang tembok di dekatnya tanda dia sangat marah

"ini semua takdir kak Bar andai dulu Arya gak kasiin aku perangsang kita gak bakalan gini"

"Tapi kalau gue gak datang si Bangsat Arya itu udahh ahhhh"Bara mengacak rambutnya kasar

"Tapi yang penting kak Bara yang datang kan"

Luna melihat Bara mengeluarkan Hpnya dari kantong celananya dengan terburu-buru

"Sur kumpulin angkasa tanpa terkecuali di basecamp sekarang"

"Lo disini kalau ada apa-apa hubungin gue"Bara mengecup dahi Luna "Gue mau ke basecamp sekarang" Bara sudah ingin keluar pintu sampai Luna berkata

"Tapi kalau Kak Bara pulang aku udah penuh darah jangan merasa tambah bersalah yah kak"Bara menghentikan langkahnya

"Lo gila?"Bara mengucapkan itu tanpa sadar

"Iya gue gila"dan dengan sekejap Bara sadar apa yang dia ucapkan

"Maaf lun"

"gak usah minta maaf yah gue emang gilakan gue depresi"Kalau Luna sampai menggunakan kata gue ke bara berarti dia marah

"Pergi aja kak tapi gue pastiin ini terakhir kali lo lihat gue"Bara langsung duduk dikursi dekat brankar Luna

"Gak gue gak bakal pergi"

MOST WANTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang