Jam menunjukkan pukul dua lebih lima belas menit dan aku sudah menunggu sejak setengah jam lalu dari waktu yang kami sepakati. Mikoto-san menghampiriku dan memohonkan maaf karena Sasuke datang terlambat dengan alasan masih ada pekerjaan di perusahaan. Tampak sekali dari wajahnya penuh rasa bersalah membuatku menunggu. Sesekali Mikoto-san menoleh ke arahku, "jika kau bosan di sini, kau boleh berkeliling rumah" ucapnya mencoba menghalau kebosananku.
"Aku akan menemanimu" tiba-tiba Izumi-san muncul menghampiri kami.
"H-hai" dengan senang hati aku menganggukkan kepala. Aku benar-benar merasa bagian dari keluarga ini, "umm, anoo.. Sumimasen, tapi bolehkah saya ke lantai dua dulu untuk menaruh barang saya?"
"Tentu, mengapa tidak?" seperti biasa, Mikoto-san selalu tersenyum saat mengatakan sesuatu. Membuat siapapun lawan bicaranya akan merasa nyaman berbincang dengannya.
Aku segera menuju lantai dua, lebih tepatnya di ruang untuk sholat. Setelah itu aku tak buru-buru turun ke bawah. Aku mencoba membuka ruangan di sebelah ruang sholat pas. Kudapati rak-rak besar dangan puluhan buku tertata rapi di dalamnya. Mulai buku agama dengan seri berjilid-jilid, buku resep masak, tentang perekonomian, medis, ilmu pengetahuan lain, ah benar-benar surga buku! Semua buku ada di sini! Jari-jemariku menyapu buku-buku yang berbaris itu dengan riang.
BRAKK! Ittai.. Tanpa sengaja aku menabrak meja yang digunakan untuk membaca dekat jendela luar. Bingkai foto kecil yang berada di atas meja itupun jatuh tertelungkup. Aku mencoba membaliknya, mengembalikan ke posisi semula. Kuamati foto dalam bingkai itu lamat-lamat. Nampak empat orang dengan tampilan elegan dalam foto. Sasuke-kun, Itachi-san, Shisui-san, dan Fugaku-san. Keren. Mereka benar-benar berkharisma. Foto dengan menggunakan jas seperti itu menandakan pribadi yang tegas juga begitu terlihat keras, tapi cara pandang mereka meneduhkan. Apa memang semua anggota keluarga ini memiliki karismatik serupa?
"Sakura?" panggil Izumi-san yang menyusulku masuk ke dalam ruangan.
"Sumimasen aku masuk tanpa izin" aku meminta maaf pada Izumi atas kelancanganku, "aku penasaran dengan ruangan yang besar ini"
Izumi-san tersenyum, "tidak apa-apa. Lagipula ini ruangan yang umum kok"
Aku masih terpaku melihat foto keluarga Uchiha dalam bingkai tadi, "ne, Izumi-san. Menurutmu bagaimana keluarga Uchiha itu?" tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontar begitu saja. Masih teringat jelas perkataan Sasuke padaku tentang seorang Uchiha. Apa mereka benar-benar keras?
Izumi-san menatapku kebingungan, "eh? Apa maksudmu?"
"Iie, sumimasen bertanya lancang seperti itu" aku tertunduk malu, "aku tak berpikir aneh-aneh, hanya penasaran dengan itu"
Izumi-san terkikik melihatku salah tingkah seperti biasa, "Uchiha yang kau maksud itu secara umum atau hanya keluarga ini? Karena aku juga keturunan Uchiha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz di TV ✔️
Fanfiction🌸 BOOK 1 [ COMPLETED 29/03/2021] 🌸 Sakura Haruno, remaja perempuan kekinian yang mulanya tak mengerti dalamnya agama Islam dipertemukan oleh ustadz muda berkompeten, Sasuke Uchiha. Mulanya, Sakura memang tak mempedulikan keberadaan Sasuke yang tan...