Tiga empat

7K 259 78
                                    

Kediaman Albert yang berada dibandung sudah ramai dengan pelayat Ayah dan bunda Luna sudah datang mami sama papi Satria juga datang bahkan mamanya Bara juga

Sekarang jam set5 pagi Luna masih terlelap dalam tidurnya dia mungkin kecapean karena  nangis

Dan tiba-tiba Luna bangun dan melihat teman-temannya berada disampingnya dia juga melihat sekitar ini bukan apart ataupun rumahnya Luna terdiam sebentar dan "Oma gue"

Luna lari dari atas kebawah yang disana banyak pelayat dengan kondisi  rambut acak-acakan bahkan bajunya ikut acak-acakan

"Lun"Tahan Alena karena dijenazah Omanya ada saudara-saudara Omanya

Luna menatap Lena dengan tatapan gak suka "Disana ada saudara Oma"

"Lepasin gue"Luna membrontak mana disitu Bara lagi keluar karena tadi disuruh beli makanan oleh Albert

"Lo jangan kesana dulu"

"Lo gak ngerti banget sih"Luna menyentak tangan Alena

"Lo kenapa ginisih Lun"

"Lo masih bisa nanya kenapa gue gini?"Luna sama Lena sudah jadi pusat perhatian

"Kenapa ini?"Aditama mengahmpiri mereka "Ayah tanya aja sama anak Ayah ini"

"Gue cuman mau pergi di Oma gue ngerti dong lo Anjir lo gak ngerti perasaan gue"

Plakkk

Luna ditampar sama Aditama

"Dia kakak kamu harusnya kamu bisa berbicara dengan sopan"Luna memegang pipinya Bunda Luna ingin menahan Aditama tadi tapi dia gak sempat

"Ayah bahkan nampar Luna karena Luna ngomong kasar sama Kak Alena"

"Sudah lama Ayah gak ngedidik kamu"

"IYA AYAH MEMANG GAK PERNAH NGIDIDIK LUNA JADI SEMUA INI SALAH AYAH"Satria datang memegang Luna

"Kenapa sih lo semua pada hobby pegangin gue"Luna membrontak lagi

Albert yang sudah lelah mendengar pertengkaran itu datang

"Ada apa ini?Dari tadi Ayah ngediamin kamu sampai kamu nampar Luna Ayah juga diam"

"Opa Luna cuman mau lihat Oma itu aja gak ada yang lebih"

"Lepasin dia Satria biarkan dia kesana"Satria melepaskan Luna dan Luna berlari kedekat jenazah Omanya

"Luna cuman mau ada didekat Oma tapi mereka semua nahan Luna,Pilihan Luna kembali kesini emang salah Luna nyesel gak ngedengerin Oma dulu hikss"Luna nangis

Anak angakasa yang berada disana cuman bisa melihat bahwa ternyata Luna gak seperti yang mereka bayangin,mereka pikir Luma mendapat kasih sayang full dari kedua orang tuanya karena dilihat dari kemewahan barang-barang yang Luna milikin

"Bara mana?"Tanya Aditama

"Tadi Ayah suruh pergi beli makanan"

"Ayah gak seharusnya suruh Bara hanya Bara yang bisa ngontrol Luna"Bunda

"Pikirin sifat Luna setelah ini mungkin dia akan minta pulang keSingapore bareng Ayah nanti"Kata Albert ke Aditama

Luna orangnya keras kepala persis seperti Aditama

"Saya tidak mau pisah dari anak-anak saya Ayah"Kata Bunda Tari

"Tanya kesuami kamu"Albert pergi

Untung ini masih pagi jadinya hanya keluarga-keluarga terdekat yang berkumpul

Anak angakasa dan ciwi-ciwi duduk melingkar sedangkan Luna daritadi tidak pernah berpindah dari dekat Omanya

Sampainya Bara datang membawa kantongan yang sepertinya isinya makanan dan langsung diserahin ke asisten rumah tangga"Luna mana?"Tunjuk satria menggunakan matanya

MOST WANTED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang